Pengertian Media Massa Media Massa

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang dimaksud dengan media massa adalah sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. 43 Media massa atau mass media adalah media yang khusus digunakan untuk komunikasi massa. Mengapa media massa disebut media massa? Karena mempunyai karakteristik massa itu sendiri. Media massa adalah sarana yang mentransmisikan pesan-pesan yang identik kepada sejumlah besar orang yang secara fisik berpencaran. Media massa adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Jenis media yang secara tradisional termasuk di dalam media massa adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film. Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media- media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan tabloid. Media massa itu mempunyai tugas atau kegunaan untuk menghibur dan memberikan informasi secara fakta dan benar kepada publik. Sedangkan menurut Jalaluddin Rahmat media massa adalah media yang digunakan untuk menyalurkan komunikasi seperti, televisi, radio, pers, film dan sebagainya. 44 Komunikator politik, apakah dia politikus, profesional, atau aktivis, menggunakan pembicaraan persuasif, baik untuk saling mempengaruhi maupun untuk mempengaruhi anggota khalayak yang kurang terlibat di dalam politik. Alat 43 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia Jakarta : Balai Pustaka, 2002 edisi ke 3, h. 726 44 Ahmad H, Asep, Analisis Teoritis Tentang Media Massa. Hal1 36 atau upaya yang digunakan untuk mengirim pesan itu ialah saluran dari “siapa mengatakan apa kepada siapa”. 45 Media adalah sarana yang dipergunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, apabila komunikan jauh tempatnya atau banyak, jumlahnya atau kedua-duanya. 46 Pemilihan media komunikasi harus didasarkan atas sifat isi pesan yang ingin disampaikan, dan pemilikan media yang dimiliki oleh khalayak. Sifat isi pesan maksudnya ialah kemasan pesan yang ditujukan untuk masyarakat luas, dan kemasan pesan untuk komunitas tertentu. Untuk masyarakat luas, pesan sebaiknya disalurkan melalui media massa misalnya surat kabar atau televisi, dan untuk komunitas tertentu digunakan media selebaran atau saluran komunikasi kelompok. Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media elektronik. 47 Media cetak adalah saluran komunikasi dimana pesan-pesan verbalnya tertulis maupun dalam bentuk gambar-gambar seperti karikatur dan komik dilakukan dalam bentuk tercetak. Media ini sangat baik disebarluaskan untuk mereka yang bisa membaca dan memiliki waktu senggang yang cukup. Sebuah surat kabar atau media cetak lainnya punya kelebihan, yakni bisa dibaca oleh banyak orang. Sayangnya media ini tidak memiliki jangkauan jauh, kecuali hanya tempat-tempat yang bisa dimasuki transportasi mengantar surat kabar. 48 45 Nimmo, Dan, Komunikasi Politik :Komunikator, Pesan, dan Media, h.166 46 Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, Kamus Komunikasi 47 Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007 h. 103 48 Hafied Cangara, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009, h. 376-377 37 Berbeda dengan media cetak, pesan-pesan pada media elektronik disampaikan melalui getaran listrik yang diterima oleh pesawat penerima tertentu, misalnya televisi dan radio. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi massa sering dipahami sebagai perangkat-perangkat yang diorganisir untuk berkomunikasi secara terbuka dan pada situasi yang berjarak kepada khalayak luas dalam waktu yang singkat. Lebih lanjut menurut Antonio Gramsci seperti yang dikutip oleh Alex Sobur media merupakan arena pergulatan antar ideologi yang saling berkompetisi The battle ground for competing ideologies 49 Gramsci melihat media sebagai ruang dimana berbagai ideologi dipresentasikan. Ini berarti, di satu sisi media bisa menjadi sarana penyebaran sebuah ideologi baik dari ideologi yang berkuasa maupun dari ideologi yang berseberangan dengan penguasa. Media adalah jendela yang memungkinkan kita untuk melihat fenomena yang terjadi melebihi lingkungan dekat kita, penerjemah yang membantu kita membuat perasaan mengalami, platform atau pembawa yang menyalurkan informasi, komunikasi interaktif yang meliputi umpan balik kepada khalayak, penanda yang memberi kita dengan instruksi dan petunjuk, penyaring yang menyaring bagian-bagian pengalaman dan berfokus pada lainnya, cermin yang memantulkan realitas kita kepada kita kembali, dan pembatas yang menghalangi kebenaran. Kemudian apakah sebenarnya pengertian dari media massa yang menjadi pusat dari kajian komunikasi massa ? Sampai saat ini tidak ada definisi yang tunggal ataupun definisi yang sederhana yang mampu memberi pengertian secara komprehensif mengenai media massa. 49 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001 h. 30 38 Dalam kegiatan komunikasi politik, fungsi media massa yang tampak adalah : Sumber informasi politik, Sebagai fungsi partisipasi, Fungsi sosialisasi dan pendidikan politik, Fungsi mengembangkan budaya politik, Fungsi integritas bangsa. Selain itu media juga sebagai fungsi sosial, hiburan dan kontrol. Fungsi pertama, adalah media massa di dalam melakukan fungsi sebagai sumber informasi selalu menyajikan, menayangkan peristiwa peristiwa politik yang terjadi di berbagai belahan planet bumi termasuk kegiatan aktor-aktor politik dengan sikap dan perilaku politik yang melekat pada para aktor tersebut. Sebagai fungsi sumber informasi lebih menitik beratkan kepada unsur-unsur berita news yang berefek politik. Erich Evert dalam judul buku Offentlichkeit in der Aussenpolitikâ mengemukakan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam pemberitaan politik, yaitu : publisitas, aktualitas dan popularitas. 50 Fungsi kedua, yaitu fungsi partisipasi. Hal ini mengandung makna bahwa sajian atau tayangan pesan-pesan komunikasi baik pada media elektronik maupun media cetak harus mampu menggugah masyarakat komunikan untuk berperan aktif dalam mendukung dan melaksanakan berbagai kebijaksanaan pemerintah sebagai konsekwensi bahwa pemerintah adalah produk pilihan mereka. Fungsi ketiga, sosialisasi dan pendidikan politik. Fungsi ini untuk meningkatkan kualitas rujukan masyarakat di dalam menerima dan mempertahankan sistem nilai atau sistem politik yang sedang berlangsung. Kedua bentuk kegiatan ini merupakan proses belajar yang berlangsung dalam waktu relative lama. 50 ASM. Romli, Ikhtisar perkuliahan “ Komunikasi Politik” Bandung : 2007, h.1 39 Fungsi keempat, yaitu mengembangkan budaya politik yang disebut juga fungsi politisasi. Fungsi ini merupakan fungsi penentu terhadap fungsi-fungsi lainnya, karena fungsi budaya politik, yaitu untuk membentuk pola perilaku yang memberi warna dominan terhadap karakter suatu bangsa. Fungsi kelima, yaitu fungsi integritas bangsa. Fungsi ini merupakan syarat mutlak bagi kehidupan negara di dalam mencapai tujuannya. Karena itu media massa harus mampu mengembangkan pemikiran-pemikiran integralitik, artinya media massa harus mampu menggiring pemikiran-pemikran kelompok, etnis budaya, sukuisme, provinsialisme dan pemikiran-pemikiran lain, pemikiran nasionalistik. 51

