32
Jika dalam suatu perairan terdapat bahan organic yang tinggi, maka hasil dekomposisi bahan organic tersebut diantaranya adalah karbon dioksida.
Di dalam air karbon dioksida ini akan membentuk asam karbonat. Moss, 1993, keadaan ini juga bisa terjadi jika 1 dari karbon dioksida bereaksi dengan
air, sehingga membentuk asam karbonat Cole, 1988. Pada pembentukan asam
karbonat tersebut akan dihasilkan ion hidrogen yang mengakibatkan pH perairan menurun.
2.7.3 Suhu
Suhu air, telah dikemukakan bahwa suhu didalam air dapat menjadi faktor penentu atau pengendali kehidupan flora dan fauna akuatis, terutama suhu
didalam air yang telah melampui ambang batas terlalu hangat atau terlalu dingin bagi kehidupan flora dan fauna akuatis seringkali berubah dengan adanya
perubahan suhu air, terutama oleh adanya kenaikan suhu didalam air. Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan
aktivitas biologi, dan pada gilirannya, memerlukan lebih banyak oksigen di dalam perairan tersebut. Hubungan antara suhu air dan oksigen biasanya berkolerasi
negatif, yaitu kenaikan suhu di dalam air akan menurunkan tingkat solubilitas oksigen dan, dengan demikian menurunkan kemampuan organisme akuatis dalam
memanfaatkan oksigen yang tersedia untuk berlangsungnya proses-proses biologi di dalam air Asdak, 1995.
Suhu perairan merupakan salah satu parameter yang mengatur baik proses fisika maupun proses kimia yang terjadi di dalam suatu perairan. Suhu perairan
33
akan mempengaruhi kelarutan oksigen, komposisi subtrat, kekeruhan maupun kecepatan reaksi kimia di dalam air.
Suhu perairan juga mempengaruhi berbagai proses fisiologis dalam tubuh biota air seperti proses osmoregulasi dan pernapasan organisme perairan, sehingga
meningkatnya suhu pada kondisi ekstrim dapat menyebabkan kematian. Secara umum pengaruh suhu terhadap biota perairan mempengaruhi proses fisiologis
secara langsung dalam hal reaksi enzimatik pada organisme. Selain pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dari suhu bisa dalam bentuk terjadinya
perubahan struktur dan dispersi hewan air, yakni akan menentukan kehadiran spesies-spesies akuatik, mempengaruhi pamijahan dan penetasan, aktivitas dan
pertumbuhan. Suhu perairan mempunyai kaitan yang cukup erat dengan besarnya
intensitas cahaya yang masuk ke dalam suatu perairan. Dalam hal ini intensitas cahaya yang masuk ke dalam suatu perairan akan menetukan derajat panas, yakni
semakin banyak sinar matahari yang masuk ke dalam suatu perairan, semakin tinggi suhu airnya, namun semakin bertambahnya kedalaman, akan menurunkan
suhu perairan Welch, 1980. Suhu yang terdeteksi di permukaan air dipengaruhi oleh keadaan metereologi seperti curah hujan, penguapan, kelembaban udara,
kecepatan angin dan intensitas radiasi sinar matahari Nontji, 1987
34 2.7.4
Amonia NH
4 +
Amonia NH
4 +
merupakan senyawa metabolisme ikan melalui proses bakterial, senyawa ini akan diubah menjadi nitrit untuk selanjutnya akan diubah
menjadi nitrat NO
4 +
. Pada sistem heterotrofik, amonia akan diubah menjadi
biomassa bakteri, jika rasio C:N di dalam air lebih tinggi dari 5 Beristain, 2005.
Amonia NH
4 +
dapat ditemui pada setiap badan air dalam bermacam- macam bentuk tergantung dari oksidasinya, antara lain NH
3
, NO
2
, dan nitrat serta merupakan senyawa terlarut Allaerts dan Santika, 1987. Amonia di dalam air
ada dalam bentuk molekul nondisosiasiunionisasi ada dalam bentuk NH
3
dan ada dalam bentuk ion amonia disosiasi dalam bentuk NH
4 +
. Kedua bentuk amonia tersebut sangat bergantung pada kondisi pH dan suhu air Putra, 2008.
2.7.5 Nitrit NO