Tindakan Pembelajaran Siklus II

7. Siswa tidak tepat waktu dalam menyelesaikan LKS sera PR. 8. Siswa tidak begitu antusias dalam belajar dan tidak sungguh-sungguh dalam proses belajar. 9. Siswa masih ada yang mencontoh dalam mengerjakan LKS. 7. Peneliti harus memotivasi siswa agar menyelesaikan LKS tepat waktu, yaitu dengan memberika nilai tamba bagi siswa yang menyelesaikan LKS tepat waktu, serta yang mengumpulkan PR tepat waktu. 8. Peneliti harus sering memotivasi siswa serta memberihkan arahan yang jelas pada saat proses belajar berlangsung. 9. Penelitih harus memberih arahan kepada siswa yang mencontoh Pada tabel diatas terlihat masih banyaknya kekurangan atau kendala pada siklus I ini. Sehingga dapat dinyatakan bahwa siklus I belum mencapai hasil yang maksimal. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, peneliti akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan dan peningkatan pada pelaksanaan pembelajaran siklus II.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II

a Tahap Perencanaan Tahap perencanaan siklus II ini dimulai dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Terlampir halaman 114, menyiapkan materi ajar, serta lembaran kerja siswa, serta menyipakan lembaran observasi, jurnal harian, dan keperluan pembelajaran lainnya. Berdasrkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini proses pembelajaran harus lebih diarahkan. Pengaturan waktu harus lebih optimal untuk mengerjakan LKS. Penelitipun harus tegas kepada siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam belajar, serta yang tidak mau mengerjakan tugas yang telah diberikan guru, apa lagi yang sering menggagu teman sebangkunya yang sedang belajar, serta siapa yang mencontoh tidak bakalan dikoreksi hasil kerjanya. Penelitipun memberikan pengarahan secara detail dan memberikan suasan pembelajaran yang santai tapi serius supaya siswa tidak tegang. Materi yang dibahas pada siklus II ini adalah layang layang dan trapezium, dimana akan dibahas tentang pengertian, sifat-sifat serta menurunkan rumus keliling, luas trapezium dan layang layang. Target pada siklus II ini adalah siswa semakin baik dalam menggunakan model pembelajaran Advance Organize dan sikap positif siswa terhadap pelajaran matematika semakin meningkat dibanding dengan siklus I. Dimana rata-rata persentase sikap positif harus mencapai 75. Tes hasil belajar siswa semakin meningkat dengan target pencapaian peneliti dimana rata-rata tes hasil belajar siswa mencapai nilai 75 dan 75 siswa mendapat nilai lebih dari sama dengan 70. b Tahap Pelaksanaan Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam lima kali pertemuan, empat kali pertemuan untuk memberikan materi dan satu kali pertemuan untuk tes siklus 1, dengan dengan alokasi waktu 2x40 menit, tiap pertemuannya berlangsung setiap hari Kamis dan Rabu mulai tangal 06-20 Mei 2010. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus II dapat dilihat Lampiran halaman 114. 1. Pertemuan keenam Kamis, 6 Mei 2010 Pertemuan keenam ini siswa hadir seluruhnya. Peneliti merivew soal tes yang belum dimengerti siswa untuk mengingatkan siswa agar menjadi paham dan mengumpulakan tugas yang telah diberikan sebelumnya. Peneliti mengkondisikan kelas dengan lebih tegas agar siswa lebih disiplin. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi siklus II dan memberikan penjelasan dan pengarahan mengenai prosedur pelaksanaan model pembelajaran Advance Organizer agar proses pembelajaran lebih baik lagi dan siswa semakin aktif dalam menerapkan model Pembelajaran Advance Organizer. Serta memintak dua orang siswa untuk mengerjkan soal yang mencakup materi sebelumnya sebagai tahap pembelajaran awal. Pokok bahasan yang dibasan pada pertemuan keenam ini layang- layang yang membahas tentang pengertian, sifat-sifat layang-layang ditinjau dari diagonal, sisi dan sudut, serta besar sudutnya dan juga menurunkan rumus keliling dan luas layang-layang. Selanjutnya, peneliti menjelaskan materi tentang layang –layang tersebut. Dalam menjelaskan materi layang-layang, siswa nampak tenang dan memperhatikan penjelasan peneliti. Peneliti bersama observer membagikan LKS 5 Terlampir