2. Agenda Publik
Agenda publik menurut penelitian ini berarti apa yang dianggap penting oleh media, dianggap penting juga oleh publik. Sehingga jika media
memberitakan secara terus menerus mengenai isu tersebut, kemudian publik juga akan berfikir bahwa hal itu memang penting. Terdapat beberapa dimensi
dalam agenda publik, yakni: Keakraban familiarity, yakni derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu, penonjolan pribadi personal salience, yakni
relevansi kepentingan individu dengan cirri pribadi, kesenangan favorability, yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita. Semakin besar
kesadaran dan pengetahuan Mahasiswa akan citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada pemberitaan kenaikan harga BBM, maka semakin besar
hubungan agenda setting yang diberikan.
3. Agenda Kebijakan
Agenda kebijakan yang dimaksud disini adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah setelah adanya pemberitaan ini. Adapun dimensi-dimensi
yang dapat diukur pada agenda media yaitu: Support dukungan, yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu, likelihood of action
kemungkinan kegiatan, yakni kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan, dan freedom of action kebebasan bertindak, yakni nilai
kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep
Variabel Dimensi
Indikator Pengukuran
Skala
Agenda Publik
X
1
Keakraban Familiarity
a. Ingatan penonton
b. Intensitas menonton
c. Program Pilihan
d. Jadwal Menonton
1. Sangat Setuju
2. Setuju 3. Ragu-Ragu
4. Tidak
Setuju 5. Sangat
Tidak Setuju
Ordinal
Penonjolan Pribadi
Personal Salienc
Kesenangan Favorability
a. Perasaan b. Tindakan
a. Informatif b. Aktual
c. Akurat Visibialitas
Visibility a. Waktu
b. Intensitas Menonton
Agenda Media
X
2
1. Sangat
Setuju 2. Setuju
3. Ragu-Ragu 4. Tidak
Setuju 5. Sangat
Tidak Setuju
Ordinal Tingkat
Menonjol Bagi
Khalayak Audience
Salience a. Tindakan
b. Perasaan
Valensi Valence
a. Kemasan b. Durasi
Agenda Kebijakan
X
3
Dukungan Support
a. Partisipasi b. Perasaan
Kemungkinan Kegiatan
Likelihood of Action
a. Keputusan b. Waktu
c. Peran 1. Sangat
Setuju 2. Setuju
3. Ragu-Ragu 4. Tidak
Setuju 5. Sangat
Tidak Setuju
Ordinal
Kebebasan Bertindak
Freedom of Action
a. Rencana b. Kepercayaan
Persepsi a. Kesan
b. Perhatian
Citra Y c. Komunikasi
1. Sangat Setuju
2. Setuju 3. Ragu-Ragu
4. Tidak
Setuju 5. Sangat
Tidak Setuju
Ordinal
Kognisi a. Informasi
b. Ingatan
Sikap a. Kesadaran
b. Perasaan
Motivasi Harapan
Sumber: Analisis Operasionalisasi Konsep
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Pada Agenda Publik X
1
No. Dimensi
Indikator Banyak
Butir Item
Item Negatif
Invalid
1.
Keakraban Familiarity
1. Ingatan Penonton
2. Intensitas Menonton
3. Program Pilihan
4. Jadwal Menonton
14
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, dan
14,
1, 2, 5, 6, dan 9
4, 7, 8, dan 11,
2.
Penonjolan Pribadi
Personal Silence
1. Perasaan 2. Tindakan
6
9, 15, 16, 17,
18, dan 20,
15, 16, dan 17
16,
3.
Kesenangan Favorability
1. Informatif 2. Aktual
3.
