Tidak Memisahkan Antara Ucapan dan Perbuatan Tidak Melakukan Toleransi Agama Tidak Mencerca Sesembahan Lawan

Karena dakwah merupakan upaya untuk mempengaruhi orang lain, maka agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baik sebagai da’i juru dakwah sendiri maupun pihak-pihak yang didakwahi, dakwah mengenal adanya aturan-aturan permainan yang dikenal dengan etika dakwah. Sebenarnya secara umum etika dakwah adalah etika Islam itu sendiri, dimana seorang muslim dituntut untuk memiliki yang terpuji dan menjauhkan diri dari perilaku-perilaku yang tercela. Namun secara khusus, dalam dakwah terdapat beberapa kode etik dakwah, yaitu:

a. Tidak Memisahkan Antara Ucapan dan Perbuatan

32 Dalam menjalankan dakwah, merupakan suatu keharusan bagi para da’i, tanpa hal itu sulit rasanya dakwah mereka dapat berhasil. Allah SWT sendiri megecam orang-oarang yang hanya pandai berbicara tetapi tidak pernah melakukanya. k[.SZ O CD …4`  L I [\  L ƒi ]  FG Pƒ† H L .J  _` :  L ƒi [\ ]  FW “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan hal-hal yang kalian tidak melakukanya? Amat besar murka disisi Allah, bahwa kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan” . Q.S. Al-Shaff, 2-3

b. Tidak Melakukan Toleransi Agama

Toleransi tasamuh memang dianjurkan oleh Islam tetapi dalam batas- batas tertentu dan tidak menyangkut masalah agama aqidah. Dalam masalah 32 Ali Mustafa Yaqub, Sejarah Dan Metode Dakwah Nabi, Pustaka firdaus, pasar minggu, Jakarta selatan. 2008,cet ke-4,hal.38 agama, Islam memberikan garis tegas untuk tidak bertoleransi, kompromi, dan sebagainya.

c. Tidak Mencerca Sesembahan Lawan

33 Pada waktu Nabi Muhammad SAW masih tingal di Makkah, orang-orang musyrikin mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sering mencerca berhala- berhala atau sesembahan mereka. Ahirnya secara emosional mereka mencerca Allah SWT atau sesembahan Nabi Muhammad SAW, bahkan mereka mengultimatum Nabi. Kata mereka, “wahai Muhammad, hanya ada dua pilihan, kamu tetap mencerca tuhan-tuhan kami, atau kami akan mencerca tuhanmu.” Orang-orang muslim pada saat itu juga sering mencerca berhala-berhala sesembahan orang-orang musyrikin, akhirnya menyebabkan orang-orang musyrikin mencerca Allah SWT, Allah SWT menurunkan ayat yang berbunyi : ƒ i ˆ [‰D …4` 8. O 7 L  _` ˆ R 4` 8.  PQ  Š+R ‹ d db ;J=O Œ • Ž ;LN: +- •dj I+ Ik•Š +-T0p‘q +-’ 9 “ R U…db O FA2 “Dan jaganlah kamu memaki sesembahan-sesembahan yang mereka sembah selain Allah dengan melampai batas tanpa pengetahuan” Q.S. Al- An’am,108

d. Tidak Melakukan Diskriminasi