halaman 140 yang berisi materi layang-layang kepada setiap siswa. selanjutnya siswapun mulai mengerjakan LKS 5 sesuai dengan perinta yang telah diberikan peneliti. Saat siswa mulai mengerjakan LKS 5 siswa sudah terlihat serius untuk mengerjakan LKS 5 tersebut. Pada saat siswa mengerjakan LKS 5, seperti biasanya peneliti dan observer berkeliling untuk memantau siswa yang mengerjakan LKS 5 dari satu siswa ke siswa lainya, dan memberikan bantuan jika ada siswa yang mengalami kesulitan. Selain itu, observer melakukan observasi dan juga memberikan penilaian pada lembar observasi yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Pada saat berkeliling, terlihat siswa nampak bingung mengerjakan LKS no dua. Penelitipun mulai menanyakan kepada siswa, Dari 40 siswa yang hadir, siapakah yang bisa dan berani mengerjakan sambil menjelasakan soal no dua di papan tulis? dari sekian banyak siswa hanya lebih kurang lima orang yang berani menawarkan diri untuk mengerjakan dan menjelasakan soal no dua tersebut, penelitipun memberikan kesempatan kepada salah seorang siswa dengan soal sebagai berikut : Diketahui layang-layang KLMN dengan panjang KO = 16 cm, LO = 12 cm, dan MO = 24 cm, seperti tampak pada gambar di bawah ini: N K 16 cm 24 cm M 12 cm L a. Tentukan panjang KL b. Tentukan panjang MN c. Hitunglah keliling KLMN d. Hitunglah luas KLMN Jawab. a. = KO 2 + LO 2 = 16 2 + 12 2 = 256+ 144 = 400 KL = 400. = 20 cm b. MN 2 = NO 2 + MO 2 = 12 2 + 24 2 = 144+576.= 720 MN = 720 = 26,8 c. Keliling KLMN = KL + LM + MN + KN = 20+26,8+20+26,8 = 93,6 d. Luas KLMN = 1 2 MN x LN = 1 2 x26,8. x 24 = 321,6.cm 2 Penelitipun memberikan kata pujian kepada siswa. Dari penjelasan siswa mengenai soal no dua pada LKS 5 Terlampir halaman 142, sepertinya sebagian besar siswa mengerti sehingga peneliti tidak perlu mengulang penjelasan tersebut dari awal. Seperti pada pertemuan sebelumnya, peneliti melakukan refleksi dan bersama-sama membuat kesimpulan tetang pelajaran yang telah dipelajari, memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya di rumah dan mengerjakan latihan yang ada di buku paket. Kemudian peneliti mengakhiri pembelajaran hari ini dengan memberikan arahan agar pada pertemuan selanjutnya siswa diharapkan lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Terakhir peneliti memberikan jurnal harian untuk diisi oleh setiap siswa. Berdasarkan hasil pengamatan 10 indikator yang terdapat dalam lembaran Ovservasi yang di amati oleh observator terhadap 40 siswa. Persentase indikatornya adalah: 95 siswa mempunyai kesiapan mengikuti pelajaran matematika. 93.33 siswa mengerjakan pekerjaan rumah matematika yang diberikan oleh guru. 92.5 siswa mengikuti pelajaran matematika dari awal hingga akhir. 85 siswa antusias terhadap pelajaran matematika yang mudah dan berulang. 85.8 siswa mempunyai rasa ingin tahu terhadap pelajaran matematika yang sedang dipelajari. 85,50 siswa mengerjakan tugaslatihan matematika yang diberikan guru. 83.33 siswa memusatkan perhatian dalam belajar matematika. 73.33 siswa membuat catatan setiap belajar matematika. 69.17 siswa tidak mengerti bertanya kepada guru. 58.33 siswa berani mengemukakan pendapat. Pada pertemuan keenam ini pencapain persentase setiap indikator sudah meningkat dari setiap petemuan-pertemuan pada siklus I, pada pertemuan ini setiap indikator mengalami peningkatan. 2. Pertemuan Ketujuh Rabu, 12 Mei 2010 Pertemuan ketujuh ini pokok bahasa trapesium siku-siku yang membahas tentang pengertian, sifat-sifat trapesium siku-siku ditinjau dari diagonal, sisi dan sudut, serta besar sudutnya dan juga menurunkan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku. Sebagaiman pada pertemuan sebelumnya, pertemuan ketujuh ini diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran, mengabsen siswa, melakukan apersepsi dan motivasi dengan cara meriveu sedikit materi pada pertemuan sebelumnya dan menyuruh siswa untuk dapat mengumpulkan tugas rumah yang telah diberikan serta mengerjakan latihan tahap awal. Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada pertemuan ini semua siswa hadir. Seperti biasanya, guru mata pelajaran matematika hadir sebagai observer untuk mengamati dan memberikan penilaian ketika proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran selanjutnya, peneliti menjelaskan dan membimbing siswa memaham materi tentang trapesium siku-siku beserta contoh yang diiringi dengan siswa melakukan aktifitas memperhatikan, bertanya, membaca dan mengerjakan LKS 6 Terlampir halaman 144. Pada saat mengerjakan LKS 6 peneliti bersama observer berkeliling untuk memantau pekerjaan siswa yang tidak serius untuk mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Keadaan kelas pada saat itu tidak seribut pertemuan-pertemuan yang lalu. Sebagian siswa antusias dan aktif bertanya kepada peneliti apa saja yang mereka tidak mengerti, walaupun kelas menjadi berisik. Observer tetap saja berusaha menenangkan siswa untuk tidak berisik dalam mengerjakan tugas tersebut. Pada saat siswa bertanya kepada peneliti, peneliti berusaha mengarahkan dan memberi petunjuk kepada siswa tersebut agar siswa menjadi paham. Beberapa siswa mulai terlihat sibuk mengerjakan soal pada lembar tugas tersebut serta peneliti mendampingngi siswa yang kurang paham tentang tugas yang di berikan, terutama pada LKS 6 sola no dua penelitipun memberikan penjelasan yakni, perhatikan gambar dibawah ini. . P 6 cm Q S 6 cm T 5 cm R Pada bangun trapesium PQRS di atas, = 6 cm , = 11 cm , = 12 cm Tentukan: a. Keliling dan luas bangun trapesium PQRS tersebut jawaban a. Untuk mencari sisi dapat menggunakan dalil phytagoras sebagai berikut: = 2 + 2 = 12 2 + 5 2 = 144 + 25 = 169. = 13cm. Keliling = jumlah keempat sisi-sisinya = + + + = 6 cm + 11 cm +12. cm + 13cm = 42 cm Luas = 1 2 × �ℎ � � � × �� = 1 2 × + × �� = 1 2 × 11. cm + 6 cm × 12 cm = 1 2 × 17 � × 12� = 102 � 2 Pada kegiatan akhir pembelajaran peneliti melakukan evaluasi dengan menanyakan materi apa yang masih kurang dimengerti, serta bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang tadi dipelajari, peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya di rumah dan mengerjakan latihan yang ada di buku paket. Kemudian peneliti mengakhiri pembelajaran hari ini dengan memberikan arahan, agar pada pertemuan selanjutnya siswa diharapkan lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Terakhir peneliti memberikan jurnal harian untuk diisi oleh setiap siswa. Berdasarkan hasil pengamatan 10 indikator yang terdapat dalam lembaran Ovservasi yang di amati oleh observator terhadap 40 siswa. Persentase indikatornya adalah 89.17 siswa mempunyai kesiapan mengikuti pelajaran matematika. 91.67 siswa mengerjakan pekerjaan rumah matematika yang diberikan oleh guru. 88.33 siswa mengikuti pelajaran matematika dari awal hingga akhir. 90.83 siswa antusias terhadap pelajaran matematika yang mudah dan berulang. 82.5 siswa mempunyai rasa ingin tahu terhadap pelajaran matematika yang sedang dipelajari. 87,50 siswa mengerjakan tugaslatihan matematika yang diberikan guru. 87.5 siswa memusatkan perhatian dalam belajar matematika. 79.17 siswa membuat catatan setiap belajar matematika. 85.00 siswa tidak mengerti bertanya kepada guru. 69.17 siswa berani mengemukakan pendapat. 3. Pertemuan kedelapan Kamis, 13 mei 2010 Pertemuan kedelapan subpokok bahasan trapesium sama kaki yang membahas tentang pengertian, sifat-sifat trapesium sama kaki ditinjau dari diagonal, sisi dan sudut, serta besar sudutnya dan juga menurunkan rumus keliling dan luas trapesium siku-siku, pertama terlebih dahulu peneliti memberikan salam dan mengabsen siswa. Sebelum masuk penyajian materi, terlebih dahulu peneliti menayakan kepada siswa siapa yang belajar di rumah tentang materi yang akan dipelajari dengan memberikan kata pujian bagi siswa yang belajar di rumah serta mengumpulkan tugas rumah yang telah diberikan. Peneliti memotivasi siswa untuk mempelajari kembali materi- materi sebelumnya serta contoh-contoh yang ada kaitannya dengan materi trapesium sama kaki. Proses pembelajaran selanjutnya, peneliti menjelaskan dan membimbing siswa memaham materi tentang trapesium sama kaki beserta contohnya yang diiringi dengan siswa melakukan aktifitas memperhatikan dan mengerjakan latihan. Peneliti bersama observer membagikan LKS 7 Terlampir