Implementasi Sistem ERP Konsep Enterprise Resource Planning ERP

21 e-commerce Bisnis internet, koltur kolaboratif Wawan dan Falahah, 2007: 12 Dengan aplikasi ERP, suatu sistem organisasi usaha perusahaan dapat menstandarisasikan proses-proses dan data usahanya, dan dengan lebih mudah mempraktekkannya. Dengan membuat proses-proses yang effisien, energi dan upaya sistem organisasi bisa diarahkan untuk memberikan layanan lebih kepada konsumennya, serta untuk memaksimalkan keuntungan usahanya. Penelitian yang dilakukan oleh Martin et al. 2002 membagi 2 dua tujuan organisasi perusahaan yang menerapkan ERP, yaitu: 1. Untuk menerapkan aktivitas mata rantai proses bisnis dari hulu hingga hilir dalam satu kesatuan yang terintegrasi dengan baik 2. Untuk mendukung aktivitas bisnis fungsional meliputi proses- proses akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan fungsi- fungsi lainnya.

2.3.4. Implementasi Sistem ERP

Kemampuan ERP untuk mengintegrasikan proses dan informasi diharapkan dapat membawa perbaikan pada proses bisnis perusahaan. Sistem ERP merupakan sistem yang besar dan kompleks, sehingga pengaruhnya meliputi hampir sebagian besar department pelaku proses bisnis utama dalam perusahaan. Data yang dikelola oleh sistem ini juga biasanya berjumlah besar dan sistem sendiri dituntut untuk berjalan dengan baik agar manfaat sistem dapat dirasakan oleh 22 perusahaan. Oleh karena itu, investasi yang dikeluarkan untuk implementasi sistem tidaklah sedikit dan keberhasilan implementasinya dipengaruhi oleh banyak aspek. Gambar 2.4 merupakan dimensi dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi implementasi ERP mencakup berbagai aspek, sebagai berikut : Gambar 2.4 Faktor yang mempengaruhi implementasi ERP Wawan dan Falahah, 2007: 99 Dalam implementasinya terdapat beberapa jenis pendekatan yang dapat dilakukan perusahaan dalam memilih, menyeleksi, dan mengadopsi sistem ini sesuai kemampuan perusahaan dan skenario untuk implementasi jangka panjang. Secara garis besar terdapat 3 tiga pendekatan umum, yaitu: Economy Economic growth I nfrastruktur Manufacturing I T Maturity Computer culture Business size Mngmt.commitment BPR experience Regional Government Development implementation of ERP Environment External Organitation internal 1. Penggunaan satu paket software utuh vendor tunggal. 2. Kombinasi dari beberapa paket software berbagai vendor. 3. Kostumisasi atau membuat sendiri paket software ERP 23 Apabila perusahaan sudah berniat untuk mengimplementasikan sistem ERP, maka dibutuhkan beberapa tahapan dan langkah umum yang dapat dilakukan, sebagai berikut: 1. Membangun organisasi tim proyek 2. Menentukan pendekatan implementasi 3. Membangun rencana implementasi 4. Menentukan kriteria keberhasilan dan metode pengukurannya. Berikut ini merupakan karakteristik khusus yang membedakan proyek ERP dengan proyek pengembangan sistem lainnya, yaitu: 1. Proyek ERP biasanya memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibanding proyek pengembangan software lainnya, dan melibatkan hampir semua fungsi departemen dalam perusahaan. 2. Proyek ERP biasanya menggunakan beberapa paket software secara ekstensif luas, baik berupa satu paket kesatuan atau kombinasi beberapa paket. Sebelum menerapkan sistem ERP, alangkah lebih baiknya diperlukan pemahaman tentang siklus hidup implementasi ERP, sebagai berikut: - Fase 1 : Perencanaan Pada langkah awal ini adalah membentuk komite pengarah dengan tugas utamanya mengidentifikasi tujuan utama dan ruang lingkup proyek ERP, menentukan manajer proyek dan anggota tim lainnya untuk membangun sistem. 24 Tugas tim proyek ini, adalah: o Mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikan oleh sistem ERP. o Mengevaluasi alternatif pendekatan pada ERP. o Membuat jadwal dan anggaran proyek. - Fase 2 : Analisis Meskipun mungkin belum menentukan vendor tertentu, tapi tim proyek mulai membentuk kelompok kerja pada berbagai fungsi di perusahaan untuk mengumpulkan informasi dan mengidentifikasi kebutuhan. Setelah itu tim proyek bertanggung jawab mengevaluasi vendor yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan dan membuat rekomendasi kepada tim pengarah. Setelah menentukan vendor dan dilakukan pelatihan- pelatihan, maka akan dihasilkan sebuah prototype sistem ERP di berbagai area untuk menyimulasikan dan menunjukkan integrasi antar modul kepada user dan identifikasi kebutuhan tambahan lainnya. - Fase 3 : Desain Fase desain akan dimulai setelah perusahaan menetapkan vendor dan tingkat desainnya tergantung pada pendekatan ERP. Selain desain prototype, aspek desain lainnya yang cukup penting yaitu hardware, karena berbagai fungsi bisnis akan menggunakan sumber daya yang sama. Alternatif yang tepat saat ini adalah 25 client-server yang meliputi penetapan jalur jaringan komputer yang menghubungkan berbagai department, gedung atau lokasi kantor yang terpisah. Setelah itu para pengguna akhir end user harus mendapat pelatihan intensif atas peket-paket ERP, supaya mereka siap menggunakan sistem yang baru. Selain itu juga dapat membantu dalam menyempurnakan identifikasi kebutuhan selama proses pembuatan prototype. - Fase 4 : Implementasi Setelah perusahaan menentukan paket software yang akan digunakan, fase selanjutnya adalah melakukan konstruksi dan penerapan per-modul. Setelah modul selesai dikonfigurasi dan diintegrasikan dengan komponen dan program lainnya. Maka fase selanjutnya yaitu pertama, dibuat prototype sistem dengan dilakukan revisi hingga sistem digunakan. Tahap kedua, verifikasi dan pengujian seluruh sistem dengan konfigurasi ulang untuk meningkatkan kinerja sistem. Tahap ketiga, adalah membuat dokumentasi seluruh sistem dan memberikan pelatihan pada semua pengguna sistem. Dan terakhir membuat rencana ‘roll out’ sistem meliputi jadwal instalasi sistem diseluruh divisi. - Fase 5 : Dukungan Teknis Tujuan dari fase ini adalah untuk menjamin keberhasilan sistem jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini merupakan 26 pemeliharaan sistem ERP meliputi koreksi kesalahan yang ditemui oleh user. Jika terjadi kesalahan, maka diperlukan respon yang cepat dari seorang konsultan yang berpengalaman untuk menjaga kepercayaan user serta mendukung kelancaran kerja. Selain itu mungkin diperlukan pemeliharaan seperti upgrade versi paket atau modul untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi kemudian. Wawan dan Falahah, 2007: 99-108 Dalam pengimplementasinya pada perusahaan, ERP dapat berhubungan dengan bagian back office system yang secara umum mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik tidak dilibatkan dalam sistem ini. Dan terintegrasi juga dengan front office system yang langsung berhubungan dengan pelanggan customer seperti sistem untuk e-commerce.

2.3.5. Strategi Evaluasi dan Pemeliharaannya