c. Keinginan akan kekuasaan d. Keinginan untuk pengakuan
23
Hasibuan dalam bukunya menyatakan bahwa teori-teori motivasi diklasifikasikandikelompokkan atas
24
:
a. Teori Kepuasan Content Theory yang memusatkan pada apa yang
dimotivasi Teori kepuasan mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor
kebutuhan individu yang menyebabkan bertindak serta berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-
faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilakunya. Teori ini mencoba menjawab
pertanyaan kebutuhan apa yang memuaskan seseorang dan apa yang mendorong semangat bekerja seseorang.
Jadi, pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa sesorang akan bertindak atau semangat bekerja untuk dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhanya. Semakin tinggi standar kebutuhan yang diinginkan, semakin giat orang itu bekerja.
Penganut-penganut teori motivasi kepuasan, antara lain adalah sebagai berikut
1 Fredik Winslow Taylor dengan Teori Motivasi Klasik 2
A.H. Maslow dengan Maslow’s Need Hierarchy Theory A Theory of Human Motivation
23
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi, Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 200, h. 142
24
Ibid. h. 152
3 Fredick Herzberg dengan Herzberg’s Two Factor Theory
Teori Dua Faktor Herzberg 4 Dauglas Mc. Gregor dengan Teori X dan Teori Y
5 Mc.Cl elland dengan Mc.Clellad’s Learned Needs Theoroy
Teori Kebutuhan yang Dipelajari 6 Teori Motivasi Claude S. George
25
:
1 Fredik Winslow Taylor dengan Teori Motivasi Klasik
Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat
memenuhi kebutuhan
fisikbiologisnya, berbentuk
uangbarang dari hasil pekerjaannya. Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat,
bilamana ia mendapat imbalan materi yang mempunyai kaitannya dengan tugas-tugasnya. Manajer menentukan bagaimana tugas
dikerjakan dengan menggunakan sistem insentif untuk memotivasi para pekerja. Semakin banyak mereka berproduksi, semakin besara
penghasilan mereka.
2 A.H. Maslow dengan Maslow’s Need Hierarchy Theory A
Theory of Human Motivation
Toeri ini mengatakan bahwa “kebutuhan manusia itu tersusun
dalam suatu hirarki, di mana kebutuhan ini akan dapat terpenuhi seperti anak tangga yang makin naek, dari tangga kebutuhan yang
25
Ibid. h. 152
satu ketangga kebutuhan berikutnya. Lima kebutuhan ini merupakan tangga dari bawah ke atas.
”
26
Gambar 1 : Hirarki Kebutuhan dari Maslow
PUNCAK KESUKSESAN DAN KEPUASAN
a Kebutuhan Fisiologi Ini adalah kebutuhan yang paling utama, yakni berupa makan,
minum, pakaian dan tempat tinggal. Selama kebutuhan ini belum terpenuhi maka manusia akan merasa tidak tenang dan ia
akan berusaha keras memenuhinya. Ia akan bekerja keras asal imbalan
yang diperoleh
dapat memenuhi
kebutuhan fisiologinya.
b Kebutuhan Rasa Aman Kebutuhan ini merupakan tangga kedua dalam susunan
kebutuhan, karyawan membutuhkan rasa aman terhadap ancaman dan bahaya kehilangan pekerjaan dan penghasilannya.
26
Mulia Nasution, MANAJEMEN PERSONALIA “APLIKASI DALAM PERUSAHAAN”,
Jakarta: Djambatan, 2000, h.2001
e Kebutuhan Realisasi diri d Kebutuhan Penghargaan
c Kebutuhan Rasa Memiliki b Kebutuhan Rasa Aman
a Kebutuhan Fisiologi
Kebijakan-kebijakan perusahaan
dalam menumbuhkan
motivasi tingkat kebutuhan ini adalah: a Rencana Pensiun, b Tunjangan kesehatan dan kecelakaan, c Asuransi social
tenaga kerja. c Kebutuhan Rasa Memiliki
Apabila kebutuhan primer seseorang sudah terpenuhi secara baik, uang bukan lagi sebagai pendorong, pembangkit dan
penggerak motivasi. Sehingga dengan diterimanya seorang karyawan masuk kelompok informal, dan pergaulan yang
menyenangkan serta kerja sama yang baik dalam kelompok adalah kebutuhan tingkat tiga ini.
Dalam tingkat kebutuhan ini karyawan sangat menginginkan diterima menjadi anggota kelompok informal, apabila ia tidak
diterima menjadi
anggota kelompok
informal dalam
perusahaan, ia akan merasa terkucil dan tidak merasa senang. Sehingga keadaan semacam ini karyawan tidak bekerja dengan
baik dan prestasinya akan menurun. d Kebutuhan Penghargaan
Karyawan yang bekerja dengan baik sudah tentu ingin mendapatkan pujian dari atasannya dan rekan kerjanya. Ini
merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, minimal oleh atasan karyawan berupa pujian terhadap hasil kerjanya.
