Gambar 2.1. Sandal
Swallow
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Garuda Mas Perkasa berada di Jalan Kolonel Yos Sudarso KM 6,5 Kelurahan Pulo Brayan Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
2.4. Daerah Pemasaran
Proses pemasaran produk pada PT. Garuda Mas Perkasa dilakukan dengan menggunakan sistem distributor. Untuk wilayah pemasaran Sumatera
Bagian Utara berpusat di Medan dan untuk wilayah Jawa berpusat di Surabaya. Distributor akan memasarkan produk sandal ke berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa distributor untuk wilayah pemasaran Jawa dan Bali yaitu: 1. Jakarta
Alamat distributor daerah Jakarta terletak di Jl. Kamal Raya No. 1 Tegal Alur, Cengkareng.
Universitas Sumatera Utara
2. Semarang Alamat distributor daerah Semarang terletak di Jl. Sultan Abdul Rachman
Saleh No. 37. 3. Surabaya
Alamat distributor daerah Surabaya terletak di Pergudangan Kalianak Permai, Jl. Kalianak No. 75 Blok A15.
2.5. Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu cara dan metode untuk menciptakan atau memberikan nilai tambah terhadap suatu barang atau jasa dengan mengggunakan
sumber daya yang tersedia misalnya tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan baku, dan lain-lain.
2.5.1. Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan untuk proses produksi sandal berupa bahan utama, bahan penolong dan bahan tambahan. Bahan-bahan tersebut secara rinci
dijelaskan sebagai berikut: 1.
Bahan Utama Bahan utama merupakan bahan yang terlibat secara langsung dalam proses
produksi dan mengalami perubahan sifat ataupun bentuk. Bahan baku yang digunakan pada PT Garuda Mas Perkasa adalah
Crumb Rubber
SIR 10 dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2.
Crumb Rubber
Tipe SIR
2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi dan merupakan bahan yang bersifat esensial dalam membantu
meningkatkan kualitas produk dan merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan pada produk sandal ini adalah: tali pengikat
agar sepasang sandal tidak terpisah satu dengan yang lain dan plastik pembungkus sandal.
3. Bahan Penolong
Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk membantu memperlancar proses produksi dan tidak terlihat pada produk akhir. Bahan
penolong yang digunakan untuk proses pembuatan produk ini adalah air. a.
EVA
Ethylene Vinyl Acetate
adalah merupakan bibit plastik yang terbentuk butiran-butiran kecil berwarna putih yang diimpor dari Taiwan.
Gambar 2.3. merupakan contoh dari EVA.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. EVA
b. Kalsium karbonat CaCO
3
adalah bahan kimia yang berbentuk seperti kapur berfungsi sebagai senyawa penambah kekuatan tarik dan
kelenturan sandal.
Gambar 2.4. Kalsium Karbonat
c. Belerang berfungsi untuk menguatkan campuran dari semua bahan.
Belerang yang digunakan untuk memproduksi sandal
swallow
ditunjukkan pada Gambar 2.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. Belerang
d. Pewarna khusus adalah cairan untuk mewarnai spon-spon sesuai dengan
kebutuhan. Adapun yang menjadi bahan penolong pada produksi tali sandal yaitu:
bahan pelumas.
2.5.2. Uraian Proses
Proses pembuatan sandal melalui beberapa stasiun kerja yang disusun secara berurutan sesuai dengan proses pembuatan produk. Proses produksi
diuraikan sebagai berikut: 1.
Proses pencacahan
crumb rubber
Proses pencacahan dilakukan terhadap bahan baku yaitu
crumb rubber
SIR 10 menjadi cacahan kecil seperti berbentuk butiran tepung karet.
2. Proses pencampuran bahan
Proses pencampuran hasil cacahan karet dengan bahan baku lain yaitu eva dan kalsium karbonat dan pada tahap ini dilakukan pewarnaan, dilakukan
dengan mesin
dispersion mixer
menghasilkan adonan karet.
Universitas Sumatera Utara
3. Proses pembuatan
sheet
Proses ini disebut juga proses rolling, dimana adonan karet digiling dengan mesin
two roll rubber mixing mill
. Terdapat 3
rolling
kecil dan 1
rolling
besar pada mesin ini untuk dapat menghasilkan sheet dengan spesifikasi yang
diharapkan.
Gambar 2.6. Proses Pembuatan
Sheet
4. Proses pembuatan
sponge
Proses pembuatan sheet tapak dilakukan dengan menggabungkan 3 lembar
sheet
, penggabungan disesuaikan dengan warna yang dikehendaki, untuk sandal dengan 2 warna dapat dilakukan dengan menggabungkan 1
sheet
berwarna putih dan 2
sheet
berwarna hitam, lalu
sheets
ini dipress dengan menggunakan mesin
press
dengan suhu ±93°C. Selain dilakukan penggabungan, pada mesin ini juga terjadi proses penggelembungan,
sehingga menghasilkan
sponge
.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7. Proses Pembuatan
Sponge
5. Proses pendinginan
Sponge
yang dihasilkan dari mesin press memiliki suhu tinggi, hal ini mengharuskan proses pendinginan terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke
tahap berikutnya, proses pendinginan dengan menggunakan bak pendingin,
sponge
direndam hingga bersuhu netral.
