disimpan di ingatan jangka panjang. Kedua informasi tersebut diolah di ingatan kerja yang berfungsi sebagai tempat pemrosesan informasi.
c. Sikap Kecenderungan bertindak, persepsi, berpikir, dan merasadalam objek,
ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu.Sikap
mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap juga mengandung aspek evaluatif, yakni mengandung nilai menyenangkan atau tidak,
dan sikap yang dapat dipertahankan atau diubah. d. Motivasi
Sebelum melangkah dalam motivasi, perlu dipahami mengenai motiv terlebih dahulu. Menurut Branca dalam Walgito 2002:168,
motiv adalah kekuatan yang terdapat dalam diri organism yang mendorong untuk berbuat dan merupakan driving force. Hal-hal yang
dapat memhubungani motiv disebut motivasi. Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku
ke arah tujuan. Sedangkan menurut Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab motivasi dapat didefinisikan dengan segala sesuatu yang menjadi
pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan seseorang.
3. Peran Media Massa Dalam Membangun Citra
Media Massa merupakan alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber terhadap khalayak dengan menggunakan alat-alat
komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Dalam komunikasi massa terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki oleh media massa yakni,
bersifat melembaga, bersifat satu arah, meluas dan serempak, memakai peralatan teknis atau mekanis, dan bersifat terbuka.
17
Penggunaan media massa dalam dunia politik tentu sangat penting karena media massa memiliki kontribusi yang besar dalam demokrasi. Selain
itu media massa selalu dipandang memiliki hubungan yang kuat terutama dalam membangun opini dan pengetahuan bagi khalayak. Penggunaan media
massa dalam komunikasi politik sangat sesuai dalam upaya membentuk citra diri para politikus dan citra partai politik untuk memperoleh dukungan
pendapat umum.
18
Salah satu fenomena yang menarik tentang citra positif Presiden Joko Widodo yang kerap dipanggil Jokowi. Nama Jokowi melambung ketika
ia memimpin Kota Solo dan berhasil membangun kota Solo baik secar fisik maupun non fisik. Citra Jokowi semakin melambung ketika publik
mengetahui bahwa Jokowi tidak pernah mengambil gaji yang seharusnya diterima. Dengan modal citra positifnya, Jokowi maju dalam Pilkada gubernur
17
Hafied Cangara, “Pengantar Ilmu Komunikasi”, PT RajaGrafindo Persada:
Jakarta, 2007 h. 126-127.
18
Anwar Arifin, “Komunikasi Politik”, Balai Pustaka: Jakarta, 2003 Cet ke-1,
h.95.
Daerah Khusus Ibu Kota DKI bersama pasangannya yang kerap dipanggil Ahok.
Dari fenomena diatas Jokowi bukan hanya mampu membangun citra positif atas kepemimpinannya secara kelembagaan namun juga berhasil
membangun citra positif dalam ranah personal. Di Indonesia, para politisi juga semakin menyadari pentingnya membangun citra personal atas diri mereka.
Hal ini dapat dilihat saat para politisi tampil di televise dan mereka berusaha tampil sebaik mungkin, baik dari sisi penampilan fisik maupun materi yang
mereka sajikan.
19
Jadi dengan kata lain citra terbentuk berdasarkan informasi yang diterima atau disampaikan oleh media massa. Bagi masyarakat,
informasi itu dapat membentuk, mempertahankan atau mendefinisikan citra
19
Fajar Junaedi, Komunikasi Politik Teori, Aplikasi dan Strategi di Indonesia, Yogyakarta: Mata Padi Pressindo, 2013, Cet Ke-1, h.144
E. Kerangka Konseptual Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Menonton Program Berita di tvOne
Efek : Terpengaruh atau Tidak Terpengaruhnya
Pemberitaan negatif tvOne terhadap citra
kepemimpinan Presiden Jokowi.
Para Pedagang Pasar Kramat Jati Jakarta Timur
Agenda Kebijakan Agenda Publik
Agenda Media
Para Pedagang Pasar Kramat Jati Jakarta Timur
Menonton Program Berita di tvOne
Agenda Media Agenda Kebijakan
Agenda Publik
Efek : Terdapat hubungan atau tidak antara
pemberitaan kenaikan harga BBM dengan citra
Kepresidenan Joko Widodo.