⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+ −
=
2 2
2 2
1
1 2
x
s s
s α
Keterangan : α
= reliabilitas instrumen s
1 2
dan s
2 2
= varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 s
x 2
= varians skor skala
3.4. Teknik Analisis Data
Analisa data yang digunakan untuk mencari korelasi antar variabel adalah teknik korelasi Pearson product moment, karena peneliti ingin mengetahui
hubungan persepsi terhadap lingkungan belanja dengan kecenderungan perilaku belanja. Untuk mempermudah, hasil penghitungan diperoleh dengan
menggunakan sistem komputer SPSS versi 11.5 for windows.
3.5. Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu : a. Persiapan penelitian
- Dimulai dengan perumusan masalah - Menentukan variabel yang akan diteliti
- Melakukan studi
pustaka untuk mendapatkan gambaran dan
landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian
- Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu skala persepsi terhadap
lingkungan belanja dan kecenderungan perilaku belanja. - Menentukan lokasi penelitian
b. Pengujian alat ukur try out Setelah alat ukur dibuat berupa skala, lalu dilakukan pengujian terhadap alat
ukur try out. Uji coba skala dilakukan untuk melihat tingkat validitas dan reliabilitas dari alat ukur.
Uji coba dilakukan dengan menyebarkan angket skala persepsi dan perilaku belanja kepada 60 responden. Setelah uji coba dilakukan, lalu menguji
validitas dan reliabilitas skala. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total, yaitu dengan
menggunakan rumus korelasi Pearsons Product Moment yang penghitungannya menggunakan program SPSS versi 11.5 for windows.
c. Pelaksanaan penelitian Pengumpulan data yang sesungguhnya untuk penelitian ini dilakukan pada
tanggal 5 - 8 Januari 2010. d. Pengolahan data
- Pemberian kode dan melakukan skoring terhadap hasil skala
yang telah diisi oleh responden
- Menghitung dan menginput data yang diperoleh pada
komputer, kemudian melakukan analisis dengan menggunakan metode statistik melalui komputer memakai program SPSS
11.5 for windows -
Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian
BAB 4
PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen pada minimarket di sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah 60
orang.
4.1.1. Berdasarkan usia
Gambaran subyek berdasarkan usia dalam penelitian ini digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Gambaran subyek berdasarkan usia
Usia Frekuensi Persentase
≤ 20 tahun 9
15 21 – 30 tahun
24 40
31 -40 tahun 13
21.67 ≥ 41 tahun
14 23.33
Total 60
100
Berdasarkan tabel gambaran umum subyek berdasarkan usia, terlihat bahwa sebagian besar berusia antara 21-30 tahun yang berjumlah 24 orang atau
sekitar 40. Kemudian berusia di atas 41 tahun yang berjumlah 14 orang atau sebesar 23,33, selanjutnya yang berusia antara 31-40 dengan jumlah 13
orang atau 21,67 dan yang terakhir berusia ≤ 20 tahun sebanyak 9 orang
atau 15 dari jumlah keseluruhan subyek penelitian yang dipakai.
4.1.2. Berdasarkan frekuensi belanja dalam satu bulan
Gambaran subyek berdasarkan frekuensi belanja dalam satu bulan dalam penelitian ini digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 4. 2. Gambaran subyek berdasarkan frekuensi belanja dalam satu bulan
Frekuensi belanja dalam satu bulan Frekuensi Persentase
1 Kali 17 28.33
2 Kali 12
20 3 Kali
9 15
4 Kali 16
26.67 5 Kali
6 10
Total 60
100
Dari Tabel gambaran umum subyek berdasarkan frekuensi belanja dalam satu bulan, terlihat bahwa sebagian besar frekuensi belanja dalam satu bulan
sebanyak 1 kali yang berjumlah 17 orang atau sekitar 28,33. Kemudian dengan frekuensi 4 kali yang berjumlah 16 orang atau sebesar 26,67,
selanjutnya dengan frekuensi 2 kali dengan jumlah 12 orang atau 20, lalu dengan frekuensi 3 kali yang berjumlah 9 orang atau 15 dan yang terakhir
dengan frekuensi 5 kali sebanyak 6 orang atau 10.
4.1.3. Berdasarkan pekerjaan
Gambaran subyek berdasarkan pekerjaan dalam penelitian ini digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Gambaran subyek berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan: Frekuensi
Persentase Pelajar Mahasiswa
32 53.33
Profesional 13 21.67
Karyawan 11 18.33
Lainnya 4 6.67
Total 60 100
Gambaran umum subyek berdasarkan pekerjaan dalam penelitian ini, kebanyakan berasal dari kalangan pelajarmahasiswa dengan jumlah 32 orang
atau sebesar 53,33, kemudian dari kalangan profesional yang berjumlah 13 orang atau 21,67, selanjutnya berasal dari kalangan karyawan yang
berjumlah 11 orang atau 18,33 dan terakhir dari kalangan lainnya yang berjumlah 4 orang atau sebesar 6,67.