halaman 149. Pada saat siswa mengerjakan LKS 7. Peneliti bersama observer berkeliling untuk memantau pekerjaan siswa. Pada saat siswa bertanya kepada peneliti, peneliti berusaha mengarahkan dan memberi petunjuk kepada siswa tersebut agar siswa menjadi paham. Beberapa siswa mulai terlihat sibuk mengerjakan soal pada lembar tugas tersebut. peneliti mendampingi siswa yang kurang paham tentang tugas yang diberikan. Setelah itu peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang sudah selesai mengerjakan LKS 7 untuk mempersentasikan tuganya di depan kelas. Salah seorang siswa mengerjakan soal no tiga yakni : Diketahui trapesium sama kaki dengan panjang kedua sisi yang sama panjang = 10 cm, panjang sisi yang sejajar 16 cm dan 4 cm, dan tinggi 6 cm. hitunglah keliling dan luas trapesium sama kaki tersebut Jawaban: Keliling = Jumlah keempat sisi-sisinya = 10cm + 16.cm + 10cm + 4cm = 40 cm Luas = 1 2 × �ℎ � � � × �� = 1 2 × 16cm + 4 cm ×6 Cm = 1 2 × 20 � × 6� = 60 � 2 Setelah selesai mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Peneliti memberikan kata pujian, sebagian besar siswa sudah cukup baik dalam mengerjakan LKS 7 tersebut, sehingga peneliti tidak perlu mengulang penjelasan tersebut dari awal. Pada kegiatan akhir pembelajaran peneliti melakukan evaluasi dengan menanyakan materi apa yang masih kurang dimengerti, serta bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang tadi dipelajari peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya di rumah dan mengerjakan latihan yang ada di buku paket. Kemudian peneliti mengakhiri pembelajaran hari ini dengan memberikan arahan agar pada pertemuan selanjutnya siswa diharapkan lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Terakhir peneliti memberikan jurnal harian untuk diisi oleh setiap siswa. Berdasarkan hasil pengamatan 10 indikator yang terdapat dalam lembaran ovservasi di amati oleh observator terhadap 40 siswa. Persentase indikatornya adalah: 96.67 siswa mempunyai kesiapan mengikuiti pelajaran matematika. 93.33 siswa mengerjakan pekerjaan rumah matematika yang diberikan oleh guru. 90.83 siswa mengikuti pelajaran matematika dari awal hingga akhir. 83.33 siswa antusias terhadap pelajaran matematika yang mudah dan berulang. 92.5 siswa mempunyai rasa ingin tahu terhadap pelajaran matematika yang sedang dipelajari. 86.67 siswa mengerjakan tugaslatihan matematika yang diberikan guru. 92.5 siswa memusatkan perhatian dalam belajar matematika. 89.17 siswa membuat catatan setiap belajar matematika. 86.67 siswa tidak mengerti bertanya kepada guru. 80 siswa berani mengemukakan pendapat. 4. Pertemuan Kesembilan Rabu, 19 Mei 2010 Pertemuan kesembilan ini terlebih dahulu peneliti mengabsen siswa, ternyata semua siswa hadir 100. Sebelum masuk penyajian materi pelajaran, terlebih peneliti mengharapkan untuk mengumpulkan PR, serta menayakan kepada siswa siapa yang belajar di rumah tentang materi yang akan dipelajari tentang trapesium sembarang dengan memberikan kata pujian bagi siswa yang belajar di rumah. Peneliti memotivasi siswa untuk mempelajari kembali materi- materi pendukung atau materi sebelumya serta contoh-contoh yang ada kaitannya dengan materi utama. Kegiatan pembelajaran selanjutnya, peneliti menjelaskan dan membimbing siswa memaham materi trapesium sembarang beserta contoh yang diiringi dengan siswa melakukan aktifitas memperhatikan, bertanya, membaca dan mengerjakan LKS 8 Terlampir halaman 155. Pada saat mengerjakan LKS 8 peneliti bersama observer berkeliling untuk memantau pekerjaan siswa. Pada saat siswa bertanya kepada peneliti, peneliti berusaha mengarahkan dan memberi petunjuk kepada siswa tersebut, agar siswa menjadi paham. Beberapa siswa mulai terlihat sibuk mengerjakan LKS 8. Peneliti mendampingi siswa yang kurang paham tentang LKS 8 yang diberikan. Pada saat siswa bertanya kepada peneliti, peneliti berusaha mengarahkan dan memberi petunjuk kepada siswa tersebut agar siswa menjadi paham, setelah selesai mengerjakan LKS 8, salah seorang siswa dipersilakan untuk mempersentasikan tugasanya didepan kelas, ini merupakan kutipan soal yang telah berhasil siswa kerjakan dengan benar. Gambar