d. Media cetak berupa buku, majalah dan surat kabar.
6. Tujuan Dakwah
Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses, dalam rangka mencapai suatu tujuan. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan arah atau
pedoman sebagai gerak langkah kegiatan dakwah, sebab tanpa tujuan yang jelas aktivitas dakwah akan sia-sia. Dengan demikian, tujuan dakwah sebagai bagian
dari seluruh aktivitas dakwah sama pentingnya dengan unsur-unsur lainya. Bahkan lebih dari itu tujuan dakwah sangat menentukan dan berpengaruh
terhadap penggunaan Metode dan Media Dakwah, sasaran dakwah sekaligus strategi dakwah. Tujuan dakwah adalah mengajak manusia pada jalan yang benar
dan diridhoi oleh Allah SWT agar hidup bahagia sejahtera dunia dan akhirat. Tujuan dakwah adalah untuk memanggil kepada syariat Islam dan
memecahkan persoalan hidup, baik persoalan hidup perseorangan atau persoalan berumah tangga, berjamaah, bermasyarakat, berbangsa, bersuku bangsa,
bernegara dan antar negara. Dakwah juga bertujuan memanggil kepada fungsi hidup sebagai hamba Allah di atas dunia yang terbentang luas ini yang berisikan
manusia berbagai jenis dan berbagai macam kepercayaannya, yakni fungsi sebagai Syuhada ‘ala an-nas, menjadi pelopor dan pengawas bagi umat manusia.
Dakwah juga dapat memanggil kepada tujuan hidup yang hakiki, yakni menyembah kepada Allah SWT.
64
64
M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya Jakarta, GIP, 1999 cet. Ke-1, h.70
Selain itu dakwah juga bertujuan untuk “menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama yang dibawakan oleh
aparat dakwah atau penerang dakwah.”
65
65
Prof. H. M. Arifin, M, Ed, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi Jakarta : Bumi Aksara, 2000 cet. Ke-5, h.3-4
BAB III PROFIL PROF. DR. ALI MUSTAFA YAQUB, MA
A. Latar Belakang Keluarga
Ali Mustafa Yaqub, lahir di Batang Jawa Tengah pada tahun 1952.
12
Beliau hidup dalam lingkungan keluarga yang ta’at beragama, beliau juga termasuk dalam keluarga
yang berada dan serba berkecukupan, Ali Mustafa Yaqub kecil tidak pernah merasa kekurangan dalam hal kebutuhan sehari-hari, setiap yang ia butuhkan selalu terpenuhi,
namun beliau tidak pernah membanggakan kekayaan keluarganya, Ali dan kakak- kakaknya dididik oleh kedua orang tua mereka untuk belajar hidup sederhana dan tidak
berpoya-poya dan hidup mandiri serta taat kepada ajaran agama. Ayahnya beliau bernama Mustafa Yaqub seorang muballigh terkemuka pada
zamannya dan imam di masjid-masjid yang ada di Jawa Tengah, misinya “Menegakkan Amal ma’ruf dan memberantas Nahi Mungkar”
. Sejak matahari terbit sampai terbenam ayahnya melakukan rutinitas belajar dan mengajar. Mayoritas penduduk dilingkungan
rumahnya kebanyakan orang yang belum mengerti agama, baik dari kalangan petinggi pemerintahan, para guru-guru sekolah, masyarakat menengah sampai masyarakat awam
buta agama. Akhirnya ayah dan kakeknya mendirikan sebuah pondok pesantren yang para santrinya adalah penduduk disekitar. Ayah beliau mengajar tanpa pamrih dan hanya
mengharap ridho Allah SWT, ayah beliau berjiwa besar dan bersahaja namun tegas dalam membela agama Allah SWT. Ibu beliau bernama Hj. Zulaikha, beliau seorang
ustadzah dan Ibu rumah tangga, Ibu beliau ikut membantu perjuangan ayahnya, ibunya
12
Riwayat hidup prof. Dr. K.H. Ali Mustafa Yaqub, MA. Dikitif dari Biografi .beliau yang diperoleh dari seketaris beliau. Jakarta, 5 desember 2008.