Dari ketiga aturan diatas, penelitian lebih difokuskan pada dedicated storage location. Pada dedicated storage, produk ditempatkan berdasarkan lokasi
storageretrieval dalam usaha meminimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi penyimpanan dan penarikan.
3.6. Penempatan Produk pada lokasi StorageRetrieval
Agar dedicated storage mungkin didapatkan, maka diperlukan jumlah slot penyimpanan yang cukup diberikan untuk tiap produk. Dalam saat masalah
penempatan menjadi penting pada saat menempatkan produk-produk pada slot yang disesuaikan dengan kriteria tertentu. Dalam kasus ini kriteria yang diberikan
adalah merminimasi fungsi jarak perjalanan yang ditempuh pada saat penyimpanan dan penarikan produk –produk yang telah ditempatkan. Penempatan
produk menurut dedicated storage diformulasikan sebagai berikut: 2.1
Subject to 2.2
2,3
Dimana: s
= jumlah slot penyimpanan atau lokasi n
= jenis produk yang akan disimpan m
= jumlah inputoutput IO point S
j
= kebutuhan penyimpanan untuk produk j dalam bentuk jumlah slot
Universitas Sumatera Utara
T
j
= kebutuhan throughput atau level aktivitas untuk produk j, dalam bentuk aktivitas storageretrieval per satuan waktu
P
i,j
= persentase perjalanan storageretrieval untuk produk j dari ke IO point i d
i,k
=jarak perjalanan distance traveled yang dibutuhkan dari IO point i kelokasi storageretrieval k
x
j,k
=1, jika produk j dimasukkan ke lokasi storageretrieval k =0, sebaliknya
Fx =kebutuhan jarak perjalanan yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan
throughput pada sistem. Rumus 2.1 memberikan kebutuhan jarak perjalanan yang diharapkan
dalam melakukan penyimpanan dan retrieval yang diperlukan selama suatu periode waktu. Secara khusus, jika produk j ditempatkan pada lokasi
storageretrieval k x
j,k
= 1, maka akan memerlukan jarak tempuh d
i,k
unit jarakdalam perjalanan dari input point i ke lokasi penyimpanan k dan d
i,k
unit jarak dalam perjalanan dari lokasi retrieval k ke output point i. karena jumlah total
lokasi storageretrieval
produk j adalah S
j,
probabilitas perjalanan storageretrieval yang terjadi darike lokasi storageretrieval k sama dengan 1S
j
untuk lokasi yang diberikan untuk produk j. Jumlah total perjalanan storageretrieval yang terjadi per satuan waktu untuk produk j sama dengan T
j,
tapi p
ij
hanya menyatakan persentase dari total perjalanan untuk produk j sama dengan T
j
, tapi p
ij
hanya menyatakan pensentase dari total perjalanan untuk produk j darike IO point i. Maka kebutuhan jarak perjalanan yang diharapakan
antara lokasi storageretrieval k dan IO point i untuk produk j dinyatakan dengan
Universitas Sumatera Utara
T
j
S
j
dan p
i,j
d
i,k
x
j,k
. Penjumlahan untuk keseluruhan IO point, produk, dan lokasi penyimpanan menghasilkan fx. Rumus 2.2 menjamin bahwa hanya satu
produk yang ditempatkan pada lokasi storageretrieval k. Rumus 2.3 menjamin bahwa jumlah lokasi storageretrieval yang diberikan untuk produk j sama dengan
S
j
. Pada pegujian rumus 2.1, rumus ini ekuivalen dengan:
2.4 Istilah bertanda kurung melambangkan rata-rata kebutuhan jarak untuk produk j
yang dilalui antara lokasi storageretrieval k dan m IO point. Maka: 2.5
Dan fungsi objektifnya dapat dinyatakan sebagai: 2.6
Maka, masalah penempatan lokasi dengan dedicated storage dapat diformulasikan sebagai masalah transportasi.
Jika persentase perjalanan antara salah satu IO point dan lokasi penyimpanan adalah sama untuk tiap produk, maka prosedur berikut dapat
memberikan solusi optimum dalam masalah penyusunan produk pada dedicated storage
4
1. Urutkan produk berdasarkan ratio kebutuhan throughput T
j
dan storage s
j
produk tersebut, seperti berikut: .
2.7
4
Richard L. Francis, Lean F, McGinnis Jr and John A. White: “Facilities Layout and Location: An Analytical Approach,2
nd
Edition”, Prentice-Hall Inc., New Jersey, 1992, p. 258-259
Universitas Sumatera Utara
2. Hitung nilai jarak perjalanan d
k
dari tiap lokasi penyimpanan, dimana: 2.8
3. Tempatkan produk 1 pada lokasi penyimpanan S
1
yang memiliki nilai d
k
terkecil; tempatkan produk 2 pada lokasi penyimpanan yang belum ditempati, S
2
yang memiliki nilai d
k
terendah berikutnya, dan seterusnya. Tujuan prosedur merangking ini adalah meletakkan produk dengan rasio
T
j
dan S
j
terbesar pada lokasi penyimpanan dengan nilai jarak perjalanan rata-rata terkecil nilai d
k
, meletakkan produk dengan rasio terbesar berikutnya pada lokasi penyimpanan dengan nilai jarak perjalanan yang terkecil berikutnya, dan
seterusnya. Seperti ditegaskan sebelumnya, prosedur ini didasarkan pada asumsi kritis, yaitu, semua produk yang disimpan memiliki persentase perpindahan yang
sama antara lokasi penyimpanan dan IO point. Sama halnya dengan diasumsikan semua operasi penyimpanan dan pengambilan adalah operasi “single point satu
perintah” yaitu satu operasi penyimpanan ataupun satu operasi penarikan dilakukan per perjalanan antara lokasi penyimpanan dan IO point.
3.7. Pemindahan Bahan