Akurat
12
21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28,
29, 30, 31, dan
32
21, 22, 25, dan
32 21, 24,
25, 26, 27, 28,
dan 31
Jumlah Item Sebelum Validitas Jumlah Item Setelah Validitas
32 21
Sumber : Analisis melalui Teori
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Pada Agenda Media X
2
No. Dimensi
Indikator Banyak
Butir Item
Item Negatif
Invalid
1. Visibialitas
Visibility 1. Waktu
2. Intensitas
Menonton 12
1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 10, 23 25,
dan 28, 2, 3, 8,
23, 25, dan 28
2, dan 7
2. Tingkat
Menonjol Bagi
Khalayak Audience
Silence 1. Tindakan
2. Perasaan 8
9, 11, 12, 19,
20, 21, 26, dan
29, 9, 12, 20,
dan 26 11, 12,
20, dan 29
3. Valensi
Valence 1. Kemasan
2. Durasi 10
13, 14, 15, 16,
17, 18, 22, 24,
27, 30 15, 24
dan 30 16, 24,
dan 30
Jumlah Item Sebelum Validitas Jumlah Item Setelah Validitas
30 21
Sumber : Analisis melalui Teori
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Pada Agenda Kebijakan X
3
No. Dimensi
Indikator Banyak
Butir Item
Item Negatif
Invalid
1. Dukungan
Support 1. Partisipasi
2. Perasaan 9
1, 2, 3, 4, 5,
6, 23, 24,
dan 27,
1, 2 dan 24
3 dan 24
2. Kemungkinan
Kegiatan Likelihoodnof
Action 1. Keputusan
2. Waktu 3. Peran
11 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13,
14, 22 26,
dan 29 7, 8, dan
22 9, 12,
26 dan 29
3. Kebebasan
Bertindak Freedom of
Action 1. Remcana
2. Kepercayaan 10
15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 25,
28, dan 30
15, 16 dan 28
19, 21, 25, dan
28
Jumlah Item Sebelum Validitas Jumlah Item Setelah Validitas
30 20
Sumber : Analisis melalui Teori
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Pada Citra Kepemimpinan
Presiden Joko Widodo Y No.
Dimensi Indikator
Banyak Butir
Item Item
Negatif Invalid
1. Persepsi
1. Kesan 2. Perhatian
3. Komunikasi 11
1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, dan 11 2, 4, 6,
8, dan 10
4, 7, dan 11
2. Kognisi
1. Informasi 2. Ingatan
11 12,13,14,
17, 16 15, 18, 19, 20,
21, dan 22 12, 14,
16, 17, 18, dan
19 13 dan
17
3. Sikap
1. Kesadaran 2. Perasaan
8 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, dan 30
23, 24, 27, dan
28 24
4. Motivasi
Harapan 3
31, 32, dan 33
31 dan 32
31
Jumlah Item Sebelum Validitas Jumlah Item Setelah Validitas
33 26
Sumber : Analisis melalui Teori
I. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan pengumpulan data primer berupa data-data yang diperoleh dari
hasil lapangan atau di lokasi penelitian. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.
11
Untuk memeroleh data yang empiris, peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1 Kuesioner angket Teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dari informasi
yang diperlukan oleh peneliti disebut kuesioner atau angket.
12
Angket memiliki tujuan yaitu untuk dapat mencari informasi yang lengkap tentang suatu masalah tanpa merasa khawatir jika responden
memberikan jawan yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan sehingga jawaban dari responden merupakan jawaban bagi
penelitian.Jenis pertanyaan angket dalam penelitian ini bersifat tertutup yaitu responden hanya meminta memilih suatu jawaban dari suatu daftar jawaban
yang disediakan oleh peneliti.
11
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Jakarta: Kencana, 2009, h. 105.
12
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h.67.
2 Dokumentasi Kegiatan mencari data yang bersumber dari buku, majalah, internet,
catatn atau artikel yang berhubungan dengan pembahasan penelitian, yang tentu saja sebagai data pendukung dalam referensi penelitian.
3 Wawancara Pengertian wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data
dengan cara mengadakan Tanya jawab langsung kepada narasumber dengan menggunakan
wawancara terstruktur
yang disiapkan
oleh penulis.
13
Wawancara akan dilakukan secara langsung dengan beberapa responden serta narasumber lainnya seperti tokoh-tokoh atau pakar yang
mengerti di bidang hukum.
J. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas
Uji validitas adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur
walaupun dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Untuk mencapai tingkat validitas instrumen penelitian, maka alat ukur yang dipakai dalam instrumen
juga harus memiliki tingkat validitas yang baik.
