Kinerja Pelayanan TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Kinerja Pelayanan

2.3.1 Definisi Kinerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001, kinerja berarti sesuatu yang dicapai; prestasi yang diperlihatkan; serta kemampuan bekerja. Sementara Ilyas 2002, kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Ilyas 2004 juga menyebutkan bahwa kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Sedangkan Nogi 2005 menyebutkan kinerja sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi dalam mencapai sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi tersebut. Dengan demikian, berdasarkan beberapa definisi diatas, kinerja dapat diartikan sebagai suatu capaian atau hasil kerja atas aktivitas tertentu dalam organisasi yang dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan. Pengertian mengenai kinerja tidak terbatas pada penilaian individu, melainkan pada penilaian kinerja kelompok dan kinerja organisasi juga.

2.3.2 Pengukuran Kinerja

Robertson dalam Mahmudi 2005 menjelaskan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan suatu produk barang maupun jasa, kualitas barang maupun jasa, perbandingan hasil kerja dengan target, serta efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan organisasi. Mahmudi 2005 menjelaskan bahwa tujuan pengukuran kinerja dalam sektor publik adalah sebagai berikut : a. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi Penilaian kinerja berfungsi sebagai tonggak yang menunjukkan tingkat ketercapaian tujuan dan menunjukkan apakah organisasi berjalan sesuai arah atau menyimpang dari tujuan yang ditetapkan. b. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai Penilaian kinerja merupakan sarana untuk pembelajaran pegawai tentang bagaimana seharusnya mereka bertindak dan memberikan dasar dalam perubahan perilaku, sikap, ketrampilan atau pengetahuan kerja yang harus dimiliki pegawai untuk mencapai hasil kerja terbaik. c. Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya Penerapan penilaian kinerja dalam jangka panjang bertujuan untuk membentuk budaya berprestasi di dalam organisasi dengan menciptakan keadaan dimana setiap orang dalam organisasi dituntut untuk berprestasi. d. Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan keputusan, pemberian penghargaan dan hukuman. Organisasi yang berkinerja tinggi berusaha menciptakan sistem penghargaan seperti kenaikan gajitunjangan, promosi atau hukuman seperti penundaan promosi atau teguran, yang memiliki hubungan yang jelas dengan pengetahuan, ketrampilan dan kontribusi terhadap kinerja organisasi. e. Memotivasi pegawai Dengan adanya penilaian kinerja yang dihubungkan dengan manajemen kompensasi, maka pegawai yang berkinerja tinggi atau baik akan memperoleh penghargaan. f. Menciptakan akuntabilitas publik Penilaian kinerja menunjukkan seberapa besar kinerja manajerial dicapai yang menjadi dasar penilaian akuntabilitas. Kinerja tersebut harus diukur dan dilaporkan dalam bentuk laporan kinerja sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dan berguna bagi pihak internal maupun eksternalorganisasi.

2.4 Indeks Kepuasan Masyarakat IKM

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Tentang Pelayanan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 19

HUBUNGAN RESPONSE TIME PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DENGAN TINGKAT KEPUASAN Hubungan Response Time Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

2 7 18

PENDAHULUAN Hubungan Response Time Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

3 23 8

AUDIT OPERASIONAL PADA INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT UMUM PUSAT RSUP) DR M. DJAMIL PADANG.

0 4 6

Studi Deskriptif Mengenai Resilience at Work pada Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit "X" Kota Bandung.

0 0 32

PENATALAKSANAAN TRANSPORTASI PASIEN DARI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) KE INSTALASI RAWAT INTENSIF (IRI) DI RUMAH SAKIT DR.SOERADJI TIRTONEGORO (RSST) KLATEN

0 0 10

b. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas B. c. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas C. d. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I sebagai standar

0 0 12

Analisis Manajemen Perawatan Luka Pada Kasus Luka Diabetik Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap

1 4 9

HUBUNGAN ANTARA KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD CILACAP

0 2 7

GAMBARAN PROSES KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN DAN RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDIKA KEBUMEN - Elib Repository

0 0 40