dibawah ini adalah trapesium sembarang KLMN, dengan panjang = 9 cm, = 24 cm, = 7 cm, = 10 cm,  R = 80 ° ,  S = 55 ° . P 9 cm Q S 10 cm T U 7 cm R Tentukan: a. Panjang , , , , b. Besar  Q dan  P c. Keliling dan luas Trapesium Sembarang PQRS Selanjutnya, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari hari ini. Penelitipun memberitahukan kepada siswa bahwa hari Kamis, 20 Mei 2010 akan diadakan tes siklus 11. Siswa harus lebih giat lagi belajar agar tes siklus 11 nanti, mendapat nilai yang baik. Terakhir peneliti memberikan jurnal harian untuk diisi oleh setiap siswa. Berdasarkan hasil pengamatan 10 indikator yang terdapat dalam lembaran ovservasi di amati oleh observator terhadap 40 siswa. Persentase indikatornya adalah: 97.5 siswa mempunyai kesiapan mengikuti pelajaran matematika. 94.17 siswa mengerjakan pekerjaan rumah matematika yang diberikan oleh guru. 95 siswa mengikuti pelajaran matematika dari awal hingga akhir. 95.83 siswa antusias terhadap pelajaran matematika yang mudah dan berulang. 98.33 siswa mempunyai rasa ingin tahu terhadap pelajaran matematika yang sedang dipelajari. 96.67 siswa mengerjakan tugaslatihan matematika yang diberikan guru. 91.67 siswa memusatkan perhatian dalam belajar matematika. 90.83 siswa membuat catatan setiap belajar matematika. 91.67 siswa tidak mengerti bertanya kepada guru. 85 siswa berani mengemukakan pendapat. 24 cm 5 Pertemuan Kesepuluh 20 Mei 2010 Kegiatan pembelajaran dimulai dengan memeriksa absensi siswa, dan semua siswa hadir. Pertemuan ini akan dilaksanakan tes akhir siklus 11. Tes ini berbentuk soal essay yang telah di uji validitas isinya, soal berjumlah 6 soal yang membahas tentang layang-layang dan trapezium Terlampir halaman 208. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar matematika siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Sebelum dilaksanakan tes, 10 menit dilakukan review sekilas materi yang sudah diajarkan dan membahas kesulitan-kesulitan yang masih ada. Tes ini dilaksanakan selama 70 menit. Selama proses berlangsung, suasanapun menjadi sepi dan hening namun masih ada beberapa siswa yang masih menyontek dengan teman sebangkunya dan peneliti segera menegurnya. Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes dan observator tidak memberikan penilai terhadap lembaran observasi. Pada pertemuan ini siswa tidak diberikan lembar jurnal harian. c. Tahap Observasi dan Analisis Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Guru kelas observer melakukan pengamatan langsung tentang pelaksanaan model pembelajaran Advance Organizer terhadap sikap positif siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan observator melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.6 Hasil Observasi Sikap Positif Siswa Pada Siklus II no Indikator yang diamati Rata –rata setiap pertemuan Persentase 1 2 3 4 1 Siswa mempunyai kesiapan mengikuti pelajaran matematika. 95 89,17 96,67 96,67 94.38 2 Siswa mengerjakan pekerjaan rumah matematika yang diberikan oleh peneliti. 93,33 91,67 93,33 94,17 93.13 3 Siswa mengikuti pelajaran matematika dari awal hingga akhir. 92,5 88,33 91,67 95 91.88 4 Siswa antusias terhadap pelajaran matematika yang mudah dan berulang. 85 90,83 88,33 95,83 90 5 Siswa mempunyai rasa ingin tahu terhadap pelajaran matematika yang sedang dipelajari. 85,83 82,5 91,67 97,5 89.38 6 Siswa mengerjakan tugaslatihan matematika yang diberikan peneliti. 85 87,5 87,5 95,83 88.96 7 Siswa memusatkan perhatian dalam belajar matematika. 83,33 87,5 91,67 91,67 88.54 8 Siswa membuat catatan setiap belajar matematika. 73,33 79,17 89,17 90,8 83.13 9 Jika siswa tidak mengerti bertanya kepada peneliti. 70 85 86,67 90,83 83.13 10 Siswa berani mengemukakan pendapat. 50,33 69,17 78,33 85 72.71 Rata – Rata Total Sikap Positif Siswa 87,62 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa sikap positif siswa terhadap proses belajaran siswa pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Siswa mempunyai kesiapan mengikuiti pelajaran matematika. Rata –rata siswa yang mempunyai kesiapan mengikuiti pelajaran matematika dilihat sudah mencapai 94,38. hal ini membuktikan bahwa siswa sudah sungguh-sunguh untuk belajar matematika. Aspek ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan hasil persentase pada siklus I hanya mencapai 75,83. Pada siklus II ini mengalami peningkatan sebesar 18,55. 