Proses Agenda Setting Teori Agenda Setting

diklasifikasikan ke dalam dua kategori yakni berita berat hard news dan berita ringan soft news. Namun selain dari dua kategori tersebut berita juga dapat dibedakan menurut lokasi peristiwanya dan berdasarkan sifatnya, dan selebihnya berita juga bisa dilihat menurut materi isiny yang beraneka macam. Pemberitaan yang terjadi menurut kategorinya masing-masing dapat dikendalikan oleh suatu lembaga penyiaran. Lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik penyelenggara penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9 Setiap lembaga penyiaran baik penyelenggara penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan diawasi oleh suatu lembaga lagi yang disebut Lembaga Komisi Penyiaran Indonesia KPI, yang tugasnya mengawasi segala jenis dan bentuk pemberitaan yang meliputi program siaran, cara mengemas suatu berita, content atau isi siaran. Isi siaran dalam sebuah berita dapat dilihat dari segi kalimat yang dibawakan yaitu bernada negatif atau pun positif. Hal tersebut berpedoman pada P3SPS Pedoman Perilaku Penyiarandan Standar Program Siaran. Menurut Haris Sumaridia dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, kalimat pada suatu berita adalah kalimat yang menyampaikan informasi atau berita suatu peristiwa kepada seseorang. Adapun kalimat berita yaitu: 9 Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran P3SPS, Jakarta: Komisi Penyiaran Indonesia, 2012 h. 5 1. Dilafalkan dengan intonasi normal dan berakhir dengan nada rendah. 2. Isi tentang peristiwa yang dialami sendiri atau orang lain 3. Intonasi keras terletak pada awal kalimat. Nada dalam kalimat berita dalam berupa positif dan negative sesuai dengan isi dalam pemberitaan tersebut. Kalimat berita positif adalah kalimat yang menyampaikan berita atau peristiwa yang pasti tegas. Sedangkan pada kalimat berita negatif adalah kalimat yang menyampaikan berita atau peristiwa yang tidak pasti, tidak tegas atau tidak tentu dan biasanya menggunakan kata “tidak” atau “bukan”.

C. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan itu sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan pimpinan satuan kerja untuk memengaruhi perilaku orang lain atau suatu kelompok. 10 Seseorang dapat dikatakan menjadi pemimpin dikarenakan adanya suatu bakat yang diperoleh sebagai kemampuan istimewa yang dibawanya sejak lahir. Salah satu kemampuan istimewa tersebut ialah seseorang tersebut harus memiliki sifat tanggung jawab yang penuh serta mampu mengesampingkan kepentingan pribadinya dan mengedepankan kepentingan umum selama ia dapat menjadi seorang pemimpin yang baik. Disamping itu Howard H. Hoyt seperti yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam bukunya pemimpin dan kepemimpinan mendefinisikan 10 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT Rajagrafindo Persada: Jakarta, 2003 h. 148.