Proses Terjadinya Persepsi Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

2.2.2. Proses Terjadinya Persepsi

Mempersepsikan sesuatu tidak terjadi begitu saja, tetapi ada unsur yang dapat menciptakan sebuah persepsi atau suatu proses yang dapat membuat terjadinya suatu persepsi, seperti berikut ini Bimo Walgito, 1994: Adanya objek yang dipersepsi adalah yang mengenai alat inderareseptor, lalu diteruskan ke syaraf sensori; Alat inderareseptor adalah alat untuk menerima stimulus yang terdiri syaraf sensori sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak; Perhatian : karena tanpa adanya perhatian tidak ada persepsi. Persepsi bermula dari penginderaan. Hal ini berarti bahwa terjadinya proses ini dirangsang kehadiran sesuatusekumpulan obyek yang tertangkap oleh alat-alat indera manusia. Informasi yang disalurkan ke dalam alam pikiran, kemudian mengalami beberapa tahapan pengolahan; mulai dari seleksi dan organisasi dari rangsang-rangsang atau stimuli yang diterima dan berakhir pada penafsiran interpretasi mengenai keseluruhannya. Ketiga tahapan proses tersebut dalam kenyataannya terjadi secara kurang lebih serentak dan tumpang tindih, karena pada dasarnya keseluruhan proses ini berjalan dalam waktu yang relative amat singkat dan segera. Seperti yang dikatakan oleh French Tajfel dalam Istiqomah Wibowo, 1988, persepsi berlangsung lebih cepat dari proses pengenalan atau berpikir biasa. Persepsi harus dibedakan dari proses inderawi. Proses inderawi adalah proses kerja indera kita, dan proses persepsi adalah cara kita memproses data inderawi tadi menjadi informasi agar dapat kita artikan Sutarlinah Sukadji, 1986.

2.2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Sutarlinah Sukadji 1986 memberikan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu : 1. Diri orang yang bersangkutan sendiri. Interpretasi seseorang tentang apa yang dilihatnya dipengaruhi oleh karakteristik individual, seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman dan harapan. 2. Sasaran persepsi tersebut, dapat berupa orang, benda atau peristiwa. Sasaran persepsi orang dapat disebabkan karena kesamaan, kedekatan, kebetulan atau penggeneralisasian. 3. Faktor situasi. Misalnya kehadiran seseorang dengan pakaian renang di tepi pantai tidak mengherankan, tetapi bila berpakaian renang disituasi yang tidak ada hubungannya maka akan sangat menarik perhatian, karena bukan hal yang lumrah. Persepsi terbentuk dari informasi-informasi yang berada dari dalam diri kita sendiri dan lingkungan kita. Ada tiga cara informasi ini masuk ke otak kita : 1. Informasi masuk dengan jalan “dipaksakan”. Stimuli yang dipaksakan ini ialah stimuli yang tidak kita cari, tetapi terpaksa kita terima, contohnya kaki terinjak orang lain. 2. Informasi yang “dipilih”. Kita dihadapkan pada berbagai stimuli, dan kita memilih stimulasi yang ada di hadapan kita, contohnya ketika sedang naik bus, banyak stimulasi yang ada di hadapan, namun hanya beberapa yang teramati. 3. “Dicari”. Mencari stimulasi tertentu, contohnya menoleh ke kiri – kanan untuk mencari seseorang. Jadi, stimuli ini diperoleh karena hasil usaha. 2.3. Lingkungan Belanja Shopping Environment 2.3.1. Definisi Lingkungan Belanja