Pemeriksaan Keabsaan Data Analisis Data

d. Tahap Refleksi Dalam pelaksanaan proses pembelajaran model yang digunakan oleh peneliti pada setiap tindakan pembelajaran telah sesuai yaitu model pembelajaran Advance Organizer walaupun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan tetapi hal tersebut dapat diatasi pada tindakan pembelajaran selanjutnya dengan adanya kegiatan refleksi pada setiap akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi diperoleh rata-rata persentase sikap positif siswa mencapai 87,62. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase sikap positif siswa dalam belajar pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini, dimana rata-rata persentase sikap positif siswa dalam belajar matematika harus mencapai 75. Berdasarkan tes hasil belajar matematika yaitu tes akhir siklus II ini mencapai rata-rata 79,37 dengan nilai terendah 65. Adapun hasil wawancara terhadap guru dan siswa memberikan informasi bahwa siswa sangat merespon baik model pembelajaran Advance Organizer ini dan guru kelas juga menganggap bahwa penerapan model pembelajaran Advance Organizer ini telah dilaksanakan dengan sangat baik, sehingga dapat dikatakan berhasil. Berdasarkan hasil refleksi siklus II ini, indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan sampai dengan siklus II.

B. Pemeriksaan Keabsaan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas instrument tes dan non tes. Untuk tes digunakan tes formatif yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus, dan tes subsumatif yang diberikan pada akhir pembelajaran berupa soal latihan pada LKS. Tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar matematika siswa pada tiap siklus sebagai implikasi dari PTK. Sedangkan instrumen non tes berupa lembar observasi, jurnal harian dan wawancara yang ditujukan untuk guru dan siswa. Lembar observasi diisi pada setiap pertemuan sedangkan wawancara dilakukan pada akhir siklus II. Untuk mengetahui apakah hasil wawancara dengan siswa tentang persepsi siswa terhadap penerapan model pembelajaran Advance Organizer, bagaimana sikap positif siswa dan dampaknya terhadap hasil belajar siswa didapat informasi dari keadaan yang sebenarnya, wawancara dilakukan kepada 10 siswa yang diambil berdasarkan prestasi belajarnya yang rendah, sedang, dan tinggi. Hal ini bertujuan agar informasi yang diperoleh dapat mewakili siswa dalam kelas secara keseluruhan.

