Bencana Alam Faktor-faktor Kemiskinan
Pada saat sekarang ini sangat banyak program-program yang ditujukan pada masyarakat dengan label pemberdayaan masyarakat. Program-program
ini bersumber dari pembiayaan negara yang dikelola oleh pemerintah maupun dari sumber-sumber yang berasal dari luar negeri yang biasanya dijalankan
oleh Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Program dengan pendekatan partisipatoris dalam rangka pemberdayaan masyarakat ini mencoba untuk
mendudukkan masyarakat menjadi pelaku sentral dari program. Pendekatan ini mencoba untuk memperbaiki pola-pola lama yang berlaku pada program
pembangunan pada era dulu dimana masyarakat hanya menjadi objek semata. Program Penanggulangan Kemiskinan yang dimulai sejak lama sudah
menjangkau seluruh pelosok tanah air, upaya itu telah menghasilkan perkembangan yang positif, namun demikian, belum sepenuhnya mampu
mengatasi persoalan kemiskinan secara menyeluruh di tingkat masyarakat sebagai kelompok sasaran, hal ini disebabkan oleh ketidakjujuran di dalam
pemerintahan, terlihat kejanggalan yang sering terjadi, atau biasa kita ketahui dengan nama korupsi. Pada suatu sisi menyebabkan kemalasan pada
masyarakat, dan menimbulkan lonjakan pengganguran dan dengan cepat meningkatkan angka kemiskinan di pedesaan maupun perkotaan.
Khusus menangani persoalan kemiskinan Rumah Pemberdayaan Masyarakat telah merancang suatu program yang diharapkan dapat lebih
terjamin berkelanjutan yaitu P2KM Program Pendampingan Keluarga Miskin , program ini mempunyai strategi dan orientasi yang lebih mengutamakan
pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas. Program yang akan di laksanakan oleh Lembaga Rumah Pemberdayaan Masyarakat ini menganut
pendekatan pemberdayaan sebagai suatu syarat menuju pemberdayaan masyarakat miskin hingga mencapai kehidupan yang layak dan mandiri.
Rumah Pemberdayaan Masyarakat merupakan mitra terdepan dan amanah dalam hal pemberdayaan dan pendampingan khususnya pendampingan
pada keluarga miskin. Lembaga ini pertama kali berdiri dengan nama Baitul mal Hijrah yang merupakan divisi sosial KJKS HIJRAH cabang Ciputat,
tepatnya pada pertengahan 2010, saat itu kegiatan yang baru dijalankan adalah santunan untuk guru, pembagian sembako bagi masyarakat dan bantuan untuk
pedagang Kaki”5 yang tersangkut hutang rentenir. Namun pada pertengahan 2011 fokus kegiatan kami hanya pada pendampingan dan pembinaan saja , dan
kegiatan kami mulai dengan menggunakan nama baru yaitu Rumah Pemberdayaan Hijrah. Kemudian Rumah Pemberdayaan Hijrah baik aspek
manajemen dan aspek legal terpisah dari KJKS Hijrah menjadi lembaga otonom yaitu LSM Rumah Pemberdayaan Masyarakat, hal ini disebabakan
bahwa membina dan mendampingi kelarga miskin harus diperlukan waktu penuh dan profesional para pengelolanya.
1