4.2. Uji Instrumen Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Apabila data terdistribusi secara normal, maka
perhitungan datanya menggunakan metode statistik parametrik. Sebaliknya data yang tidak terdistribusi secara normal perhitungan datanya menggunakan
metode statistik non-parametrik.
Berdasarkan hasil penghitungan uji normalitias untuk variabel Persepsi terhadap Lingkungan Belanja, didapat angka
Sig. Shapiro-Wilk 0,10 lebih besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan, yaitu 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa sebaran data pada variabel Persepsi terhadap Lingkungan Belanja berdistribusi normal. Hasil penghitungan uji normalitas dapat dilihat
pada Tabel 4.3. di bawah ini :
Tabel 4.4 Tests of Normality Persepsi terhadap Lingkungan Belanja
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig. Statistic
df Sig.
persepsi terhadap lingkungan belanja
.120 60
.031 .946
60 .010
a Lilliefors Significance Correction
Sedangkan hasil penghitungan uji normalitias untuk variabel Perilaku Belanja didapat angka
Sig. Shapiro-Wilk 0,65 lebih besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan, yaitu 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data pada
variabel Perilaku Belanja berdistribusi normal. Hasil penghitungan uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.4. di bawah ini:
Tabel 4.5 Tests of Normality Perilaku Belanja
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig. Statistic
df Sig.
Perilaku Belanja .100
60 .200
.963 60
.065 This is a lower bound of the true significance.
a Lilliefors Significance Correction
4.3. Presentasi Data
4.3.1. Skor Persepsi Terhadap Lingkungan Belanja
Untuk menentukan tingkat persepsi terhadap lingkungan belanja dalam kategori tinggi, sedang dan rendah peneliti menggunakan kategorisasi jenjang. Dalam
menentukan jenjang tersebut sebagai berikut:
Tabel 4.6 Skoring Skala Persepsi Terhadap Lingkungan Belanja
Skor min. 26
Skor max. 130
Jarak sebaran 104
sd 14,41 Mean teoritis
78
Persepsi terhadap lingkungan belanja di kelompokkan ke dalam 3 kategori yang dapat diilustrasikan sebagi berikut:
130 96
61 26
Positif Sedang Negatif
Dari kategorisasi yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Kategori Persepsi Terhadap Lingkungan Belanja
Kategori Frekuensi Persentase
Tinggi 8 13,33
Sedang 41 68,33
Rendah 11 18,33
Total 60 100
Pada tabel di atas, individu ditempatkan ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut kontinum berdasarkan atribut yang diukur.
Kontinum jenjang ini adalah tinggi, sedang dan rendah Azwar, 2003.
Dari tabel kategori persepsi terhadap lingkungan belanja di atas terlihat bahwa jumlah subyek yang berada pada persepsi terhadap lingkungan belanja sedang
lebih mendominasi yaitu berjumlah 41 orang atau sekitar 68,33, kemudian subyek yang berada pada kategori persepsi terhadap lingkungan belanja
rendah dengan jumlah 11 orang atau sekitar 18,33, sedangkan subyek pada kategori persepsi terhadap lingkungan belanja tinggi hanya berjumlah 8 orang
atau sekitar 13,33. Dengan demikian, secara umum persepsi terhadap lingkungan belanja subyek penelitian ini adalah sedang.
4.3.2. Skor Kecenderungan Perilaku Belanja
Dalam menentukan tingkat kecenderungan perilaku belanja ini, peneliti tetap menggunakan kategorisasi jenjang tinggi, sedang dan rendah sebagaimana
berikut:
Tabel 4.8 Skoring Skala Kecenderungan Perilaku Belanja
Skor min. 37
Skor max. 185
Jarak sebaran 148
sd 16,72 Mean teoritis
111
Kecenderungan perilaku belanja di kelompokkan ke dalam 3 kategori yang dapat diilustrasikan sebagi berikut:
185 137
87 37
Tinggi Sedang Rendah
Dari kategorisasi yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Kategori Kecenderungan perilaku belanja
Kategori Frekuensi Persentase
Tinggi 4 6,67
Sedang 55 91,67
Rendah 1 1,67
Total 60 100
Dari tabel kategori kecenderungan perilaku belanja di atas terlihat bahwa jumlah subyek yang berada pada kecenderungan perilaku belanja sedang
sangat mendominasi yaitu berjumlah 55 orang atau sekitar 91,67, kemudian subyek yang berada pada kecenderungan perilaku belanja tinggi dengan
jumlah 4 orang atau sekitar 6,67, sedangkan subyek pada kecenderungan perilaku belanja rendah hanya berjumlah 1 orang atau sekitar 1,67. Dengan
demikian, secara umum kecenderungan perilaku belanja subyek penelitian ini adalah sedang.
