Interprestasi Hasil Analisis PENYAJIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya persentase siswa yang memberikan respon positif dari setiap siklus, menurunya persentase siswa yang berkomentar negatif. Peningkatan ini tentunya berdampak positif terhadap sikap positif siswa terhadap pelajaran matematika yang dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. 3. Hasil Belajar Matematika Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel IV.11 berikut. Tabel IV.11 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa Statistik Siklus I Siklus II Nilai tertinggi 100 100 Nilai terendah 35 65 Rata-rata 69 79,37 Berdasarkan tabel IV.11, diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan 10,37, yaitu dari yang sebelumnya 69 menjadi 79,37. Pada siklus I masih ada siswa yang mendapat nilai dibawah 70 sebanyak 15 siswa dan pada siklus II nilai terendahnya adalah 65 dan masih ada 8 siswa yang mendapat nilai dibawah 70. Walaupun demikian, hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan yang cukup baik.

D. Interprestasi Hasil Analisis

Dari hasil pengamatan dan jurnal harian siswa pada siklus I menunjukkan bahwa siswa cukup senang dan semangat dalam belajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. Dengan adanya semangat dan antusias siswa dalam belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer menunjukkan bahwa model pembelajaran ini dapat menciptakan sikap yang positif pada siswa terhadap pembelajaran matematika. Siswa juga terlihat semakin pandai dan terbiasa dalam menerapkan model pembelajaran Advance Organizer di kelas. Hal ini ditunjukkan dengan siswa dapat menyelesaikan Lembar Kerja Siswa LKS, serta siswa dapat menuliskan hasil kerjanya didepan kelas dengan baik dan benar. Apabila siswa tidak mengerti maka siswa tersebut tidak takut untuk menanyakan kepada peneliti. Dari keterangan yang telah dikemukakan, menunjukkan bahwa sesungguhnya sikap positif siswa semakin meningkat pada setiap siklusnya. Hambatan dan kesulitan yang dialami peneliti pada awal-awal pembelajaran siklus I yaitu siswa belum mengerti model pembelajaran Advance Organizer tersebut dan siswa ingin pembelajaran seperti biasanya. Tapi hal ini dapat diatasi dengan memberikan pengarahan dan motivasi kepada siswa. Sehingga proses pembelajaran akhirnya dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan. Hasil yang diperoleh dari lembar observasi sikap positif siswa selama proses pembelajaran dari siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa skor rata- rata sikap positif pada siklus I 67,12, dan mengalami peningkatan pada siklus II mencapai 87,62. Selain itu, jurnal harian siswa melengkapi data yang sudah ada, tujuannya agar data yang diperoleh kuat keberadaannya yaitu untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Advance Organizer. Berdasarkan hasil jurnal harian siswa yang diperoleh bahwa persentase siswa yang memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Advance Organizer pada siklus I sebesar 55,625 sedangkan pada silkus II mecapai 78,75. Ini mengalami peningkatan sebesar 23,125. Sedangkan persentase siswa yang memberikan respon yang negatif pada siklus I sebesar 23,75. Namun pada siklus II siswa yang memberikan respon menjadi 15, dan persentase siswa yang berkomentar negatif turun 8,75. Ini artinya sebagian besar siswa merespon positif terhadap proses pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. Pembelajaran seperti ini memberikan pengaruh terhadap sikap positif siswa terhadap pelajaran matematik. Namun ada juga yang memberikan respon atau pendapat yang negatif terhadap model pembelajaran Advance Organizer ini, namun ini dijadikan sebagai refleksi terhadap kegiatan pembelajaran selanjutnya. Dalam proses pembelajaran ini belum semua siswa dapat menyelesaikan masalah matematik secara mandiri. Berdasarkan hasil pengamatan lembaran Observasi, dokumentasi, jurnal harian siswa dan wawancara guru, terlihat dari hasil siklus terlihat bahwa penerapan model pembelajaran Advance Organizer dapat meningkatakan sikap positif siswa terhadap pelajaran matematika. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru matematika yang bersangkutan bahwa penerapan model pembelajaran Advance organizer dikelas ini sudah cukup baik dan dengan penerapan model pembelajaran Advance Organizer siswa dapat meningkatan sikap positif terhadap pelajaran matematika.

E. Pembahasan Temuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 2 145

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembelajaran Matematika

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembel

0 0 14

Penggunaan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP.

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

1 5 58

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MATERI PRASYARAT TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA.

0 8 51

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Model Pembelajaran Advance Organizer a. Pengertian Model Pembelajaran Advance Organizer - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

0 1 26