tidak peduli terhadap kesempatan karier mereka dan membutuhkan staffing organisasi.
Di kalangan manajer yang mengelola sumber daya manusia sering terdapat persepsi pengembangan karier lebih berorientasi pada peningkatan
jabatan dimasa yang akan datang. Akan tetapi sesungguhnya perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan karena manfaat pelatihan yang dilaksanakan
sekarang dapat berlanjut sepanjang karier seseorang.
1. Pengertian Pengembangan Karier
Nawawi, berpendapat bahwa pengembangan karier adalah
“suatu rangkaian urutan posisi atau jabatan yang ditempati seseorang selama
masa kehidupan tertentu. Pengertian ini menempatkan posisijabatan yang ditempatinya selama masa kehidupannya
”.
11
Mangkunegara berpendapat bahwa “pengembangan karier adalah aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan
karier masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum”.
12
Beberapa pendapat para ahli tentang pengembangan karier adalah sebagai berikut; menurut Heidjrachman dan Suad Husnan menyatakan
bahwa : ”Pengembangan karier adalah usaha untuk meningkatkan jabatan,
11
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008, h.289
12
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, h. 77
keterampilan maupun pengetahuan umum maupun khusus bagi para karyawan agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien dan efisien.
13
Sedangkan menurut T. Hani Handoko, mengemukakan bahwa : ”Pengembangan karier adalah kegiatan menyiapkan karyawan untuk
memegang tanggung jawab pekerjaan diwaktu yang akan datang”.
14
Berangkat dari asumsi demikian, merupakan hal yang logis dan wajar apabila dalam kehidupan kekaryaan seseorang menanyakan berbagai
pertanyaan yang menyangkut karier dan proses perkembangannya dimasa depan. Berbagai pertanyaan tersebut berkisar pada:
a. Kemampuan, Pengetahuan dan keterampilan apa yang dituntut oleh organisasi agar meraih kemajuan dalam kariernya.
b. Sistem promosi apa yang berlaku dalam organisasi: apakah senioritas ataukah gabungan dari keduanya.
c. Jika promosi menuntut pelatihan tambahan, apakah organisasi menyelenggarakan pelatihan tersebut ataukah pekerja yang
bersangkutan sendiri yang mencari kesempatan. d. Apakah promosi dimasa depan menuntut keikutsertaan dalam
program pengembangan yang diselenggarakan oleh organisasi. e. Sampai sejauh mana faktor keberuntungan berperan dalam promosi
seseorang dalam organisasi. f. Apakah organisasi menganut kebijakan promosi orang dalam atau
membuka pintu masuk lateral untuk berbagai kedudukan dan
13
Heidjrachman Ranupandoyo dan Suad Husnan, Manajemen Personalia, Yogyakarta
: Penerbit BPFE, Gajah Mada, 2000.h. 104
14
T. Hani, Handoko, Manajemen Personalia,Yogjakarta : Penerbit Edisi 2, BPFE,