3. Uji Koefisien Regresi Sederhana Uji-T
Berdasarkan hasil uji T-test dilihat pada tabel 7 dapat dijelaskan bahwa nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel, dimana nilai signifikansinya
� 1, maka Ho ditolak. Sehingga hipotesis yang berbunyi, terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara variabel pola asuh orang tua terhadap variabel pembentukan akhlak anak usia 7-12 tahun di Rt.02 Rw.06 Ketapang Tangerang.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang
telah diuraikan
pada bab
sebelumnya,dapat ditarik kesimpulan: Pola asuh orang tua berpengaruh positif terhadap pembentukkan akhlak.
Realita dilapangan membuktikan bahwa setiap keluarga tidak hanya terpaku pada satu jenis pola asuh, karena orang tua menyadari bahwa pola asuh harus
disesuaikan dengan konteks kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki oleh anak, untuk itu terkadang satu pola asuh yang berhasil diterapkan oleh sebuah
keluarga belum tentu bisa diterapkan dengan baik oleh keluarga lainnya. Karena tiap keluarga memiliki nilai-nilai tersendiri.
Pengaruh antara pola asuh orang tua demokratis, pemisisif, otoriter, dan penelantar berpengaruh positif terhadap pembentukkan akhlak anak usia 7-12
tahun di RT.02 RW.06 Ketapang Tangerang. Hal ini diperkuat dengan hasil uji T-test parsial nilai signifikansinya= 0,000 korelasi parsial pola asuh orang tua
terhadap pembentukkan akhlak anak di RT.02 RW.06 Ketapang Tangerang adalah sebesar 0,621 atau 62,1. Dari hasil perhitungan tersebut ternyata
bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel dimana nilai signifikansinya 0,000 0,01. Sehingga hipotesis yang berbunyi yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan antara pola asuh orang tua terhadap pembentukkan akhlak anak di RT.02 RW.06 Ketapang Tangerang.
B. Saran
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa orang tua di RT.02 RW.06 Ketapang Tangerang memiliki pola asuh yang berbeda-beda. Namun
realitanya ada beberapa yang perlu diperbaiki agar dapat tercipta pola asuh yang ideal untuk anak, yang dapat membentuk akhlak anak dengan baik
berdasarkan nilai-nilai agama, ada beberapa saran dari penulis, diantaranya:
1. Orang tua dalam menanamkan akhlak pada diri anak, harus dilakukan
sedini mungkin, yaitu dengan cara mengadakan kegiatan pengasuhan yang berarti orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan
serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan, kemandirian sesuai dengan nilai-nilai agama dan norma-norma yang berlaku dalam
lingkungan setempat dan masyarakat. 2.
Banyak orang tua yang lengah, sehingga tak heran begitu banyak anak- anak yang berperilaku menyimpang. Menerapkan pola asuh yang ideal
yang membentuk akhlak pada diri anak akan sangat membantu mengurangi permasalahan perilaku menyimpang tersebut. Pola asuh
yang benar dan ajaran agama yang ditanamkan sejak kecil kepada anak, akan menjadi bagian dari unsur-unsur kepribadian, membentuk
akhlak al-karimah dan akan bertindak menjadi pengendali dalam menghadapi segala keinginan dan dorongan-dorongan yang timbul
yang tidak sesuai dengan ajaran agama, karena keyakinan terhadap