Teori Agenda Setting mulanya diciptakan untuk menggambarkan fenomena yang telah lama diketahui dan diteliti dalam konteks kampanye pemiliu.
Teori ini menjelaskan bahwa besarnya perhatian media massa terhadap suatu isu sangat memengaruhi perhatian khalayak. Banyak bukti yang menunjukan bahwa
media massa menentukan apa yang dipikirkan dan apa yang didiskusikan oleh khalaykanya.
20
Dalam hal ini, McCombs dan Donald Shaw tidak menyatakan bahwa media secara sengaja berupaya memengaruhi publik tetapi, publik melihat kepada
pada professional yang bekerja pada media massa untuk meminta petunjuk kepada ke media, kemana publik harus memfokuskan perhatiannya.
21
Teori agenda setting mempunyai kesamaan dengan teori peluru yang menganggap bahwa media mempunyai kekuatan untuk memengaruhi khalayak.
Hanya saja, teori agenda setting memusatkan perhatiannya kepada efek kognitif khalayak, yakni pengetahuan dan kesadaran. Hal tersebut yang dapat
menimbulkan persaingan dalam merekayasa opini, citra dan membentuk opini publik.
20
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat Paradigma Teori, Tujuan, Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, Cet. Ke1, h. 164.
21
Morissan, Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa, Jakarta: Kencana, 2013, cet. Ke-1, Jilid I, h. 495
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
Latar Belakang
Banyak media massa yang tidak bersifat netral dan cenderung memihak atau pro ke salah satu partai politik
begitu juga sebaliknya adapun yang kontra. Hal tersebut dapat dilihat dari segi pemberitaan di media tersebut.
Masalah
Tv One salah satu media massa yang tidak berimbang dan terlihat kontra terhadap Presiden
Jokowi yang terlihat dari bentuk kemasan pemberitaan dan jumlah pemberitaan negative di
media tersebut.
Identifikasi Masalah:
a. Pemberitaan kenaikan harga
BBM di tvOne. b. Perubahan citra
Presiden Jokowi di hadapan Publik.
Hipotesis
1. Terdapat hubungan antara pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One
dalam merubah citra kepresidenan Joko Widodoterhadap perubahan citra Kepresidenan
Joko Widodo
di kalangan para pedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur.
2. Tidak terdapat hubungan antara pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One
dalam merubah citra kepresidenan Joko Widodo sebagai Presiden
di kalangan para pedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur
.
Metodologi
Kuantitatif berdasarkan data dan sumber data yang
diperoleh dari lapangan yang di olah secara statistik.
Kesimpulan
Terjadi pengaruh atau tidak citra Presiden Jokowi
Teori
“Agenda Setting”
1. Agenda Publik
2. Agenda Media
Tujuan
Untuk mengetahui
adakah terdapat hubungan antara
pemberitaan kenaikan harga
BBM di TV One
terhadap perubahan citra
kepresidenan Joko Widodo
sebagai Presiden.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yaitu dapat berupa jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji. Menurut John W. Best dalam buku Nanang Martono yang
berjudul metode penelitian kuantitatif analisis isi dan analisis data sekunder, hipotesis merupakan prediksi yang baik atau kesimpulan yang dirumuskan dan
masih bersifat sementara.
22
Ho: Tidak terdapat hubungan
pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One
dalam merubah citra kepresidenan Joko Widodo sebagai Presiden di kalangan
parapedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur.
H
1
: Terdapat hubungan
pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One
dalam merubah citra kepresidenan Joko Widodo sebagai Presiden di kalangan para
pedagang pasar Kramat Jati Jakarta Timur.
22
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi Data Sekunder, PT Raja Grafindo: Jakarta, 2011, Cet ke-2, h. 64
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang berada di Jalan Raya Bogor KM. 20, Jakarta Timur Telp: 021 8092418, Fax: 021
80879115. Adapun waktu pelaksanaan penelitian sejak maret 2015 hingga Agustus 2015.
B. Pendekatan dan Desain Penelitian
Dalam sebuah penelitian sebuah metode sangat dibutuhkan. Hal tersebut merupakan cara akurat untuk memecahkan suatu permasalahan serta
mempermudah dalam menarik suatu kesimpulan. Pendekata yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya
adalah jenis pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang datanya dapat diukur dengan menggunakan rumus statistikuntuk melakukan
analisis data dan dihitung secara langsung.
1
Desain penelitian yang akan diginakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
menjelaskan suatu kondisi sosial tertentu. Dalam penelitian ini proses berawal dari sebuah teori, selanjutnya
diturunkan menjadi hipotesis penelitian yang disertai pengukuran dan operasional konsep, kemudian generalisasi empiris yang bersandar pada statistik, sehingga
dapat disimpulkan sebagai peneluan penelitian.
1
Muslich,Metode Kuantitatif, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
UI, 1993, h.4
C. Paradigma Penelitian
Pada Penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma positivistik mengunakan logika berpikir deduktif. Hal tersebut menganggap suatu realitas
akan berlaku umum dan bersifat sama di semua tempat.
2
Jadi, pada paradigma ini memandang suatu fenomena jika diteliti pada tempat dan waktu yang berbeda,
namun hasilnya tetap sama sehingga peneliti menggunakan paradigma tersebut pada penelitian ini.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya ialah dengan menggunakan metode survei. Dalam survei, informasi
yang dikumpulkan dari responden yaitu dengan menggunakan kuesioner. Dengan kata lain, survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
3
E. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian merujuk pada responden, yang hendak diminati informasi atau digali datanya, sedangkan objek merujuk pada masalah atau tema
yang sedang ditelilti.
4
Subjek dari penelitian ini ialah TV One sebagai media yang kontra terhadap Presiden Joko Widodo melalui pemberitaan-pemberitaan negatif.
2
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011, Cet. Ke- 2, h. 11.
3
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, LP3ES: Jakarta, 2011 Cet ke-4, h. 3.
4
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta : Erlangga, 2009 h. 91.