BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. PERAN
1. Pengertian Peran
Berbicara mengenai peran, tentu tidak bisa dilepaskan dari status kedudukan. Walaupun keduanya berbeda, akan tetapi mempunyai hubungan
erat antara yang satu dengan yang lainnya, semua di ibaratkan seperti dua sisi mata uang yang berbeda, akan tetapi kelekatanya sangat terasa sekali.
Seseorang dikatakan berperan atau memiliki peranan karena dia orang tersebut memiliki status dalam masyarakat, walaupun kedudukannya
berbeda antar satu orang dengan orang lain tersebut, akan tetapi masing- masing dirinya berperan dengan statusnya.
Peran role merupakan aspek dinamis kedudukan status. Apabila seorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka
dia menjalankan suatu peranan.
1
Peranan mencangkup 3 tiga hal: 1.
Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang di dalam masyarakat
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 3.
Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
2
1
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003
Peran berarti laku, bertindak. Didalam kamus besar bahasa Indonesia peran ialah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan di masyarakat. Sedangkan makna peran yang dijelaskan dalam Status, Kedudukan dan Peran dalam masyarakat, dapat dijelaskan melalui
beberapa cara, yaitu pertama penjelasan histories. Menurut penjelasan histories, konsep peran semula dipinjam dari kalangan yang memiliki
hubungan erat dengan drama atau teater yang hidup subur pada zaman yunani kuno atau romawi. Dalam hal ini, peran berarti karakter yang disandang atau
dibawakan oleh seorang actor dalam sebuah pentas dengan lakon tertentu. Kedua, pengertian peran menurut ilmu sosial. Peran dalam ilmu sosial berarti
suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki jabatan tertentu, seseorang dapat memainkan fungsinya karena posisi yang didudukinya
tersebut.
3
Grass Massan dan A.W Eachern sebagaimana dikutip oleh David Berry mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan
pada individu yang menepati kedudukan sosial tertentu.
4
Harapan tersebut masih menurut Berry, merupakan imbangan dari norma-norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan itu di temukan
oleh norma-norma di masyarakat. Artinya seorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaanya dan
dalam pekerjaan-pekerjaan lainnya.
5
2
Ibid
3
E.St. Harahap, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:PT.B.Angin,2007: 854
4
N Grass W.S Massan dan A.W Mc Eachern, exsplorationRole Analisysis, dalam David Berry, Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta : Raja Grafindo persada, 1995 , ket. Ke-
3,h.99
5
Ibid.