1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah penyelenggaraan  pelayanan  kesehatan  Blum,  1990.  Pelayanan  kesehatan
merupakan  setiap  upaya  yang  diselenggarakan  baik  oleh  individu  maupun kelompok  dalam  suatu  organisasi  untuk  memelihara  dan  meningkatkan  derajat
kesehatan,  mencegah  dan  menyembuhkan  penyakit  sertamemulihkan  kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, maupun masyarakat Levey and Loomba dalam
Azwar 1994. Semakin  berkembangnya  teknologi,  meningkatnya  pendidikan,  serta
majunya  kondisi  sosial  dan  ekonomi  masyarakat,  unsur  mutu  quality  menjadi syarat  yang  semakin  penting  untuk  diperhatikan.  Hal  tersebut  dikarenakan
tuntutan  dan  kebutuhan  masyarakat  terhadap  pelayanan  kesehatan  yang  bermutu semakin meningkat Azwar, 1994.
Selain itu, mutu atau kualitas jugamerupakan hal penting dalam pemasaran pelayanan  kesehatan  dan  untuk  mengukur  tingkat  kualitas  suatu  pelayanan  jasa
kesehatan  dilakukan  melalui  proses  pelayanan  yang  memberikan  kontribusi terhadap kepuasan pasien maupun nilai outcomes.Beberapa studi  yang dilakukan
oleh  Jodi  Supraworo  2009  dan  Frederik  Mote  2008  menunjukkan  bahwa kualitas layanan yang baik memberikan pengaruh yang positif terhadap kepuasan
pelanggan.  Dawn  Bendall  dan  Thomas  L.  Powers  1995  menyatakan  bahwa kepuasan  pasien  berhubungan  erat  dengan  penilaian  kualitas  layanan  kesehatan
yang  baik  umumnya  ditunjukkan  melalui  kesetiaan  pasien  dan  tanggapan  baik terhadap  provider  layanan  kesehatan.  Sebaliknya,  bila  pasien  merasa  tidak  puas
maka  kemungkinan  besar  pasien  tidak  akan  kembali  lagi  dan  akan  memberikan tanggapan negatif.
Hal  tersebut  membuat  kualitas  layanan  kesehatan  tidak  hanya  menjadi perhatian sektor swasta, melainkan juga menjadi fokus bagi sektor publik. Sesuai
dengan  UU  Nomor  9  tahun  1960  tentang  Pokok-Pokok  Kesehatan  yang menyebutkan bahwa kesehatan rakyat merupakan salah satu modal pokok dalam
rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa dan memiliki peranan penting dalam penyelesaian  revolusi  nasional  dan  penyusunan  masyarakat  sosialis  Indonesia.
Sehingga  pemerintah  harus  mengusahakan  bidang  kesehatan  dengan  sebaik- baiknya,  yaitu  dengan  menyediakan  pelayanan  kesehatan  yang  berkualitas  dan
dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah. Selain itu, pelayanan kesehatan merupakan bentuk pelayanan publik berupa
jasa  yang  disediakan  oleh  pemerintah.  Sesuai  dengan  SK  MENPAN  nomor  63 tahun  2003  bahwa  pelayanan  publik  atau  pelayanan  umum  pada  dasarnya
merupakan  segala  bentuk  pelayanan  umum  yang  dilaksanakan  oleh  instansi pemerintah  di  pusat,  di  daerah,  di  lingkungan  BUMNBUMD  dalam  bentuk
barang  dan  jasa,  baik  dalam  rangka  pemenuhan  kebutuhan  masyarakat  maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut  Undang-Undang  Republik  Indonesia  Nomor  25  Tahun  2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa salah satu ruang lingkup pelayanan
publik adalah pelayanan kesehatan. Namun tidak dapat dipungkiri bila pelayanan kesehatan,  khususnya  yang  disediakan  oleh  sektor  publik  masih  banyak  kendala
dan hambatan terutama dalam hal kualitas pelayanan. Mote 2008 menyebutkan bahwa  tingkat  kepuasan  masyarakat  terhadap  kualitas  pelayanan  sektor  publik
dinilai  masih  rendah,  hal  tersebut  juga  diperkuat  oleh  penelitian  lain  terhadap kualitas  pelayanan  di  birokrasi  pemerintah  daerah.  Secara  umum  praktek
penyelenggaraan  pelayanan  publik  masih  jauh  dari  prinsip-prinsip  tata pemerintahan yang baik Dwiyanto dkk, 2003.
