Pengertian Dakwah Dakwah dan Unsur-unsurnya

Seorang yang ingin mendalami ilmu agama dan hubungan interaksi masyarakat yang Islami misalnya tentu ia akan melakukan aktivitas-aktivitasnya yang dapat membantu tercapainya keinginan tersebut seperti mengikuti pengajian- pengajian membaca buku agama melakukan diskusi tentang agama dan kemasyarakatan dan mengkaji norma-norma agama, hubungan manusia tak kalah pentingnya adalah mengaplikasikan atau menerapkan ajaran ilmu yang telah didapatkan kedalam kehidupan yang nyaman. Menurut ilmu sosiologi aktivitas diartikan dengan segala bentuk kegiatan yang ada dimasyarakat seperti gotong-royong atau kerja bakti di sebut aktivitas- aktivitas sosial baik yang berdasarkan hubungan tetangga ataupun hubungan kekerabatan 10

B. Dakwah dan Unsur-unsurnya

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologis lughatan dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata kerja da’a, yad’u, da’watan. Kata da’a mengandung arti mengajak, menyeru, memanggil, maka da’watan berarti ajakan, seruan, panggilan 15 Sebagaimana disebutkan dalam buku Amrullah Ahmad, kata dakwah berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti sebagai berikut: a. Menurut kamus Munjid, dakwah berasal dari fiil madli yang mempunyai arti menyeru, memanggil. b. Menurut Kamus Marbawi, diambil dari kata memanggil ia, menyeru ia akan dia 10 Sojokyo dan piji wait sojogyo, sosiologi Pedesaan kumpulan bacaan. jogyakarta gajah mada university press. 1999,editan 1982. h.19-21 15 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam Sebagai Ilmu, Sebuah Kajian Epistemologi dan Struktur Keilmuan Dakwah, Medan: Diktat, 1996 h. 15 c. Menurut pendapat Prof. H. Mahmud Yunus mempunyai dua akar kata yaitu: menyeru, memanggil, mengajak, menjamu. = memanggil, mendoa, memohon. Orang yang berdakwah disebut da’i, diambil dari kata yang jama’nya = yang berdakwa, yang menyeru, yang memanggil, yang berdoa. Da’i orang yang berdakwah disebut juga mubaligh yang menyampaikan diambil dari kata = Jadi kata dakwah merupakan isim mashdar yang berasal dari fi’il madhi = yang artinya panggilan seruan atau ajakan. 16 Sedangkan jika dilihat dari segi terminologi Istilah, beberapa Ulama mengartikan dawah sebagai berikut: a. Menurut Syaikh M. Ash Shawwaf, “Dakwah adalah risalah langit yang diturunkan ke bumi berupa hidayah sang Khaliq kepada makhluk, yakni agama dan jalan-Nya yang lurus, yang sengaja dipilih-Nya dan dijadikan sebagai jalan satu-satunya untuk bisa selamat kembali kepada-Nya.” 17 b. Menurut Syaikh M. Abduh, ”ringkasnya menyeru kepada kebaikan menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar adalah fardhu yang diwajibkan oleh setiap muslim.” 18 c. Menurut Drs. Didin Hafidhudin : “Dakwah merupakan proses yang berkesinambungan yang ditangani para pengemban dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah dan secara bertahap menuju kehidupan yang Islami.” 19 d. Menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab : “ Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.” 20 16 Prof. H. Mahmud Yunus kamus bahasa arab. Departemen pendidikan , 2000, h, 132 17 Dr. Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyah Dalam Manhaj Amal Islami, Solo : Citra Islami Press, 1996 Cet.ke-1, h 13-14 18 Ibid, h.27 19 Didin Hafidhudin, Dakwah Aktual Jakarta, GIP,1999 cet. Ke-1, h, 77 20 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam kehidupan Masyarakat Bandung : Mizan, 1999, cet. Ke-XIX, h.194 e. Menurut Toha yahya Omar, “Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mererka di dunia dan akhirat.” 21 Dakwah merupakan metode yang memiliki arti yang sangat luas dimana dakwah tidak terbatas pada penjelasan dan penyampaian semata, namun juga mengarah kepada pembinaan dan takwin pembentukan individu, keluarga, lingkungan dan masyarakat Islam. Dakwah tidak bisa diterapkan dengan komposisi dan kapasitas yang sama pada setiap obyeknya, yakni manusia. Bagi individu yang memang terbiasa berbuat dosa dan maksiat, cukuplah bagi mereka dakwah dengan ta’rif pengenalan dan tabligh. Jika kelak mereka memiliki kemajuan dan telah menyadarai fitrahnya maka perlu sekali diadakan pembinaan dan takwin sebagai tindak lanjut perilaku dakwah kepada mereka. Banyak pakar yang mendefinisikan dakwah, diantaranya Prof. Dr. Toha Yahya Omar MA, yang membagi dakwah menjadi dua segi : 1. Pengertian dakwah secara umum adalah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara, tuntunan-tuntunan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideology, pendapat pekerjaan tertentu. 2. Pengertian dakwah menurut ajaran Islam ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana pada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. 23 Ali mahfuzh dalam kitabnya “Hidayatul Mursyidin” mengartikan dakwah; sebagai mendorong memotivasi umat manusia melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk serta memerintahkan mereka berbuat ma’ruf dan mencegah 21 Toha Yahya Omar, Ilmu Dakwah, Jakarta : PT. Wijaya, 1971, cet. Ke-2, h.1 23 A. H. Hasanuddin, “Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan”, Surabaya : Usaha Nasional, 1982 h.34 mereka dari kemunkaran agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hamzah Yakub dalam bukunya “Publisitik Islam” mendefinisikan dakwah dalam Islam adalah mengajak manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan rasul-Nya 24 Dakwah menurut Islam adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. 25 Sedangkan menurut Drs. Hamzah Yaqub dalam bukunya “Publisistik Islam” dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul. 26 Sedangkan menurut Asmuni Syukir dalam bukunya dasar-dasar strategi dakwah Islam, dakwah dapat diartikan dari dua sudut pandang yaitu pengertian dakwah yang bersifat pembinaan dan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan. Dengan demikian dakwah yang bersifat pembinaan adalah suatu usaha mempertahankan, melestarikan dan menyempurnakan ummat manusia agar mereka tetap beriman kepada Allah, dengan menjalankan syariat Nya sehingga mereka menjadi manusia yang bahagia hidup di dunia dan akhirat. Sedangkan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan adalah usaha mengajak ummat manusia yang belum beriman kepada Allah swt, agar mentaati syariat Islam 24 Masykur Amin, :Dakwah Islam dan Pesan Moral”, Yogyakarta : Penerbit Al Amin Press, 1997. Cet 1, h.11 25 H. M Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, Al-Mawardi Prima, 2004, cet I, h.. 67. 26 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi, Dakwah Islam, Surabaya : Al-Ikhlas, 1983, cet ke-I, h. 19 memeluk agama Islam agar nantinya dapat hidup bahagia dan sejah tera di dunia maupun di akhirat. 27 Dengan tujuan yang jelas, dakwah mudah dikemas sesuai dengan keahlian atau dengan tekhnologi yang sedang berkembang. Dengan demikian, tujuan dakwah hendaknya menjadi titik ukur terbesar dari setiap kegiatan dakwah.

2. Pengertian Dai