Metode Pendekatan Penawaran Manhaj Al-‘Ardh

Metode ini pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam menggunakan analog ini sekaligus menguji tingkat kecerdasan para sahabat, misalnnya ketika beliau menuturkan bahwa perumpamaan seorang muslim adalah ibarat sebuah pohon yang tidak pernah jatuh daunnya. “pohon apakah itu?” para sahabat banyak menebak bahwa pohon itu adalah pohon yang tumbuh di kampung-kampung. Sementara Abdullah bin Umar dalam hatinya menebak bahwa pohon itu adalah pohon kurma, namun ia tidak mengatakan karena rasa malu. akhirnya para sahabat bertanya, “pohon apakah itu wahai Nabi” beliau menjawab” itu adalah pohon kurma” ibit, i 37. Muslim bin al-hajjaj, op. Cit.,i25 Hadits tentang pohon kurma atau pohon kelapa ini telah dipakai oleh sementara ulama sebagai dalil adanya ujian atau testing dalam sekolah-sekolah kontemporer.

3. Metode Pendekatan Penawaran Manhaj Al-‘Ardh

Menurut Prof. Dr. KH.Ali Mustafa Yaqub, MA cara-cara Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah kepada Mad’u nya dengan ungkapan “wa ‘ aradha nafsahu’ ala al-qaabail” yang secara harfiyah berarti : Nabi Muhammad SAW menawarkan atau memperlihatkan dirinya kepada Mad’u-Nya. Sementara kalimat-kalimat yang beliau katakan kepada mereka disamping mengajak mereka untuk beriman kepada Allah SWT tanpa menyekutukannya, beliau juga menawarkan diri beliau untuk diberi jaminan keamanan dari mereka. Sebab tanpa adanya stabilitas keamanan perjalanan dakwah tidak akan tercapai hasil-hasil maksimal. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus dicatat dalam kaitan dakwah dengan pendekatan penawaran ini, yaitu : 1 Bahwa Nabi Muhammad SAW menawarkan agama Islam kepada para kabilah Arab, hal itu tidak dipersoalkan lagi, karena dakwah memang begitu. Dakwah adalah mengajak, dan mengajak berarti menawarkan sesuatu kepada orang lain . 2 Bahwa Nabi Muhammad SAW memperlihatkan dirinya kepada para kabilah dalam rangka mengajak mereka untuk beriman kepada Allah SWT, maka hal ini berarti bahwa sosok Nabi Muhammad SAW itu sendiri sudah merupakan sosok dakwah. Artinya kehadiran beliu di tempat-tempat itu sudah merupakan bagian dari dakwah itu sendiri. Hal ini karena sejak dini beliau dikenal sebagai seorang yang dapat dipercaya al-amin. 3 Bahwa Nabi Muhammad SAW menawarkan dirinya untuk mendapatkan perlindungan keamanan dari kabilah-kabilah itu, hal itu berarti bahwa betapa pun beliau mengimani bahwa beliau sebagai Rasul Allah akan selalu dilindungi-Nya, namun beliau tetap melakukan ikhtiar lahiriah untuk memperoleh dukungan moral dan keamanan dari orang lain. Sebagaimana Firman Allah SWT : t k[.SZ O { Q k ` L {W|UN: [} 7 L K ~ +4 ]  R a Z •9 E  €` [} T• O 7 L ; ; ; 4` ƒi | .k . „ CDQ ] “Dan Allah menjaga dirimu dari orang-orang yang memusuhmu Al- Maidhah, 67

4. Metode Pedekatan Missi Bi’tsah