4.4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab hipotesis kerja yang telah diajukan pada Bab 2. Hipotesis alternatif H
1
yang diuji pada penelitian ini adalah “Ada Hubungan Yang Signifikan Antara Persepsi Terhadap Lingkungan Belanja
Dengan Perilaku Belanja Konsumen”. Teknik statistik yang dipergunakan adalah formula
Pearson’s product-moment. Hasil penghitungannya disajikan pada Tabel 4.5. berikut :
Tabel 4.10 Hasil Penghitungan Uji Korelasi Pearson’s Product Moment
Perilaku Belanja persepsi terhadap
lingkungan belanja Perilaku Belanja
Pearson Correlation 1
.689 Sig. 2-tailed
. .000
N 60
60 persepsi terhadap lingkungan
belanja Pearson Correlation
.689 1
Sig. 2-tailed .000
. N
60 60
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Hasil penghitungan uji korelasi dengan menggunakan teknik Pearson’s product-
moment dihasilkan nilai koefisien korelasi antara Persepsi terhadap Lingkungan Belanja dengan Perilaku Belanja adalah sebesar 0,689, dengan taraf signifikasi
0,01.
Karena taraf signifikasi adalah 0,01 dengan demikian hipotesis alternatif H
1
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi terhadap Lingkungan Belanja dengan Perilaku Belanja diterima. Sementara
hipotesis nihil H yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara Persepsi terhadap Lingkungan Belanja dengan Perilaku Belanja ditolak. Arah hubungan yang dihasilkan menunjukkan korelasi positif
yang bermakna semakin baik persepsi seseorang terhadap lingkungan belanja maka semakin kuat perilaku belanja yang dimunculkan.
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Bab ini menguraikan kesimpulan hasil penelitian mengenai hubungan Persepsi terhadap Lingkungan Belanja dengan Kecenderungan Perilaku
Belanja. Selanjutnya akan dilanjutkan pada diskusi yang membahas hasil penelitian, dan ditutup dengan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian
ini.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap lingkungan belanja
dengan kecenderungan perilaku belanja yang berarti bahwa semakin positif persepsi konsumen terhadap lingkungan belanja, maka semakin tinggi
kecenderungan perilaku belanja konsumen tersebut.
5.2. Diskusi
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap lingkungan belanja dengan kecenderungan perilaku
belanja. Artinya, individu yang memiliki persepsi positif terhadap lingkungan
belanja akan memiliki kecenderungan perilaku belanja yang tinggi. Namun, dalam penelitian ini orang yang memiliki persepsi negatif terhadap lingkungan
belanja tidak selalu memiliki kecenderungan perilaku belanja yang rendah. Dalam hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Danes J.
Negara yang mengatakan bahwa memilih toko atau membeli sesuatu adalah langkah awal bagi konsumen dalam berhubungan dengan lingkungan belanja
shopping environment Danes J. Negara, 2003.
Persepsi Linda L.Davidoff, 1988 juga diartikan sebagai suatu proses yang didahului oleh stimulus yang diterima oleh alat indera yang kemudian
diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderakannya itu. Rita L. Atkinson 1988 mengatakan bahwa
persepsi adalah proses di mana individu mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan. Dalam penelitian ini, subyek
melihat dan merasakan langsung lingkungan belanja, Dengan cara tersebut individu bisa memberikan penilaian terhadap lingkungan belanja untuk
dijadikan pengalaman aktual terhadap minimarket terkait sehingga bis menginterpretasikan kecenderungannya.
Engel 1994 mengatakan bahwa konsumen diciptakan oleh lingkungan mereka dan juga beroperasi di dalam lingkungan. Menurut Engel 1994 pula,
sikap yang didasarkan pada pengalaman aktual lebih berhubungan dengan perilaku dibandingkan dengan pengalaman ”tidak langsung”.
Penelitian ini pada dasarnya sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa respons emosional seperti kesenangan, kegairahan dan dominasi
terhadap suasana di dalam minimarket tentunya memiliki pengaruh terhadap keputusan untuk berbelanja pada minimarket tersebut, walaupun tidak selalu
pada tingkatan yang pasti, efek lingkungan jauh lebih berpengaruh terhadap perilaku di dalam minimarket tersebut Donovan dan Rossiter, 1982.
5.3. Saran