Pengertian Kepemimpinan LANDASAN TEORI

gambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas. Citra adalah dunia bagi persepsi kita. 14 Disamping itu menurut M. Alfan Alfian dalam bukunya yang berjudul menjadi pemimpin politik perbincangan kepemimpinan dan kekuasaan bahwa definisi citra yaitu merupakan rekonstrusi atas simbol dan penampilan luar suatu produk, entah itu barang atau jasa. 15 Sementara itu menurut Frank Jefkins yang dikutip oleh kompasiana dalam webnya menyatakan bahwa memberikan definisi atau pengertian citra sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. 16 Jadi secara umum definisi atau pengertian citra yakni berupa gambaran, penilaian serta pandangan dari sekumpulan orang banyak yang ditujukan terhadap individu, perusahaan, produk atau jasa yang bersifat positif atau bersifat negatif. Citra dapat bersifat negatif apabila kemudian ternyata tidak di dukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya. Dalam dunia politik semakin tingginya kesadaran membangun citra dalam usaha mendapatkan simpati media massa guna menarik perhatian publik terlihat ketika menjelang pemilu. Para calon pemimpin tentu senantiasa memperkuat citra baik dalam dirinya. 14 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012 cet Ke-28, h.221. 15 M. Alfan Alfian, Menjadi Pemimpin Politik Perbincangan Kepemimpinan dan Kekuasaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009 h. 274. 16 Kompasiana “Pengertian Citra” diakses pada 22 maret 2015 dari http:edukasi.kompasiana.com20140602apa-itu-pencitraan--656262.html

2. Proses Pembentukan Citra Image Building

Citra merupakan kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. untuk mengetahui citra seseorang terhadap terhadap objek dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Menurut Elvinaro dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Publik Relations tahun 2002, yang dikutip oleh Danasaputra tahun 1995, citra itu sendiri digambarkan dan dapat dibentuk melalui beberapa komponen yaitu persepsi, kognisi dan sikap. Komponen-komponen tersebut tidak terlepas dari stimulus rangsang yang diberikan oleh individu dan menghasilkan respon. Oleh Walter Lipman komponen tersebut disebut juga “Picture Our Head”. Dalam image building jika stimulus tersebut mendapat perhatian maka individu akan berusaha mengerti stimulus yang diberikan. Elvinaro juga mengatakan bahwa proses pembentukan citra adalah respon dari stimulus yang diberikan. Akan tetapi proses tersebut akan berbeda karena dihubungani oleh persepsi, kognisi, dan sikap yang berbeda pula.