Guna  menjawab  permasalahan  tersebut,  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur Negara telah membuat suatu pedoman umum untuk mengetahui indeks kepuasan
masyarakat  pada  unit  pelayanan  di  instansi  pemerintah.  Pedoman  tersebut tertuang  dalam  Keputusan  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  PAN
Nomor  :  Kep25M.PAN22004  tentang  Pedoman  Umum  Penyusunan  Indeks Kepuasan  Masyarakat  Unit  Pelayanan  Instansi  Pemerintah.  Penyusunan  indeks
kepuasan masyarakat digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan di  lingkungan  di  instansi,  Pemerintah  Pusat,  Pemerintah  Provinsi  dan
KabupatenKota.  Disamping  itu,  data  indeks  kepuasan  masyarakat  dapat berfungsi  sebagai  bahan  penilaian  terhadap  unsur  pelayanan  yang  masih  perlu
perbaikan  dan  menjadi  pendorong  setiap  unit  penyelenggara  pelayanan  untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
Dalam  keputusan  tersebut,  terdapat  14  unsur  yang  relevan,  valid  dan reliabel,  sebagai  unsur  minimal  yang  harus  ada  untuk  dasar  pengukuran  indeks
kepuasan  masyarakat  MenPAN,  2004.  Keempat  belas  unsur  tersebut  adalah prosedur  pelayanan,  persyaratan  pelayanan,  kejelasan  petugas  pelayanan,
kedisplinan  petugas  pelayanan,  tanggung  jawab  petugas  pelayanan,  kemampuan petugas  pelayanan,  kecepatan  pelayanan,  keadilan  mendapatkan  pelayanan,
kesopanan  dan  keramahan  petugas,  kewajaran  biaya  pelayanan,  kepastian  biaya pelayanan, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan lingkungan, serta keamanan
pelayanan. Pada  kesempatan  lain,  menurut  Zeithaml  et  al  1990,  untuk  mengetahui
kualitas pelayanan yang dirasakan secara nyata oleh konsumen, terdapat indikator ukuran  kepuasan  konsumen  yang  terletak  pada  5  dimensi  kualitas  pelayanan.
Kelima dimensi  tersebut  adalah  tangibleskualitas pelayanan  yang berupa sarana fisik  perkantoran,  komputerisasi  administrasi,  ruang  tunggu  dan  tempat
informasi,  reliabilitykemampuan  dan  keandalan  untuk  menyediakan  pelayanan yang  terpercaya,  assurancekemampuan  dan  keramahan  serta  sopan  sanun
pegawai  dalam  meyakinkan  kepercayaan  konsumen,  emphatysikap  tegas  tetapi penuh
perhatian dari
pegawai terhadap
konsumendan responsivenesskesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara
cepat  dan  tepat,  serta  tanggap  terhadap  keinginan  konsumen  Zeithaml  et  al, 1990.
Dalam  penelitian  ini,  peneliti  mengggunakan  pedoman  yang  telah dikeluarkan  oleh  KepMenPAN  untuk  dapat  mengukur  kualitas  dari  sebuah
institusi  pelayanan. Hal  tersebut  dikarenakan unsur  yang terdapat  pada pedoman tersebut  merupakan  turunan  dari  lima  unsur  servqual  MenPAN,  2004.  Selain
itu, pedoman tersebut juga tidak hanya akan menghasilkan tingkat kepuasan dari pengguna jasa namun juga dapat mengetahui tingkat kinerja, kualitas serta tingkat
kepuasan dari masyarakat MenPAN, 2004. RSU  Kota  Tangsel  merupakan  salah  satu  pelayanan  publik  yang
menyediakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat secara menyeluruh. Adapun pelayanan  yang  disediakan  adalah  pelayanan  instalasi  gawat  darurat  IGD,
instalasi rawat jalan IRJ, instalasi rawat inap, dan instalasi penunjang medis. Pada  akhir  tahun  2012,  RSU  Kota  Tangsel  telah  melakukan  pengukuran
indeks kepuasan masyarakat guna mengetahui kualitas dan kinerja dari pelayanan yang  diberikan.  Pengukuran  dilakukan  pada  instalasi  rawat  jalan,  instalasi  rawat
inap,  dan  instalasi  penunjang  medis.  Sementara  belum  dilakukan  analisis kepuasan pasien di Instalasi Gawat Darurat IGD.
Instalasi  Gawat  Darurat  IGD  RSUD  Tangsel  didukung  oleh  9  dokter umum dan 13 perawat. Dengan pergantian jam kerja 3 kali sehari, dimana setiap
pergantiannya  satu  orang  dokter  dan  dua  orang  perawat,  instalasi  ini  berjalan selama  24  jam.  Pada  tahun  2012  angka  kunjungan  IGD  RSUD  Tangsel
mengalami kenaikan jumlah pasien yang cukup signifikan. Terhitung pada bulan Desember  2012  jumlah  pasien  yang  dilayani  sebesar  1818  yang  terdiri  dari
umum,  peserta  Jamkesmas,  Jamkesda,  Askes,  dan  pasien  yang  digratiskan. Namun  berdasarkan  observasi  yang  peneliti  lakukan,  pasien  yang  masuk  IGD
cenderung mengaku puas meskipun tidak sedikit yang mengeluh terhadap fasilitas dan  sarana  prasana  yang  masih    terbatas  di  rumah  sakit.  Adapun  rekapitulasi
kunjungan pasien IGD RSUD Tangsel disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 1.1
Rekapitulasi Kunjungan Pasien IGD RSUD Tangsel Tahun 2012
Umum  Jamkesmas  Jamkesda  Jampersal  Askes  Gratis Total
Pasien
JAN 692
87 1
29 809
5.98
FEB 709
75 24
808 5.97
MAR 783
68 14
865
6.39
APR 682
49 16
747 5.52
MEI 1030
71 27
7 1135
8.38
JUN 972
49 46
25 1092
8.07
JUL 1022
47 45
7 1121
8.28
AGUST 881
49 59
6 995
7.35
SEP 1009
71 81
24 1185
8.75
OKT 1303
59 61
12 1435
10.60
NOP 1326
67 103
10 21
1527 11.28
DES 1,562
108 102
37 9
1818 13.43
TOTAL 11,971
800 525
47 194
13,537 100.00
88.43 5.91