Kepuasan dan Kepuasan Pelanggan

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepuasan dan Kepuasan Pelanggan

2.1.1 Definisi Kepuasan

Dalam bidang kesehatan, pengukuran kepuasan bukanlah sesuatu yang baru. Pengukuran kepuasan sudah dimulai pada tahun 1860 oleh Florence Nightingale. Terdapat bermacam-macam definisi tentang kepuasan dan kepuasan pelanggan, baik yang sederhana maupun yang kompleks. Adapun definisi-defini tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kepuasan adalah perasaan senang gembira, lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999 2. Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang mempunyai hasil dari membandingkan penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang. Wijono, 1999 3. Kepuasan konsumen adalah tingkatan dari perasaan seseorang terhadap perbandingan antara hasil suatu pemahaman suatu produk dalam hubungannya dengan apa yang diharapkan Kotler, 1994 4. Kepuasan pelanggan dinyatakan sebagai rasio perbandingan kualitas jasa yang didapat atau dirasakan dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan Tjiptono, 2000 5. Kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan seseorang setelag membandingkan kinerja hasil yang ia rasakan dengan harapannya Parasuraman et al, 1990 6. Kepuasan pelanggan merupakan kinerja suatu barangjasa sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan Supranto, 1997 Berdasarkan beberapa definisi diatas, pada dasarnya pengertian kepuasan konsumen merujuk pada pemenuhan keinginanharapankebutuhan konsumen oleh pemberi pelayanan kesehatan di sarana kesehatan Depkes, 2002.

2.1.2 Manfaat Mengetahui Kepuasan

Menurut Tjiptono 1995, adanya kepuasan pelangganpasien dapat memberikan beberapa manfaat antara lain : a. Hubungan antara pemberi pelayanan dan pelanggan menjadi harmonis b. Memberikan dasar yang baik bagi kunjungan ulang pasien c. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelangganpasien d. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan pemberi pelayanan e. Reputasi pemberi pelayanan menjadi baik di mat apelangganpasien f. Dapat meningkatkan jumlah pendapatan. Selain itu, kepuasan pasien penting untuk menyusun strategi pemasaran. Hal ini tidak lepas dari fakta empiris yang menunjukkan bahwa pasien yang tidak puas akan bercerita kepada keluarganya, teman-teman atau tetangganya, sehingga mempengaruhi sikap dan keyakinan orang lain untuk tidak berkunjung ke sarana kesehatan tersebut Depkes, 2002.

2.1.3 Pengukuran Kepuasan

Menurut Kotler 1994, terdapat beberapa metode dalam pengukuran kepuasan pelanggan yaitu : 1. Sistem keluhan dan saran; memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan ataupun saran. Organisasi yang berorientasi pelanggan customer-centered memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan keluhan, misalnya dengan menyediakan kotak saran, kartu komentar, customer hot lines, dan lain-lain. 2. Ghost shopping; merupakan salah satu cara untuk memperoleh gambaran kepuasan pelangganpasien dengan memperkerjakan beberapa orang untuk berperan sebagai pembeli, selanjutnya melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan pesaing. 3. Lost Customer Analysis; yaitu dengan menghubungi pelanggan yang berhenti berlangganan dan memahami mengapa hal tersebut terjadi. Peningkatan lost customer rate menunjukkan kegagalan perusahaan untuk memuaskan pelanggan. 4. Survei kepuasan pelanggan; yaitu dengan melakukan survey untuk dapat memperoleh umpan balik ataupun tanggapan secara langsung dari pelanggan.

2.2 Kualitas Pelayanan

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Tentang Pelayanan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 19

HUBUNGAN RESPONSE TIME PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DENGAN TINGKAT KEPUASAN Hubungan Response Time Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

2 7 18

PENDAHULUAN Hubungan Response Time Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

3 23 8

AUDIT OPERASIONAL PADA INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT UMUM PUSAT RSUP) DR M. DJAMIL PADANG.

0 4 6

Studi Deskriptif Mengenai Resilience at Work pada Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit "X" Kota Bandung.

0 0 32

PENATALAKSANAAN TRANSPORTASI PASIEN DARI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) KE INSTALASI RAWAT INTENSIF (IRI) DI RUMAH SAKIT DR.SOERADJI TIRTONEGORO (RSST) KLATEN

0 0 10

b. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas B. c. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas C. d. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I sebagai standar

0 0 12

Analisis Manajemen Perawatan Luka Pada Kasus Luka Diabetik Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap

1 4 9

HUBUNGAN ANTARA KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD CILACAP

0 2 7

GAMBARAN PROSES KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN DAN RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDIKA KEBUMEN - Elib Repository

0 0 40