Bahan yang Digunakan Uraian Proses

2. Semarang Alamat distributor daerah Semarang terletak di Jl. Sultan Abdul Rachman Saleh No. 37. 3. Surabaya Alamat distributor daerah Surabaya terletak di Pergudangan Kalianak Permai, Jl. Kalianak No. 75 Blok A15.

2.5. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara dan metode untuk menciptakan atau memberikan nilai tambah terhadap suatu barang atau jasa dengan mengggunakan sumber daya yang tersedia misalnya tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan baku, dan lain-lain.

2.5.1. Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan untuk proses produksi sandal berupa bahan utama, bahan penolong dan bahan tambahan. Bahan-bahan tersebut secara rinci dijelaskan sebagai berikut: 1. Bahan Utama Bahan utama merupakan bahan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan mengalami perubahan sifat ataupun bentuk. Bahan baku yang digunakan pada PT Garuda Mas Perkasa adalah Crumb Rubber SIR 10 dapat dilihat pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Crumb Rubber Tipe SIR 2. Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi dan merupakan bahan yang bersifat esensial dalam membantu meningkatkan kualitas produk dan merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan pada produk sandal ini adalah: tali pengikat agar sepasang sandal tidak terpisah satu dengan yang lain dan plastik pembungkus sandal. 3. Bahan Penolong Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk membantu memperlancar proses produksi dan tidak terlihat pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan untuk proses pembuatan produk ini adalah air. a. EVA Ethylene Vinyl Acetate adalah merupakan bibit plastik yang terbentuk butiran-butiran kecil berwarna putih yang diimpor dari Taiwan. Gambar 2.3. merupakan contoh dari EVA. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. EVA b. Kalsium karbonat CaCO 3 adalah bahan kimia yang berbentuk seperti kapur berfungsi sebagai senyawa penambah kekuatan tarik dan kelenturan sandal. Gambar 2.4. Kalsium Karbonat c. Belerang berfungsi untuk menguatkan campuran dari semua bahan. Belerang yang digunakan untuk memproduksi sandal swallow ditunjukkan pada Gambar 2.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5. Belerang d. Pewarna khusus adalah cairan untuk mewarnai spon-spon sesuai dengan kebutuhan. Adapun yang menjadi bahan penolong pada produksi tali sandal yaitu: bahan pelumas.

2.5.2. Uraian Proses

Proses pembuatan sandal melalui beberapa stasiun kerja yang disusun secara berurutan sesuai dengan proses pembuatan produk. Proses produksi diuraikan sebagai berikut: 1. Proses pencacahan crumb rubber Proses pencacahan dilakukan terhadap bahan baku yaitu crumb rubber SIR 10 menjadi cacahan kecil seperti berbentuk butiran tepung karet. 2. Proses pencampuran bahan Proses pencampuran hasil cacahan karet dengan bahan baku lain yaitu eva dan kalsium karbonat dan pada tahap ini dilakukan pewarnaan, dilakukan dengan mesin dispersion mixer menghasilkan adonan karet. Universitas Sumatera Utara 3. Proses pembuatan sheet Proses ini disebut juga proses rolling, dimana adonan karet digiling dengan mesin two roll rubber mixing mill . Terdapat 3 rolling kecil dan 1 rolling besar pada mesin ini untuk dapat menghasilkan sheet dengan spesifikasi yang diharapkan. Gambar 2.6. Proses Pembuatan Sheet 4. Proses pembuatan sponge Proses pembuatan sheet tapak dilakukan dengan menggabungkan 3 lembar sheet , penggabungan disesuaikan dengan warna yang dikehendaki, untuk sandal dengan 2 warna dapat dilakukan dengan menggabungkan 1 sheet berwarna putih dan 2 sheet berwarna hitam, lalu sheets ini dipress dengan menggunakan mesin press dengan suhu ±93°C. Selain dilakukan penggabungan, pada mesin ini juga terjadi proses penggelembungan, sehingga menghasilkan sponge . Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7. Proses Pembuatan Sponge 5. Proses pendinginan Sponge yang dihasilkan dari mesin press memiliki suhu tinggi, hal ini mengharuskan proses pendinginan terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke tahap berikutnya, proses pendinginan dengan menggunakan bak pendingin, sponge direndam hingga bersuhu netral. Gambar 2.8. Proses Perendaman Sponge dalam Bak Pendingin 6. Proses pencetakanpemotongan Proses pemotongan dilakukan dari sponge yang telah didinginkan menjadi berbentuk sandal dengan ukuran yang berbeda-beda yaitu 8, 8 ½, 9, 9½, 10, Universitas Sumatera Utara dan 10½. Proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin pemotong atau dikenal dengan mesin pon menghasilkan tapak sandal. Gambar 2.9. Proses Pemotongan Sandal 7. Proses pemisahan Proses ini dilakukan untuk memisahkan hasil cetakan mesin pemotong pon dengan scrap sponge . Gambar 2.10. Proses Pemisahan Sandal dengan Scrap Universitas Sumatera Utara 8. Proses penggerindaan Proses penggerindaan bertujuan untuk menghaluskan sisi sandal yang tidak rapi saat pemotongan dengan mesin pon. Gambar 2.11. Proses Penggerindaan 9. Proses pelubangan Pelubangan untuk tali sandal dilakukan dengan mesin bor, tapak sandal dilubangi sebayak 3 buah. Gambar 2.12. Proses Pengeboran Universitas Sumatera Utara 10. Proses pembuatan tali sandal Pembuatan tali sandal dilakukan dengan bahan baku sheet yang sama seperti dalam pembuatan tapak, sheet dicetak dengan every rubber cutting machine , untuk sekali pencetakan dihasilkan 16 tali yaitu 8 pasang sandal, kemudian hasil cetakan digunting dan dirapikan hingga menghasilkan satu unit tali. Gambar 2.13. Proses Pembuatan Tali Sandal 11. Proses perakitan Perakitan dilakukan antara tapak sandal yang telah dilubangi dengan tali. Gambar 2.14. Proses Perakitan Tapak Sandal dengan Tali Universitas Sumatera Utara 12. Pengemasan packing Setelah berbentuk sandal utuh, sepasang sandal tersebut dimasukkan kedalam plastik kemasan dan diikat dengan tali. Gambar 2.15. Proses Pengemasan Sandal Packing 13. Packaging Kemasan sepasang sandal kemudian di masukkan kedalam plastik yang berisi 6 pasang sandal setengah lusin dengan variasi seluruh ukuran yaitu 8, 8 ½, 9, 9½, 10, dan 10½. Kemasan tersebut kemudian dimasukkan kedalam goni yang didalamnya terdapat 20 lusin sandal.

2.6. Mesin Produksi