Gambar 2.8. Proses Perendaman
Sponge
dalam Bak Pendingin
6. Proses pencetakanpemotongan
Proses pemotongan dilakukan dari
sponge
yang telah didinginkan menjadi berbentuk sandal dengan ukuran yang berbeda-beda yaitu 8, 8 ½, 9, 9½, 10,
Universitas Sumatera Utara
dan 10½. Proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin pemotong atau dikenal dengan mesin pon menghasilkan tapak sandal.
Gambar 2.9. Proses Pemotongan Sandal
7. Proses pemisahan
Proses ini dilakukan untuk memisahkan hasil cetakan mesin pemotong pon dengan
scrap sponge
.
Gambar 2.10. Proses Pemisahan Sandal dengan
Scrap
Universitas Sumatera Utara
8. Proses penggerindaan
Proses penggerindaan bertujuan untuk menghaluskan sisi sandal yang tidak rapi saat pemotongan dengan mesin pon.
Gambar 2.11. Proses Penggerindaan
9. Proses pelubangan
Pelubangan untuk tali sandal dilakukan dengan mesin bor, tapak sandal dilubangi sebayak 3 buah.
Gambar 2.12. Proses Pengeboran
Universitas Sumatera Utara
10. Proses pembuatan tali sandal
Pembuatan tali sandal dilakukan dengan bahan baku
sheet
yang sama seperti dalam pembuatan tapak,
sheet
dicetak dengan
every rubber cutting machine
, untuk sekali pencetakan dihasilkan 16 tali yaitu 8 pasang sandal, kemudian
hasil cetakan digunting dan dirapikan hingga menghasilkan satu unit tali.
Gambar 2.13. Proses Pembuatan Tali Sandal
11. Proses perakitan
Perakitan dilakukan antara tapak sandal yang telah dilubangi dengan tali.
Gambar 2.14. Proses Perakitan Tapak Sandal dengan Tali
Universitas Sumatera Utara
12. Pengemasan
packing
Setelah berbentuk sandal utuh, sepasang sandal tersebut dimasukkan kedalam plastik kemasan dan diikat dengan tali.
Gambar 2.15. Proses Pengemasan Sandal
Packing
13.
Packaging
Kemasan sepasang sandal kemudian di masukkan kedalam plastik yang berisi 6 pasang sandal setengah lusin dengan variasi seluruh ukuran yaitu 8, 8 ½,
9, 9½, 10, dan 10½. Kemasan tersebut kemudian dimasukkan kedalam goni yang didalamnya terdapat 20 lusin sandal.
2.6. Mesin Produksi
Jenis mesin produksi yang digunakan oleh PT Garuda Mas Perkasa dalam memproduksi sandal adalah sebagai berikut:
1. Mesin Pencacah
Berfungsi mencacah karet SIR menjadi butiran tepung karet. Jumlah : 4 unit
Tipe :
Build-up
Universitas Sumatera Utara
2.
Dispersion mixer
Berfungsi sebagai mesin pembuat adonan karet Jumlah
: 8 unit Tipe
: KD300-600 Daya
: 600 HP inverter spesifikasi
:
Front feed Dry-type mechanical
3.
Two roll rubber mixing mill
Berfungsi membuat sheet dengan proses penggilingan secara berulang. Jumlah
: 8 unit Merk
: DXS
Size roll
: 560 x 510 x 1530 mm
Speed of front roll
: 27,7 mmin
Friction ratio of roll
: 1:1,2 Daya motor
: 95 KW 4.
Mesin Press Berfungsi untuk membuat
sponge
dari lembaran sheet Jumlah
: 10 unit Kapasitas
: 7
sheet
Dimensi Sheet : 1,2 x 1,5 m Tipe
:
Build-up
5. Mesin pencetak pon
Berfungsi sebagai mesin pemotong dari lembaran sponge menjadi bentuk sandal.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah : 7 mesin
Kapasitas : 18 pcs atau 9 pasang
Dimensi
sheet
: 1,2 x 1,5 m 6.
Gerinda Berfungsi sebagai penghalus sisi yang tidak rapi hasil pemotongan dengan
mesin pencetak pon. Jumlah
: 12 unit Tipe
:
Build-up
7. Bor
Berfungsi sebagai alat untuk melubangi tapak sandal untuk dirakit dengan tali sandal.
Jumlah : 20 unit
Tipe :
Build-up
8.
Every rubber cutting machine
Berfungsi sebagai mesin pencetak tali sandal. Jumlah
: 6 unit Buatan
: Taiwan Merk
: E-Chen Oil Pressure Machinery Co., Ltd. Tipe
: EOB Spesifikasi : EVA
rubber sponge auto Forming machine
Universitas Sumatera Utara
2.7.
Waste Treatment
PT. Garuda Mas Perkasa tidak menghasilkan limbah dalam proses produksinya, karena dalam proses produksi, karet ataupun
sponge
hasil kegagalan produksi masih dapat dicacah dan kembali digunakan sebagai bahan baku. Air
dalam proses pendinginan
sponge
juga tidak berbahaya bagi lingkungan karna hanya berfungsi sebagai pendingin tanpa terkena atau terpengaruh oleh zat kimia.
2.8. Struktur Organisasi Perusahaan