Kebutuhan penghargaan ini sangat kuat terlihat pada karyawan
yang bersedia melaksanakan tugas yang berat, sukar, dan penuh resiko. Ia mau melaksanakan ini semua dengan mengharapkan
penghaargaan atas hasil kerjanya. Inilah yang perlu diamati oleh pimpinan secara jeli, sehingga karyawan akan lebih
termotivasi lagi. e Kebutuhan Realisasi diri
Kebutuhan ini merupakan puncak kebutuhan dari hirarki kebutuhan Maslow, karyawan merasa bahwa ia telah berhasil
menyelesaikan pekerjaan
dengan mengerahkan
segala kemampuan maksimum, keterampilan dan potensi yang ada
pada dirinya. Karyawan ini ingin menunjukkan kepada atasan, rekan sekerjanya bahwa ia mempunyai kemampuan untuk lebih
baik.
3 Fredick Herzberg dengan Herzberg’s Two Factor Theory Teori
Dua Faktor Herzberg
Teori ini mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja. Kedua faktor tersebut adalah:
a Faktor sesuatu yang dapat memotivasi motivator. Faktor ini antara lain adalah faktor prestasi achievement, faktor
pengakuanpenghargaan, faktor
tanggung jawab,
faktor memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam bekerja
khususnya promosi, dan faktor pekerjaan itu sendiri. Faktor ini terkait dengan kebutuhan pada urutan yang tinggi dalam teori
Maslow.
b Kebutuhan Kesehatan Lingkungan Kerja Hygiene Factors. Faktor ini dapat berbentuk uanggaji, hubungan antara pekerja,
supervise teknis, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan proses administrasi di perusahaan. Faktor ini terkait dengan
kebutuhan pada urutan yang lebih rendah dalam teori Maslow.
27
Dalam implementasinya di lingkungan sebuah organsasi perusahaan, teori ini menekankan pentingnya menciptakan
mewujudkan keseimbangan antara kedua faktor tersebut. Salah satu diantaranya yang tidak terpenuhi, akan mengakibatkan
pekerjaan menjadi tidak efektif dan tidak efisien.
4 Dauglas Mc. Gregor dengan Teori X dan Teori Y
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X teori
tradisional dan manusia penganut teori Y teori demokratik.
a Teori X
1 Rata-rata manusia malas dan tidak suka bekerja. 2 Pada umumnya karyawan tidak berambisi mencapai
prestasi yang optimal dan selalu menghindarkan tanggung jawabnya dengan caara mengkambinghitamkan orang lain.
3 Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah, dan diawasi dalam melaksanakan pekerjaannya.
27
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008, h.354
4 Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan tujuan organisasi.
Menurut teori X ini untuk memotivasi karyawan harus dilakukan dengan cara pengawasan yang ketat, dipaksa, dan
diarahkan supaya meraka mau bekerja sungguh-sungguh.
b Teori Y
1 Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerja sama wajarnya dengan bermain-main dan
beristirahat. Pekerjaan
tidak perlu
dihindari dan
dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah dan merasa kesal jika tidak bekerja.
2 Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju dengan mencapai prestasi kerja
yang optimal.
Mereka kreatif
dan inovatif
mengembangkan dirinya untuk memecahkan persoalan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan pada
pundaknya. Jadi, mereka selalu berusaha mendapatkan metode kerja yang terbaik.
3 Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.
Organisasi seharusnya
memungkinkan karyawan
mewujudkan potensinya sendiri dengan memberikan sumbangan pada tercapainya sasaran perusahaan.
Menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan, kerja
sama, dan keterikatan pada keputusan.
5 Mc.Clelland dengan Mc.Clellad’s Learned Needs Theoroy Teori
Kebutuhan yang Dipelajari
Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energy potensial. Bagaimana energy dilepaskan dan digunakan
tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta situasi peluang yang tersedia. Hal-hal yang memotivasi
seseorang adalah: a
Kebutuhan akan prestasi n Ach Kebutuhan akan prestaasi n Ach merupakan daya penggerak
yang memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu, n Ach akan mendorong seseorang untuk mengembangkan
kreativitas dan mengerahkan semua kemampuan serta energy yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal.
Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang
besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b Kebutuhan akan afiliasi n Af
Kebutuhan akan Afiliasi n Af menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena setiap
orang menginginkan hala-hal berikut: 1 Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di
lingkungan ia tinggal dan bekerja. 2 Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia
merasa dirinya penting. 3 Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal.
4 Kebutuhan akan perasaan ikut serta. c
Kebutuhan akan kekuasaan n Pow Kebutuhannakan kekuasaan n Pow merupakan daya
penggerak yang memotivasi semangat kerja karyawan. n Pow akan merangsang dan memotivasi gairah kerja karyawan serta
mengerahkan semua kemampuannya demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik.
d Teori Motivasi Claude S. George
Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di
lingkungan ia bekrja, yaitu: 1 Upah yang adil dan layak,
2 Kesempatan untuk majupromosi, 3 Pengakuan sebagai individu,
4 Keamanan kerja, 5 Tempat kerja yang baik,
6 Penerimaan oleh kelompok,
7 Perlakuan yang wajar, dan 8 Pengakuan atas prestasi.
b. Teori Motivasi Proses Process Theory