Skor Kecenderungan Perilaku Belanja

Pada tabel di atas, individu ditempatkan ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kontinum jenjang ini adalah tinggi, sedang dan rendah Azwar, 2003. Dari tabel kategori persepsi terhadap lingkungan belanja di atas terlihat bahwa jumlah subyek yang berada pada persepsi terhadap lingkungan belanja sedang lebih mendominasi yaitu berjumlah 41 orang atau sekitar 68,33, kemudian subyek yang berada pada kategori persepsi terhadap lingkungan belanja rendah dengan jumlah 11 orang atau sekitar 18,33, sedangkan subyek pada kategori persepsi terhadap lingkungan belanja tinggi hanya berjumlah 8 orang atau sekitar 13,33. Dengan demikian, secara umum persepsi terhadap lingkungan belanja subyek penelitian ini adalah sedang.

4.3.2. Skor Kecenderungan Perilaku Belanja

Dalam menentukan tingkat kecenderungan perilaku belanja ini, peneliti tetap menggunakan kategorisasi jenjang tinggi, sedang dan rendah sebagaimana berikut: Tabel 4.8 Skoring Skala Kecenderungan Perilaku Belanja Skor min. 37 Skor max. 185 Jarak sebaran 148 sd 16,72 Mean teoritis 111 Kecenderungan perilaku belanja di kelompokkan ke dalam 3 kategori yang dapat diilustrasikan sebagi berikut: 185 137 87 37 Tinggi Sedang Rendah Dari kategorisasi yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.9 Kategori Kecenderungan perilaku belanja Kategori Frekuensi Persentase Tinggi 4 6,67 Sedang 55 91,67 Rendah 1 1,67 Total 60 100 Dari tabel kategori kecenderungan perilaku belanja di atas terlihat bahwa jumlah subyek yang berada pada kecenderungan perilaku belanja sedang sangat mendominasi yaitu berjumlah 55 orang atau sekitar 91,67, kemudian subyek yang berada pada kecenderungan perilaku belanja tinggi dengan jumlah 4 orang atau sekitar 6,67, sedangkan subyek pada kecenderungan perilaku belanja rendah hanya berjumlah 1 orang atau sekitar 1,67. Dengan demikian, secara umum kecenderungan perilaku belanja subyek penelitian ini adalah sedang. 4.4. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab hipotesis kerja yang telah diajukan pada Bab 2. Hipotesis alternatif H 1 yang diuji pada penelitian ini adalah “Ada Hubungan Yang Signifikan Antara Persepsi Terhadap Lingkungan Belanja Dengan Perilaku Belanja Konsumen”. Teknik statistik yang dipergunakan adalah formula Pearson’s product-moment. Hasil penghitungannya disajikan pada Tabel 4.5. berikut : Tabel 4.10 Hasil Penghitungan Uji Korelasi Pearson’s Product Moment Perilaku Belanja persepsi terhadap lingkungan belanja Perilaku Belanja Pearson Correlation 1 .689 Sig. 2-tailed . .000 N 60 60 persepsi terhadap lingkungan belanja Pearson Correlation .689 1 Sig. 2-tailed .000 . N 60 60 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Hasil penghitungan uji korelasi dengan menggunakan teknik Pearson’s product- moment dihasilkan nilai koefisien korelasi antara Persepsi terhadap Lingkungan Belanja dengan Perilaku Belanja adalah sebesar 0,689, dengan taraf signifikasi 0,01. Karena taraf signifikasi adalah 0,01 dengan demikian hipotesis alternatif H 1 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi terhadap Lingkungan Belanja dengan Perilaku Belanja diterima. Sementara hipotesis nihil H yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi terhadap Lingkungan Belanja dengan Perilaku Belanja ditolak. Arah hubungan yang dihasilkan menunjukkan korelasi positif yang bermakna semakin baik persepsi seseorang terhadap lingkungan belanja maka semakin kuat perilaku belanja yang dimunculkan. BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Bab ini menguraikan kesimpulan hasil penelitian mengenai hubungan Persepsi terhadap Lingkungan Belanja dengan Kecenderungan Perilaku Belanja. Selanjutnya akan dilanjutkan pada diskusi yang membahas hasil penelitian, dan ditutup dengan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini.

5.1. Kesimpulan