2. Siswa mengerjakan pekerjaan rumah matematika yang diberikan oleh peneliti. Untuk siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah, Rata-rata persentase mencapai 93,13. Hal ini membuktikan bahwa siswa sudah mampu mengerjakan soal-soal tersebut karena tingkatan soal sudah dibuat bervariasi. Aspek ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan hasil persentase pada siklus I hanya mencapai 69,38. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 23,75. 3. Siswa mengikuti pelajaran matematika dari awal hingga akhir. Rata- rata persentase siswa yang mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir sampai selesai pada siklus 11 ini mencapai 91,88. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah serius untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Aspek ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan hasil persentase pada siklus I hanya mencapai 71,88. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20. 4. Siswa antusias terhadap pelajaran matematika yang mudah dan berulang. Rata-rata persentase siswa yang mempunyai rasa antusias terhadap pelajaran yang berulang-ulang mencapai 90. Aspek ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan hasil persentase pada siklus I hanya mencapai 71,88. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 18,12. 5. Siswa mempunyai rasa ingin tahu terhadap pelajaran matematika yang sedang dipelajari. Rata-rata persentase siswa yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap pelajaran yang sedang dipelajari mencapai 89,38. Aspek ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik, bila dibandingkan dengan hasil persentase pada siklus I hanya mencapai 68,54. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20,84. 6. Siswa mengerjakan tugaslatihan matematika yang diberikan peneliti. Rata-rata persentase siswa yang mengerjakan LKS pada siklus II ini adalah 88,96. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang mengerjakan dan membaca LKS sudah cukup banyak dan memperoleh nilai baik. Aspek ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan hasil persentase pada siklus I hanya mencapai 68,13. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20,83. 7. Siswa memusatkan perhatian dalam belajar matematika. Rata- rata persentase siswa yang memperhatikan peneliti pada saat menjelaskan materi pada siklus 11 ini sebanyak 88,54. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memperhatikan peneliti pada saat menjelaskan materi sudah cukup baik, akan tetapi masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi. Aspek ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan hasil persentase pada siklus I hanya mencapai 64,42. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 24,12. 8. Siswa membuat catatan setiap belajar matematika. Rata-rata persentase siswa yang membuat catatan materi yang peneliti sampaikan sebanyak 83,13. Dalam membuat catatan siswa dinyatakan sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I hanya mencapai 65,83. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 17,29, karena sebagian besar siswa tidak hanya mencatat dari materi yang peneliti jelaskan di papan tulis dan LKS, tetapi siswa sudah menambah catatannya dari buku paket matematika sekolah. 9. Jika siswa tidak mengerti bertanya kepada peneliti. Rata-rata persentase siswa mengajukan pertanyaan ketika siswa tidak mengerti pada saat proses belajar berlangsung mencapai 83,13. Persentase ini terbilang sudah cukup baik karena siswa sudah berani bertanya kepada guru, meskipun masih terlihat ada siswa yang masih malu dalam bertanya kepada peneliti. Aspek ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan hasil persentase pada siklus I hanya mencapai 60. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 23,13. 