14
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
13
M. Nasir, Metode Penelitian Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, h. 182.
14
Burhan Bungin, MetodologiPenelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005 Cet ke-1, h.97
Validitas dapat digolongkan menjadi dalam beberapa jenis yakni:
a Validitas Konstruk Construct Validity b
Validitas Isi Content Validity c
Validitas Prediktif Predictive Validity d
Validitas Eksternal External Validity e
Validitas Rupa Face Validity Dalam penelitian ini jenis validitas yang akan digunakan adalah
validitas konstruk Construct Validity yang lebih terarah pada pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya diukur oleh pengukur yang ada.
15
Pada uji instrumen ini peneliti menggunakan software SPSS.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran. Suatu pengukuran disebut reliable atau
memiliki keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama.
16
selain itu, uji Reliabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga
alat ukur itu dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Pada uji instrumen ini peneliti menggunakan Reability Analysis
dengan metode Cronbach Alpha dan menggunakan Software SPSS. Dengan metode ini koefisien keandalan alat ukur dapat dihitung dengan rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
15
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2006, h.241
16
Morisan, Metode Penelitian Survei, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014, Cet ke-2, h. 99.
Keterangan :
α : Koefisien Keandalan Alat Ukur
K : Jumlah Variabel
R : Koefisien rata-rata koefisien variabel
Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai nilai alpha cronbach
α 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi
sebaliknya bila alpha 0,6 maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan
variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
K. Pengolahan Data
Metode pengolahan data tabulasi dan SPSS. Langkah-langkah pengolahan data secara manual menurut Notoatmodjo 2010 , adalah sebagai
berikut:
17
1. Editing Penyuntingan Data Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan
melalui kuesioner perlu disunting atau edit terlebih dahulu. Jika ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan
wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan.
17
Soekidjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 h. 45
2. Coding Membuat Lembaran Kode Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya
dilakukan pengkodean atau coding, mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
3. Processing Memasukkan Data Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam
bentuk kode angka atau huruf dimasukkan ke dalam program atau software komputer.
4. Cleaning Pembersihan Data Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya keslahan-kesalahan kode, ketidak-lengkapan dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
L. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan proses untuk menyederhanakan suatu data dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah untuk digambarkan atau
diinterpretasikan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif untuk dapat mengukur hubungan dari unsur
– unsur pemberitaan kenaikan harga BBM terhadap citra Presiden Joko Widodo yang dilakukan pada
para pedagang pasar Kramat jati Jakarta Timur. Dalam mengukur data yang akan diambil dari responden peneliti menggunakan skala pengukuran likert. Berikut
pengukuran dengan skala likert dalam penelitian ini:
Tabel 3.6 Bentuk Pengskalaan
No. Alternatif Jawaban
Positif Negatif
1. Sangat Setuju
5 1
2. Setuju
4 2
3. Ragu-Ragu
3 3
4. Tidak Setuju
2 4
5. Sangat Tidak Setuju
1 5
Sumber : Buku Prof. Dr. Sugiyono Yang Berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif Dan RD
1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau mendekati normal.
18
Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik.dasar pengambil
keputusan dalam uji normalitas adalah:
19
18
Nasrullah, “Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada
Ciputat” Skripsi S1fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 45.
1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.
2 Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Asumsi heteroskedastisitas ialah apabila variasi dari faktor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu ke data
pengamatan yang lain. Jika ciri ini terhubungani, berati variasi faktor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik.
20
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menemukan hubungan pemberitaan negatif TV One Terhadap Citra Kepemimpinan Presiden Joko Widodo Survei Terhadap Penonton TV
One di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur menggunakan regresi linier berganda. Analisis Regresi Linier Berganda yaitu suatu metode yang digunakan untuk
memeriksa kuatnya hubungan yang terjadi antara variabel independen x terhadap variabel dependen y.
21
Rumus regresi linier berganda adalah:
19
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004, h. 24.
20
21 Nasrullah, “Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada
Ciputat” h. 46.
21
Sugiyono, Metode Penulisan Kuantitatif, Kualitatif, RD Bandung: Alfaberta, 2009, h. 250