59
terjadinya kenaikan nitrit kembali dengan banyaknya bakteri autotrof maka bakteri heterotrof alami yang berada kurang mampu dalam mengoksidasi amonia
menjadi biomassa sel. Pada perlakuan dengan sistem heterotrofik nilai nitrit bisa ditekan dengan
adanya peran bakteri dan molases, meskipun penekanan terhadap kadar nitrit tidak mengikuti ambang batas nilai nitrit yang kurang dari 1 mgL, hal ini disebabkan
banyaknya jumlah bakteri heterotrof dalam mengubah amonia menjadi biomassa sel dan bakteri autotrof yang ada pada perlakuan tersebut kalah dalam mengubah
amonia dengan bakteri heterotrofik. Hal ini sudah membuktikan bahwa sistem heterotrofik dapat menghambat atau menimalisir kadar nitrit sedikit mungkin
dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya.
4.2.3 Nitrat
Nitrat NO
3
adalah bentuk nitrogen utama diperairan alami dan merupakan hara utama bagi tanaman dan algae. Nitrat nitrogen sangat mudah larut
dalam air dan bersifat stabil karena dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Kadar nitrat di perairan yang tidak tercemar
biasanya lebih tinggi dari pada amonium. Nitrat bersifat stabil di dalam air. Nitrat tidak bersifat toksik bagi organisme akuatik. Menurut Ebeling dan
Michael 2007. nilai nitrat yang baik untuk lingkungan budidaya sekitar 0-400 mgL. Hal ini bisa terlihat pada gambar 8 yang menunjukkan nilai nitrat pada
setiap perlakuan.
60 Gambar 8. Parameter Nitrat Selama Penelitian.
Hasil yang didapatkan pada setiap perlakuan bahwa kadar nitrat yang tinggi di dapatkan pada perlakuan A yaitu perlakuan dengan menggunakan pakan
saja tidak memakai peran bakteri dan molases pada hari ke 16 dan hari ke 21 mencapai angka 56,94mgL-79,23mgL, hal ini disebabkan karena adanya proses
pengubahan nitrit menjadi nitrat yang dilakukan oleh bakteri autotrof. Pada hari ke 0 sampai hari ke 12 terjadinya penurunan kadar nitrat, hal ini disebabkan
karena pada hari tersebut bakteri autotrof masih rendah dalam mengubah nitrit menjadi nitrat sehingga terjadinya penurunan kadar nitrat dan pada hari tersebut
diasumsikan bahwa bakteri autotrof masih mengoksidasi amonia menjadi nitrit. Pada perlakuan B dengan menggunakan molases sebagai sumber karbon
didapatkan kadar nitrat yang rendah hal ini terjadi selama penelitian dari hari ke 0 sampai hari ke 21, hal ini diasumsikan terdapatnya bakteri heterotrof alami yang
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
H0 H2
H4 H8
H12 H16
H21 A nobak+nomol
B nobak+mol C bak+nomol
D bak+Mol
61
tumbuh dengan baik pada corong tersebut sehingga kadar nitrat pada perlakuan ini menurun.
Pada perlakuan C didapatkan kadar nitrat yang tinggi pada hari ke 16 sampai hari ke 21 hal ini tidak ada bedanya dengan perlakuan A, tingginya kadar
nitrat pada hari tersebut dikarenakan adanya proses pengubahan amonia menjadi nitrit yang dilakukan oleh bakteri autotrof dengan diubahnya kadar nitrit yang
tinggi maka dihasilkan kadar nitrat yang tinggi pula. Pada hari ke 0 sampai hari ke 12 terjadinya penurunan kadar nitrat hal ini diasumsikan bahwa pada hari tersebut
terjadinya penurunan bakteri autotrof sehingga dengan rendahnya pertumbuhan bakteri autotrof maka kerja dari bakteri tersebut dalam mengoksidasi amonia
menjadi nitrit dan selanjutnya menjadin nitrat menjadi rendah. Pada perlakuan D dengan menggunakan inokulasi bakteri dan molases
sebagai sumber karbon didapatkan hasil pada hari ke 0 sampai dengan hari ke 12 terjadinya penurunan kadar nitrat karena adanya aktivitas bakteri heterotrof
dalam mengubah amonia menjadi biomassa sel, sehingga kerja dari bakteri tersebut dapat menurunkan kadar nitrat pada perlakuan D, Lain halnya pada hari
ke 16 dan hari ke 21 terjadinya kenaikan nitrat sebesar 33,50mgL -33,83mgL, hal ini disebabkan adanya bakteri heterotrof lain yang mengubah amonia menjadi
nitrit dan oksidasi nitrit menjadi nitrat, namun aktifitas bakteri heterotrof dalam mengubah amonia dan nitrit sangat rendah.
Senyawa nitrat merupakan hasil akhir dari proses bakteriologis kemoautotrofik yakni bakteri nitrifikasi. pada proses ini amonia terlebih dulu
62
diubah menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas sp. selanjutnya nitrit diubah menjadi nitrat oleh bakteri Nitrococcus sp Montoya dan Velasco, 2000.
4.2.4 Volatile Suspended Solid VSS