10. Siswa berani mengemukakan pendapat. Rata-rata siswa yang berani mengemukakan pendapat sebanyak 72,71. Hal ini menunjukan bahwa pada saat proses pelajar siswa sudah berani mengemukakan pendapatnya dan percaya diri akan pendapatnya. Aspek ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan hasil persentase pada siklus I hanya mencapai 54,38. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 18,33. Berdasarkan hasil observasi sikap positif siswa pada saat pembelajaran siklus II, rata-rata sikap positif siswa yang diperoleh sebesar 87,62. Rata-rata sikap positif siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I yang hanya mencapai 67,12. Hal ini menunjukkan bahwa sikap positif siswa ketika proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Advance Organizer sudah cukup baik. Selain lembar observasi, peneliti menggunakan jurnal harian siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Beberapa respon siswa terhadap tindakan pembelajaran pada setiap pertemuan siklus II yang diperoleh dari jurnal harian siswa dapat dilihat pada tabel IV.7 berikut: Tabel IV.7 Rekapitulasi Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Advance Organizer Siklus II No Kategori Persentase pada Pertemuan Rata-rata 6 7 8 9 1 Positif 72,5 77,5 80 85 78,75 2 Netral 7,5 7,5 5 2,5 5,625 3 Negatif 17,5 15 15 12,5 15 4 Tidak Berkomentar 2,5 0,625 Dilihat dari diatas, terlihat siswa merespon dengan baik proses pembelajaran yang telah diterapkan. Ini artinya bahwa sebagian besar siswa menyenangi pembelajaran matematika dengan penggunaan model Pembelajaran Advance Organizer. Berikut ini adalah gambar proses pembelajaran matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran Advance Organizer pada siklus II: Gambar 5 Siswa yang berani mengeluarkan pendapat Gamabar 6 Siswa yang merespon pertanyaan dari peneliti Hasil belajar selama siklus II diperoleh dari tes akhir siklus II pada pertemuan ke sepuluh. Hasil tes akhir siklus II tersebut dapat dilihat pada Tabel IV.8 berikut ini: Tabel IV.8 Hasil Belajar Matematika pada Akhir Siklus II Interval Frekuensi f relatif f relatif Kumulatif 65 – 70 11 27,5 100 71 – 76 8 20 72,5 77 – 82 5 12,5 52,5 83 – 88 7 17,5 40 89 – 94 5 12,5 22,5 95 – 100 4 10 10 Keterangan : X min = 65 Jumlah siswa = 40 X max = 100 Rata-rata = 79,37 d. Tahap Refleksi Dalam pelaksanaan proses pembelajaran model yang digunakan oleh peneliti pada setiap tindakan pembelajaran telah sesuai yaitu model pembelajaran Advance Organizer walaupun dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan tetapi hal tersebut dapat diatasi pada tindakan pembelajaran selanjutnya dengan adanya kegiatan refleksi pada setiap akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi diperoleh rata-rata persentase sikap positif siswa mencapai 87,62. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase sikap positif siswa dalam belajar pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini, dimana rata-rata persentase sikap positif siswa dalam belajar matematika harus mencapai 75. Berdasarkan tes hasil belajar matematika yaitu tes akhir siklus II ini mencapai rata-rata 79,37 dengan nilai terendah 65. Adapun hasil wawancara terhadap guru dan siswa memberikan informasi bahwa siswa sangat merespon baik model pembelajaran Advance Organizer ini dan guru kelas juga menganggap bahwa penerapan model pembelajaran Advance Organizer ini telah dilaksanakan dengan sangat baik, sehingga dapat dikatakan berhasil. Berdasarkan hasil refleksi siklus II ini, indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan sampai dengan siklus II.

B. Pemeriksaan Keabsaan Data

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 2 145

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembelajaran Matematika

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembel

0 0 14

Penggunaan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP.

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

1 5 58

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MATERI PRASYARAT TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA.

0 8 51

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Model Pembelajaran Advance Organizer a. Pengertian Model Pembelajaran Advance Organizer - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

0 1 26