C. Analisis Data

Tahap analisis data dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut: 1. Sikap positif siswa dalam belajar matematika Setiap melaksanakan tindakan pembelajaran, peneliti didampingi oleh observer, observer tersebut adalah guru mata pelajaran yang diberikan lembaran observasi yang berfungsi untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran yang terdapat pada setiap indikator yang telah ditentukan peneliti. Lembaran observasi juga digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap siklus tindakan pembelajaran. Hasil dari observasi sikap siswa terhadap indikator yang telah ditentukan dapat dilihat pada tabel IV.9 berikut: Tabel IV 9 Rekapitulasi Ketercapaian Sikap Positif Siswa Siklus I dan Siklus II No Indikator yang diamati Rata –rata setiap pertemuan Siklus I Siklus II 1 Siswa mempunyai kesiapan mengikuti pelajaran matematika. 75.83 94.38 2 Siswa mengerjakan pekerjaan rumah matematika yang diberikan oleh peneliti. 69,38 93.13 Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata persentase sikap positif siswa pada siklus I hanya mencapai 67,12 dan mengalami peningkatan sebesar 20,5, pada siklus II mencapai 87,62. Pada tabel tersebut juga menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus II telah dapat memperbaiki atau meningkatkan sebagian besar sikap siswa yang masih rendah pada siklus I, setiap indikator mengalami peningkatan, rata-rata indikator sudah mengalami ketercapaian penelitian yaitu sikap positif siswa mencapai 87,62 dan sudah melebihi batas ketercapaian 75. Peneliti melakukan wawancara dengan guru dan dengan 10 orang siswa dalam waktu yang berbeda. Dari hasil wawancara dengan guru dan siswa pada siklus II Terlampir halaman 213, didapat informasi bahwa siswa sangat merespon baik model pembelajaran Advance Organizer dan guru juga menganggap bahwa penerapan model pembelajaran Advance 3 Siswa mengikuti pelajaran matematika dari awal hingga akhir. 71.88 91.88 4 Siswa antusias terhadap pelajaran matematika yang mudah dan berulang. 71.88 90 5 Siswa mempunyai rasa ingin tahu terhadap pelajaran matematika yang sedang dipelajari. 68.54 89.38 6 Siswa mengerjakan tugaslatihan matematika yang diberikan peneliti. 68.13 88.96 7 Siswa memusatkan perhatian dalam belajar matematika. 64.42 88.54 8 Siswa membuat catatan setiap belajar matematika. 65.83 83.13 9 Jika siswa tidak mengerti bertanya kepada peneliti. 60 83.13 10 Siswa berani mengemukakan pendapat. 54,38 72.71 Rata – Rata Total Siakp Positif Siswa 67,12 87,62 Organizer ini telah dilaksanakan dengan sangat baik karena sikap positif siswa menjadi meningkat sehingga dapat dikatakan berhasil. 2. Respon Siswa terhadap model pembelajaran Advance Organizer Respon siswa terhadap pembelajaran dalam setiap tindakan penting untuk dijadikan sebuah pertimbangan ataupun perbaikan bagi penyusunan rencana pembelajaran berikutnya. Respon siswa tersebut disusun dalam sebuah jurnal harian siswa yang diberikan kepada siswa pada akhir tindakan pembelajaran. Respon yang dikemukakan beragam, ada yang berkomentar positif, komentar negatif, komentar netral bahkan ada yang tidak berkomentar. Jurnal harian yang telah disusun kemudian dihitung, persentase jenis pendapatnya dan hasilnya dirangkum pada Tabel IV.10 Tabel IV.10 Rekapitulasi Persentase Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Advance Organizer Kategori Rata-Rata persentase tiap siklus Rata rata Siklus I Siklus II Positif 55,625 78,75 67,18 Netral 15 5,625 10,31 Negative 23,75 15 19,37 Tidak berkomentar 5,625 0,625 3,12 Hasil wawancara dengan guru dan siswa diperoleh informasi bahwa siswa senang mengikuti model pembelajaran Advance Organizer. Hal ini terlihat dari hasil persentase respon siswa pada tabel IV.10. Rata-rata persentase respon positif yang diberikan siswa selama proses pembelajaran, sebesar 67,18. Rata-rata persentase ini sudah terbilang baik dibanding dengan rata-rata persentase negatif, netral dan tidak berkomentar yang hanya mendapat tanggapan sebesar 19,37, 10,31, dan 3,12. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya persentase siswa yang memberikan respon positif dari setiap siklus, menurunya persentase siswa yang berkomentar negatif. Peningkatan ini tentunya berdampak positif terhadap sikap positif siswa terhadap pelajaran matematika yang dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. 3. Hasil Belajar Matematika Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel IV.11 berikut. Tabel IV.11 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa Statistik Siklus I Siklus II Nilai tertinggi 100 100 Nilai terendah 35 65 Rata-rata 69 79,37 Berdasarkan tabel IV.11, diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan 10,37, yaitu dari yang sebelumnya 69 menjadi 79,37. Pada siklus I masih ada siswa yang mendapat nilai dibawah 70 sebanyak 15 siswa dan pada siklus II nilai terendahnya adalah 65 dan masih ada 8 siswa yang mendapat nilai dibawah 70. Walaupun demikian, hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan yang cukup baik.

D. Interprestasi Hasil Analisis

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 2 145

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembelajaran Matematika

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembel

0 0 14

Penggunaan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP.

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

1 5 58

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MATERI PRASYARAT TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA.

0 8 51

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Model Pembelajaran Advance Organizer a. Pengertian Model Pembelajaran Advance Organizer - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

0 1 26