Madu Dakwah dan Unsur-unsurnya

Dalam hal yang sama, Syekhul Islam Ibnu Tamiyah berkomentar, ada tiga sifat yang sangat diperlukan seorang da’i . Pertama, Berilmu mengetahui sebelum memerintah dan melarang, Kedua Lembut. Dan Ketiga Sabar, Ketiga sifat ini saling melengkapi.” Adapun menurut Ibnu Qayyim, ada empat cara menyingkirkan kemungkaran. Pertama, menghilangkan kemungkaran dan menggantinya dengan lawannya. Kedua mengguranginya, Ketiga menggantinya dengan yang lebih mirip. Keempat menggantinya dengan yang lebih buruk. Dua syarat pertama disyariatkan Islam, yang ketiga perlu ijtihad, sedang yang keempat dilarang. 51

3. Madu

Mad’u yaitu manusia yang jadi sasaran dakwah. Atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu atau pun kelompok. Baik manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan, kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam, sedangkan kepada orang yang telah beragama Islam dakwah bertujuan meningkatkan kualitas, Iman, Islam dan Ihsan. Secara umum al-qur’an menjelaskan ada Tiga tipe Mad’u yaitu mukmin, kafir dan munafik. 55 Menurut Ahmad Abduh menjadi mad’u terbagi menjadi tiga golongan : a. Golongan cendikiawan yang cinta kebenaran dapat berfikir secara keritis, dan cepat dapat mengungkapkan persoalan. 51 Ibid, h. 99-100 55 Hasanudin, Hukum dakwah, Jakarta :pedoman ilmu jaya1996,cet. Ke-I, h.32 b. Golongan awam orang kebanyakan yang belum dapat berpikir secara keritis dan mendalam. Serta belum dapat menangkap pengertian-pengertin yang tinggi. c. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut mereka senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja dan tidak mampu membahasnya terlalu mendalam. Dakwah pun tak bisa lepas dari sasaran dakwah, yakni mad’u. sasaran dakwah adalah kelompok manusia yang sangat membutuhkan kehadiran da’i untuk dibimbing mengenai ajaran-ajaran agama. Beberapa sasaran dakwah adalah: 1 Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis, berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota besar dan kecil, serta masyarakat di daerah marginal di kota-kota besar. 2 Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintah dan keluarga. 3 Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat yang dilihat dari segi sosial kultural berupa golongan priyai, abangan dan santri. 4 Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi okupasional atau profesi seperti golongan petani, pedagang, dan buruh. 5 Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi usia berupa golongan anak-anak, remaja dan orang tua. 6 Sasaran yang meyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat hidup sosial ekonomi berupa golongan orang kaya, menengah dan miskin. 7 Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat yang dilihat dari segi jenis kelamin berupa golongan wanita dan pria. 8 Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat yang dilihat dari segi khusus berupa kelompok masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya, nara pidana, dan lain-lain. 61 61 Prof. H. M. Arifin, M, Ed, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi Jakarta : Bumi Aksara, 2000 cet. Ke-5,

4. Metode Dakwah