Hasil UJi Normalitas Kolmogrov - Smirnov

Ternyata : 0,000 Dengan demikian berdasarkan nilai probabilitas maka Ho ditolak karena nilai probabilitas sig Karena nilai F hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel maka Ho ditolak. Begitu juga dengan nilai Probabilitas lebih kecil dibandingkan dengan nilai maka Ho ditolak, yakni dari perumusan berikut: Ho : Model regresi linier berganda tidak dapat digunakan untuk memprediksi Citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dihubungkan oleh Agenda Publik X 1 , Agenda Media X 2 dan Agenda Kebijakan X 3 berdasarkan pemberitaan kenaikan harga BBM pada bulan November 2014 lalu. H 1 : Model regresi linier berganda dapat digunakan untuk memprediksi Citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dihubungkan oleh Agenda Publik, Agenda Media dan Agenda Kebijakan berdasarkan pemberitaan kenaikan harga BBM pada bulan November 2014 lalu. Maka dari hasil hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa variabel- variabel independen penelitian secara bersama-sama berhubungan secara signifikan terhadap citra kepresidenan Joko Widodo.

5. Uji T-Test

Berdasarkan uji T-Test yang telah diolah dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS, 20 yang dapat dilihat pada tebel 5.15 di atas ini menunjukan bahwa nilai t1 hitung sebesar 0,000, t2 hitung sebesar 0,002, nilai t3 hitung sebesar 0,000. Dikarenakan uji T-test itu dimaksudkan untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara parsial individu berhubungan signifikansi terhadap variabel dependennya, dengan alpha 0,05 dapat dismpulkan bahwa: a. t 1 hitung 0,000 artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra kepresidenan Joko Widodo survei Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang menonoton TV One. b. t 2 hitung 0,002 artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra kepresidenan Joko Widodo survei Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang menonoton TV One. c. t 3 hitung 0,000 artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra kepresidenan Joko Widodo survei Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur yang menonoton TV One.

6. Uji Koefisien Korelasi

Dari hasil pengolahan data menggunkan bantuan Software IBM SPSS Statistics 20 di dapatkan hasil data sebagai berikut: Tabel 5.17 Hasil Uji Koefisien Korelasi Hubungan_Pem beritaan_Kenaik an_Harga_BBM Citra_Kepreside nan_Jokowidod o Spearmans rho Hubungan_Pemberitaan_Ke naikan_Harga_BBM Correlation Coefficient 1.000 .724 Sig. 1-tailed . .000 N 249 83 Citra_Kepresidenan_Jokowi dodo Correlation Coefficient .724 1.000 Sig. 1-tailed .000 . N 83 83 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Sumber : Hasil Output Pengolahan Data Melalui SPSS Pada tabel 5.17 di atas diperoleh bahwa korelasi antara variabel pemberitaan kenaikan harga BBM dengan Variabel citra kepresidenan Joko Widodo adalah 0,724 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000. Alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 karena nilai signifikansi korelasi yang diperoleh lebih kecil dari nilai alpha, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pemberitaan kenaikkan harga BBM terhadap citra Kepresidenan Joko Widodo. Dan tingkat hubungan korelasi antar keduanya dinyatakan sangat kuat dengan nilai 0,724. 87

BAB VI PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah peneliti mengadakan analisi hubungan pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra kepemimpinan Presiden Joko Widodo di TV One survei Pedagang di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui bahwa korelasi antara variabel pemberitaan kenaikan harga BBM dengan Variabel citra kepresidenan Joko Widodo adalah 0,724 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000. Alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 karena nilai signifikansi korelasi yang diperoleh lebih kecil dari nilai alpha, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pemberitaan kenaikkan harga BBM terhadap citra Kepresidenan Joko Widodo. Dan tingkat hubungan korelasi antar keduanya dinyatakan sangat kuat dengan nilai 0,724. 2. Selain itu dapat diketahui juga bahwa pemberitaan kenaikkan harga BBM di TV One pada bulan November tahun tidak merubah citra Kepresidenan Joko Widodo yang positif , hal itu dapat dilihat dari nilai koefisien agenda publik 0,576, serta nilai koefisien agenda kebijakan 1.060 terhadap kebijakan. Sedangakan pemberitaan kenaikan harga BBM di TV One memiliki hubungan yang negatif di hadapan media terhadap citra Kepresidenan Joko Widodo dengan nilai koefisien -0,315.

B. SARAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan penulis dalam skripsi ini ialah: 1. Bagi para akademisi agar dapat menjadi lebih peka dalam keadaan dan perkembangan yang ada di media massa televisi khususnya pada saat ini. 2. Bagi para khalayak sebagai penonton televise khususnya pada zaman ini agar lebih cermat menyaring informasi dari media massa televise. 3. Perlu diperhatikan lagi bagi para pemilik media, karena media itu sangat berkuasa dan dapat memengaruhi untuk membentuk paradigm- paradigma yang ada di masyarakat. 89 DAFTAR PUSTAKA BUKU: Alfian Mahyudin, Muhammad Alfan . Menjadi Pemimpin Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009. Alfian, M. Alfan. Menjadi Pemimpin Politik Perbincangan Kepemimpinan dan Kekuasaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009. Arikunto, Suharsimi . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cet ke-14. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010. Arifin, Anwar. Komunikasi Politik. Cart-ke 1. Jakarta: Balai Pustaka 2003. Amando, Ade, Komunikasi Internasional. Cet ke-7. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Armada Sukardi, Wina, Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Cet ke-. Jakarta: Dewan Pers, 2013. Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi, Teori , Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di masyarakat. Cet ke-3. Jakarta: Kencan Prenada Media Group, 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Cet ke-3. Jakarta: Kencan Prenada, Media Group, 2005. Cangara, Hafied . Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007. Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Cet-3. Malang: UMM Press. 2010. Haris Sumaridia, Jurnalistik Indonesia. Cet ke-4. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011. Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta : Erlangga, 2009. Junaedi, Fajar . Komunikasi Politik Teori, Aplikasi dan Strategi di Indonesia. Cet Ke-1 Yogyakarta: Mata Padi Pressindo, 2013. Kartono, Kartini . Pemimpin dan Kepemimpinan. Cet ke-1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001. Kovach, Bill dan Tom Rosentiel, Elemen-Elemen jurnalisme. Cet-2. Jakarta: Institut Studi Informasi dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, 2004. Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisas, Komunikasi Pemasaran. Cet Ke-3. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat, 2006. Mansur, Syafi’in, Kunci Penulisan Skripsi. Serang: IAIN Banten, 2005. Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Margono, S, Metode Penelitian Pendidikan. Cet ke-4. Jakarta: Rineka Cipta 2004. Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi Data Sekunder. Cet ke-2 Jakarta: PT Raja Grafindo, 2011. McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa. Jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika, 2011. Morisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Cet ke-1. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013. Muslich,Metode Kuantitatif. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1993. Mulyana, Deddy, dan Jalaludin Rakhmat, M.Sc. Cet-ke-9. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi Data Sekunder. Cet ke-2. Jakarta : PT Raja Grafindo, 2011. Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi. Cet Ke-1. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010. Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001. Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Cet ke-28 . Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.