E. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang di ukur. Jika seorang peneliti menggunakan kuesioner
dalam pengumpulan data, maka kuesioner yang disusunnya harus dapat mengukur apa yang diukurnya. Sementara itu, jenis validitas konstruksi, yaitu
lebih terarah pada pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya diukur oleh pengukur yang ada.
70
Pada uji instrumen ini peneliti menggunakan software
SPSS 18.0 for Windows Release. 2.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dapat menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Jika suatu alat ukur dapat
dipakai untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konstan, maka alat pengukur tersebut dikatakan reliabel atau
dapat diandalkan.
71
Pada uji instrumen ini peneliti menggunakan realibility Analysis dengan menggunakan Reliability Analysis dengan metode Cronbach
Alpha dan menggunakan Software SPSS 18.0 for Windows Release. Dengan metode ini, koefisien keandalan alat ukur dapat dihitung dengan rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :
70
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2006, Cet ke-2, h.241
71
Ibid, h. 241
α =
KR 1+
K−1 R
Keterangan: α
: Koefisien keandalan alat ukur K
: Jumlah Variabel
R : Koefisien rata-rata koefisien antar variabel
F. Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data-data yang telah dikumpulkan
diolah melalui beberapa tahap yaitu dibaca, dipelajari, dan ditelaah. Maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan
jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha untuk membuat rangkuman inti, proses dan peryataan yang perlu dijaga, sehingga tetap berada
di dalamnya, maksudnya untuk melihat porsi setiap pendapat atau alternative jawaban yang dihitung dengan prosentase.
72
Dalam menganalisa hasil penelitian metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif yaitu menggambarkan dan menjelaskan obyek
penelitian. Metode analisis kuantitatif ini yang akan penulis gunakan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua demokratis, permisif, otoriter,
penelantar terhadap pembentukkan akhlak anak usia 7-12 tahun di RT.02 RW.06 Ketapang Tangerang.
Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan akhlak anak usia 7-12 tahun, dilakukan dengan skala likert yaitu untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap suatu obyek.
72
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta:Ghalia Indonesia, 1999 h.64