UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
keadaan diam, setiap ikatan mempunyai frekuensi yang karakteristik untuk terjadinya vibrasi ulur stretching vibration
dan vibrasi tekuk bending vibrations dimana sinar inframerah dapat diserap pada frekuensi tersebut Suseno dan Firdausi,
2008.
b. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri serap merupakan pengukuran interaksi antara radiasi elektromagnetik panjang gelombang tertentu
yang sempit dan mendekati monokromatik, dengan molekul atau atom dari suatu zat kimia. Hal ini didasarkan pada
kenyataan bahwa molekul selalu mengabsorbsi cahaya elektromagnetik jika frekuensi cahaya tersebut sama dengan
frekuensi getaran dari molekul tersebut. Elektron yang terikat dan elektron yang tidak terikat akan tereksitasi pada suatu
daerah frekuensi yang sesuai dengan cahaya ultraviolet dan cahaya tammpak UV-Vis Roth et al., 1994.
Spektrum absorbsi daerah ini adalah sekitar 220 nm sampai 880 nm dan dinyatakan sebagai spektrum elektron.
Suatu spektrum ultraviolet meliputi daerah bagian ultraviolet 190-380 nm, spektrum Vis Visible bagian sinar tampak
380-780 nm.
Pengukuran dengan alat spektrofotometer UV-Vis didasarkan
pada hubungan
antara berkas
radiasi elektromagnetik yang ditransmisikan diteruskan atau yang
diabsorbsi dengan tebalnya cuplikan dengan konsentrasi dari komponen penyerap. Hubungan tersebut dinyatakan dalam
Hukum Lambert-Beer Sastroamidjojo, 1985 :
A = a . b . c Keterangan :
a Daya Serap ; b Tebal Kuvet ; c Konsentrasi larutan ; A Serapan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instrumentasi dari spektrofotometer UV-Vis ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Suatu sumber energi cahaya yang berkesinambungan yang
meliputi daerah spektrum yang mana alat tersebut dirancang untuk beroperasi.
2. Suatu monokromator, yakni sebuah piranti untuk memencilkan pita sempit panjang gelombang dari spektrum
lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
3. Suatu wadah untuk sampel dalam hal ini digunakan kuvet. 4. Suatu detektor, yang berupa transduser yang merubah
energi cahaya menjadi suatu isyarat listrik. 5. Suatu amplifier pengganda dan rangkaian yang merubah
energi cahaya menjadi suatu isyarat listrk. 6. Suatu sistem baca dimana diperagakan besarnya isyarat
listrik yang ditangkap.
c. Spektrofotometri Resonansi Magnetik
Radiasi pada daerah frekuensi radio digunakan untuk mengeksitasi atom-atom, biasanya proton-proton atau atom-
atom karbon-13, sehingga spinnya berubah dari sejajar menjadi sejajar melawan medan magnet yang digunakan. Rentang
frekuensi yang dibutuhkan untuk eksitasi dan pola-pola pembagian kompleks yang dihasilkan sangat khas pada struktur
kimia molekul tersbut Watson, 2009.
Spektra NMR biasanya ditentukan dari larutan substansi yang akan dianalisis. Untuk itu pelarut yang digunakan tidak
boleh mengandung atom hidrogen karena akan mengganggu puncak spectrum. Ada dua cara untuk mencegah gangguan oleh
pelarut. Kit dapat menggunakan pelarut seperti tetraklormetana, CCl
4
yang tidak mengandung hidrogen atau pelarut yang atom hidrogennya telah diganti dengan isotopnya yaitu deuterium,
sebagai contoh CDCl
3
. Atom-atom deuterium mempunyai sifat magnetik yang sedikit berbeda dengan hidrogen, sehingga
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mereka akan menghasilkan puncak pada area spectrum yang berbeda Sudjadi, 1983.
Instrumen NMR terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut Willard et al., 1988 :
1. Magnet untuk memisahkan energi spin nuklir. 2. Paling tidak terdapat dua saluran frekuensi radio, satu untuk
stabilisasi medanfrekuensi dan satu untuk memberikan frekuensi radio untuk energi penyinaran. Yang ketiga dapat
digunakan untuk masing-masing inti yang akan dipisahkan.
3. Probe sampel yang mengandung kumparan untuk kopling sampel dengan bidang frekuensi radio.
4. Detektor untuk memproses sinyal NMR. 5. Generator Sweep Generator untuk menyapu bersih baik
medan magnet maupun frekuensi radio melalui frekuensi resonansi sampel.
6. Rekorder untuk menampillkan spectrum.
2.9. Inflamasi 2.9.1. Pengertian Inflamasi