jabatan. g. Mana yang lebih penting: kemampuan kerja atau kesediaan
beradaptasi terhadap
keinginan pejabat
yang berwenang
memutuskan promosi seseorang. Dari pengertian pengembangan karier di atas terlihat bahwa
pengertian pertama mengakui karier yang bersifat individual, merupakan bagian dari ketentuan nasib seseorang sebagai manusia. Pengembangan
karier harus diusahakan secara aktif, dengan tidak sekedar menunggu kematangan bersamaan dengan pertambahan usia. Di samping itu
posisijabatan yang dimaksudkan tidak boleh sekedar ditunggu, tetapi harus diperjuangkan. Pengertian pengembangan karier berikutnya
dikatakan bahwa pengembangan karier merupakan usaha formal untuk meningkatkan dan menambah kemampuan, yang diharapkan berdampak
pada pengembangan dan perluasan wawasan, yang membuka kesempatan mendapatkan posisijabatan yang memuaskan dalam kehidupan sebagai
pekerja. Namun harus diakui juga bahwa semua usaha formal yang dilakukan yang membawa seseorang pada posisijabatan, pada dasarnya
adalah nasib juga. Dengan usaha formal peluang untuk memperoleh nasib yang lebih baik, akan lebih besar daripada tidak melakukan suatu kegiatan
apapun juga.
2. Tujuan Pengembangan Karier
Pengembangan karier sebagai kegiatan Manajemen SDM pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas
pelaksanan pekerjaan oleh para pekerja, agar semakin mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan bisnis organisasiperusahaan.
Andrew J. Dubrin berpendapat tentang tujuan pengembangan karier yang dikutip oleh Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, M.Si dalam
bukunya Manajemen Sumberdaya Manusia Perusahaan adalah: a. Membantu dalam pencapaian tujuan individu dan perusahaan
b. Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai. c. Membantu pegawai menyadari kemampuan potensi mereka
d. Memperkuat hubungan antara Pegawai dan Perusahaan e. Membuktikan Tanggung Jawab Sosial
f. Membantu Memperkuat Pelaksanaan Program-program Perusahaan g. Mengurangi Turnover dan Biaya Kepegawaian
h. Mengurangi Keusangan Profesi dan Manajerial i. Menggiatkan Analisis dari Keseluruhan Pegawai
j. Menggiatkan Suatu Pemikiran Jarak Waktu yang Panjang
15
Pada dasarnya pengembangan karier diharapkan hasil sebagai muaranya adalah terwujudnya produktivitas yang tinggi. Sehubungan
dengan itu bagi pekerja yang dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikapnya dan lain-lain sehingga menjadi produktif.
3. Metode-metode Pengembangan Karier
Pelaksanaan pengembangan karier harus didasarkan pada metode- metode
yang telah
ditetapkan dalam
program pengembangan
organisasiperusahaan. Program
pengembangan ditetapkan
oleh penanggung jawab pengembangan, yaitu manajer personalia dan atau
suatu tim. Dalam program telah ditetapkan sasaran, proses, waktu, dan metode pelaksanannya.
15
Ibid.
Hasibuan, mengemukakan bahwa metode-metode pengembangan
harus didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai a. Sasaran Pengembangan Karyawan
1 Meningkatkan kemampuan
dan keterampilan
teknis mengerjakan pekerjaan atau technical skills.
2 Meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau managerial skills dan conceptual
skill.
b. Metode Pengembangan terdiri atas : 1 Metode latihan atau training yang diberikan kepada karyawan
operasional. 2 Metode pendidikan atau education yang diberikan kepada
karyawan manajerial.
16
. Pengembangan karier para karyawan sendiri agar dapat menentukan
jalur karier yang dapat mereka tempuh, para karyawan perlu mempertimbangkan lima faktor yaitu :
a. Perlakuan yang adil dalam berkarir. Perlakuan yang adil itu hanya dapat diwujudkan apabila promosi didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan yang objektif, rasional dan diketahui secara luas dikalangan karyawan.
b. Kepedulian para atasan langsung. Para karyawan pada umumnya menambahkan
keterlibatan atasan
langsung mereka
dalam pengembangan kerier masing-masing. Alat satu bentuk kepedulian itu
adalah memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang mengetahui potensi yang perlu dikembangkan dan kelemahan yang
16
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 200, h. 76
perlu diatasi. Pada gilirannya umpan balik itu merupakan bahan penting bagi para karyawan mengenai langkah apa yang perlu
diambilnya agar kemungkinannya untuk dipromosikan menjadi lebih besar.
c. Informasi tentang berbagai peluang promosi. Para karyawan umumnya mengharapkan bahwa mereka memiliki akses kepada
informasi tentang berbagai peluang untuk dipromosikan tidak diterapkan dalam organisasi.
d. Minat untuk dipromosikan. Pendekatan yang tepat digunakan dalam hal menumbuhkan minat para pekerja untuk mengembangan karier
ialah pendekatan yang fleksibel dan proaktif. Artinya, minat untuk mengembangkan karier sangat individualistic sifatnya. Seorang
pekerja memperhitungkan berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, jenis dan sifat pekerjaan sekarang, pendidikan dan pelatihan yang
pernah ditempuh, jumlah tanggungan dan berbagai variabel lainnya. Bagaimana faktor tersebut dapat berakibat pada besarnya minat
seseorang mengembangkan kariernya. Sebaliknya berbagai faktor tersebut tidak mustahil membatasi keinginan mencapai jenjang karier
yang lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa jenis informasi yang dibutuhkanpun berbeda dari seorang karyawan dengan karyawan yang
lain. Disinilah letak pentingnya pleksibilitas dan sikap proaktif yang dimaksud karena dengan pendekatan demikian bagian yang mengolah
Sumber Daya Manusia mengetahui keinginan setiap karyawan dan
menyesuaikan pengambilan langkah-langkah tertentu berdasarkan keinginan yang individualistic tersebut.
e. Tingkat kepuasan. Meskipun secara umum dapat dikatakan bahwa setiap orang ingin meraih kemajuan termasuk dalam meniti karier,
ukuran keberhasilan yang digunakan memang berbeda-beda. Perbedaan tersebut merupakan akibat tingkat kepuasan seseorang
berlain-lainan pula. Menarik untuk mencatat keberhasilan mencapai posisi tinggi dalam organisasi, melainkan dapat pula berarti bersedia
menerima kenyataan bahwa, karena berbagai faktor pembatas yang ditandai seorang karyawan puas apabila mendapat mencapai tingkat
tertentu dalam kariernya, meskipun tidak banyak anak tangga karier yang berhasil dinaikinya. Berusaha mencapai anak tangga yang lebih
tinggi akan merupakan usaha yang sia-sia karena mustahil untuk dicapai. Pemahaman berbagai faktor diatas akan memungkinkan
karyawan berperan aktif dalam pengembangan karier pada anggota organisasi.
4. Sistem Karir