Bidang Pendidikan Peran Rumah Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Pendampingan

c. Pendidikan Keterampilan Pendidikan yang terdapat di Rumah Pemberdayaan Masyarakat yaitu pembuatan mie hijau, pembuatan diterjen, pengupasan tusuk sate dan pembuatan keripik singkong. Pendidikan keterampilan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin mempunyai keterampilan untuk perkembangan masyarakat yang mandiri. Pendidikan keterampilan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi masa depan bagi individu masyarakat, pendidikan keterampilan secara kongkrit juga dapat merubah prilaku dan membentuk peningkatan kemampuan yang ada pada individu masyarakat dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan membuat pengusaha-pengusaha baru sesuai dengan keterampilan yang masyarakat miliki. Seperti apa yang dikatakan mas Ian, 27 tahun; 4 “bisa bikin mie hijau mas, saya buat usaha rumahan mas dibantu istri,kalau sekarang mah ada yang baituin tiga orang, pas saya ikut kegiatan pelatihan tau- taunya ga begitu ribet, saya coba- coba dah mas…kalau dijual lumayan mas ke pasar- pasar… Setelah sebelumnya berpenghasilan pas-pasan dengan mengojek, dan sekarang membuat usaha rumahan mie hijau dengan modal tabungannya sebesar lima ratus ribu rupiah, maka sekarang mempunyai penghasilan bersih empat juta rupiah setiap bulannya. Kegiatan pendidikan keterampilan ini diadakan setiap hari kamis mulai dari jam 09.00-12.00 WIB bertempat di dalam ruangan Rumah Pemberdayaan Masyarakat. 4 Mas Ian, Anggota P2KM, Wawancara Pribadi, Tangerang Selatan, Selasa 11 November 2014 Pukul 09.10 WIB.

3. Bidang Kesehatan

a. Dokter Mitra Dhuafa Dokter mitra dhuafa merupakan kegiatan yang ada di lembaga rumah pemberdayaan masyarakat, kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat menjadi lebih tanggap terhadap kesehatan dan diharapkan menjadi masyarakat yang sehat di masa yang akan datang. Dalam kegiatan ini masyarakat miskin hanya mendaftarkan diri dengan menggunakan surat keterangan tidak mampu, kemudian masyarakat mendapatkan kartu kesehatan yang bisa dipakai untuk pemeriksaan atau pengobatan rutin selanjutnya. Seperti yang dikatakan Ibu Ece; 5 “ Dateng bawa SKTM entar dapet kartu dah bang..kalo kerumah sakit mah ribet bang,..mesti pake ini itu apa dah..kalo ini mah enak bang..grratisss…hhaa..lumayann bang berobat iya dapur ngebul iya bang..hahaha ” Hal ini mengupayakan agar masyarakat mempedulikan kesehatannya dengan tidak membebani perekonomian mereka dan tetap bisa memenuhi kebutuhan mereka setiap harinya. Kegiatan dokter mitra dhuafa ini diadakan satu bulan sekali dengan berbeda kelurahan di Tangerang Selatan setiap bulannya. Rumah pemberdayaan masyarakat menyiapkan dua dokter dan tiga perawat dalam satu kali kegiatan dokter mitra dhuafa, untuk dokter dan perawat dalam setiap kali kegiatan ini didatangkan dari rumah sehat Indonesia. 5 Ibu Ece, Anggota P2KM, Wawancara Pribadi, Tangerang Selatan, Rabu 12 November 2014 Pukul 12.25 WIB. Rumah pemberdayaan masyarakat bekerja sama dengan rumah sehat Indonesia untuk program pendampingan keluarga miskin dalam pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan.

4. Tugas Rutin Rumah Pemberdayaan Masyarakat

a. Melakukan Pertemuan Awal Pertemuan awal merupakan kegiatan rumah pemberdayaan masyarakat sebagai pendamping untuk mensosialisasikan program kepada masyarakat atau keluarga miskin sebagai penerima program dan mendukung sosialisasi pada masyarakat umum. Dalam pertemuan awal pada tahun ini yaitu dilakukan pada tanggal 8 agustus 2013 kemarin, bertempat di kantor Rumah Pemberdayaan Masyarakat. b. Pendampingan Proses Pembayaran Dalam hal ini pada dasarnya Rumah Pemberdayaan Masyarakat mendampingi proses pembayaran serta melakukan negoisasi dan pengawasan agar proses pembayaran berjalan sesuai dengan ketentuan. c. Diskusi dalam kelompok masyarakat Kegiatan ini yaitu menyusun agenda dan mengadakan pertemuan dengan kelompok penerima program dalam kegiatan ini membahas dan menampung masalah pengaduan, keluhan, perubahan status dan menjawab pertanyaan tentang program. d. Pendampingan Rutin Rumah Pemberdayaan Masyarakat memliliki jadwal rutin dalam pendampingan yaitu di setiap hari kerja pada umumnya Senin hingga Jum’at. Dalam kegiatan pendampingan rutin ini Rumah Pemberdayaan Masyarakat sebagai pendamping melakukan kunjungan terhadap keluarga miskin untuk membantu mereka dalam proses pendidikan dan juga kesehatan. e. Kunjungan Terhadap Penerima Program Kegiatan ini dilakukan karena suatu kendala bila penerima program tidak dapat datang pada saat pertemuan, maka perlu dilakukan kunjungan ke rumah penerima program. f. Memfasilitasi Proses Pengaduan Rumah Pemberdayaan Masyarakat sebagai pendamping menerima pengaduan dari penerima program, menyelesaikan pengaduan ke tingkat yang lebih tinggi sehingga dapat diproses dan mencapai suatu solusi yang mampu meningkatkan program. g. Melakukan Kegiatan Konsolidasi Setiap hari jumat, pukul 15.00 WIB, Rumah Pemberdayaan Masyarakat melakukan koordinasi terhadap pendamping dan relawan maupun tim lain. Koordinasi ini dilakukan sebagai laporan dan penganalisaan agar dapat ditindak lanjuti sebagai peningkatan mutu program. h. Peningkatan Kapasitas Dalam meningkatkan mutu program dan mutu pendamping, diadakan diskusi dan pertemuan rutin minimal sebulan sekali, diskusi dan pertemuan yang melibatkan pendamping, relawan, koordinator program P2KM dan staff RPM lainnya, di fungsikan sebagai upaya menampung pembelajaran- pembelajaran yang bisa digunakan oleh pendamping dan relawan agar mempermudah pekerjaan dan menghadapi kasus-kasus di lapangan. i. Monitoring dan Evaluasi Dalam hal ini pengawasan program terhadap penerima program dilakukan secara berkala. Maka pengembangan pelaksanaan P2KM dilakukan jika hasil monitoring dan evaluasi memberikan tanda-tanda positif terhadap pencapaian tujuan. Dengan demikian, monitoring dan evaluasi merupakan bagian penting yang bergandengan dengan pelaksanaan P2KM. Tujuan dalam kegiatan monitoring ini adalah memantau pelaksanaan P2KM, seperti masukan dan teknis lapangan. Kegiatan monitoring ini memberikan kesempatan kepada pemberi program untuk melakukan perbaikan yang dapat dilakukan. Sedangkan evaluasi bertujuan untuk melihat dampak dan hasil pelaksanaan P2KM. Dengan demikian, dari kegiatan pendampingan diatas, seringkali dilakukan atau melibatkan dua strategi utama, yakni pelatihan dan advokasi atau pembelaan masyarakat. Pelatihan dilakukan terutama untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan advokasi