C. Media Massa sebagai Saluran Komunikasi Politik

Saluran komunikasi adalah alat serta sarana yang memudahkan penyampaian pesan. Pesan di sini bisa dalam bentuk lambang-lambang pembicaraan seperti kata, gambar, maupun tindakan. Atau bisa pula dengan melakukan kombinasi lambang. Alat yang dimaksud di sini tidak hanya berbicara sebatas pada media mekanis, teknik, dan sarana untuk saling bertukar lambang, namun manusia pun sesungguhnya bisa dijadikan sebagai saluran komunikasi. Jadi, lebih tepatnya saluran komunikasi itu adalah pengertian bersama tentang siapa dapat berbicara kepada siapa, mengenai apa, dalam keadaan bagaimana, sejauh mana dapat dipercaya. Komunikator politik, siapapun ia dan apapun jabatannya, menjalani proses komunikasinya dengan mengalirkan pesan 51 ASM. Romli, Ikhtisar perkuliahan “ Komunikasi Politik” Bandung : 2007, h.1-2 40 dari struktur formal dan non-formal menuju sasaran komunikan yang berada dalam berbagai lapisan masyarakat. 52 Pembahasan saluran komunikasi politik tidak hanya sebatas pada bentuk proses penyampaian politik ketika komunikator sudah duduk di kursi pemerintahan. Namun, akan lebih menarik lagi jika pembahasan saluran komunikasi politik terhadap persuasi politik pada saat kampanye. Hubungan antara media dan politik sudah berlangsung lama, jauh sebelum ilmu politik menemukan jati dirinya sebagai ilmu yang berdiri sendiri dari filsafat. Karena hubungan yang begitu erat antara media dengan politik, kini media massa memainkan peranan yang sangat penting dalam proses politik, media menjadi aktor utama dalam bidang politik. Ia memiliki kemampuan untuk membuat seseorang cemerlang dalam karier politiknya. 53 Komunikator politik, apakah dia politikus, profesional, atau aktivis, menggunakan pembicaraan persuasif, baik untuk saling mempengaruhi maupun untuk mempengaruhi anggota khalayak yang kurang terlibat di dalam politik. Alat atau upaya yang digunakan untuk mengirim pesan itu ialah saluran dari “siapa mengatakan apa kepada siapa”. 54 Dilihat secara luas, saluran komunikasi terdiri atas lambang-lambang, dan berbagai teknik serta media yang digunakan untuk berbicara dengan khalayak. Dengan demikian maka saluran komunikasi adalah alat serta sarana yang memudahkan penyampaian pesan. 55 52 ASM. Romli, Ikhtisar perkuliahan “ Komunikasi Politik” Bandung : 2007, h.2 53 Cangara, Hafied, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009, h.117 54 Nimmo, Dan, Komunikasi Politik : Komunikator, Pesan, dan Media Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 1999 h.166 55 ibid 41