setiap perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak stabil.
B. Analisis Korelasi Pearson
1. Hubungan Antara EVA dengan Harga Saham Tabel 4.7
Hubungan EVA dengan Harga Saham
EVA HARGASA
HAM EVA
Pearson Correlation 1
.028 Sig. 2-tailed
.819 N
70 70
HARGASAHAM Pearson Correlation .028
1 Sig. 2-tailed
.819 N
70 70
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Pada Tabel 4.7 di atas diperoleh koefisien korelasi atau r = 0,028 dengan signifikannya sebesar 0,819 dengan taraf kesalahan
α sebesar 5. Nilai positif pada koefisien korelasi menjelaskan apabila EVA naik maka harga saham akan
naik juga. Nilai koefisien korelasi r = 0,028 menjelaskan tingkat hubungan antara EVA dengan harga saham sangat tidak erat dan tidak signifikan terhadap harga
saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hal ini dapat dilihat nilai signifikan 0,819 nilai
α 0,05. Secara teori hubungan ini benar dengan teori dan penelitian yang
dilakukan oleh Fannani 2006 yang menyatakan bahwa EVA mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham karena EVA berhubungan langsung dengan
nilai pasar suatu perusahaan. Pada penelitian ini EVA juga tidak berpengaruh signifikan karena nilai EVA selama tahun 2005-2009 rata-rata semuanya negatif,
tanda negatif berarti perusahaan belum mampu menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham mengurangi kekayaan. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak
Universitas Sumatera Utara
sejalan dengan yang dilakukan oleh Situmorang 2008 dimana EVA berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Hubungan ROA dengan Harga Saham Tabel 4.8
Hubungan ROA dengan Harga Saham
ROA HARGASA
HAM ROA
Pearson Correlation 1
.324 Sig. 2-tailed
.006 N
70 70
HARGASAHAM Pearson Correlation .324
1 Sig. 2-tailed
.006 N
70 70
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Pada Tabel 4.8 di atas diperoleh koefisien korelasi atau r = 0,324 dengan signifikannya sebesar 0,006 dengan taraf kesalahan
α sebesar 5. Nilai positif pada koefisien korelasi menjelaskan apabila ROA naik maka harga saham akan
naik juga. Nilai koefisien korelasi r = 0,324 menjelaskan tingkat hubungan antara ROA dengan harga saham tidak erat dan signifikan terhadap harga saham
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hal ini dapat dilihat nilai signifikan 0,006 nilai
α 0,05. Secara teori hubungan ini benar dengan teori yang menyatakan bahwa
ROA mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham karena ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan yang dimiliki. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Situmorang 2008 pada
perusahaan properti dan Fannani 2006 pada perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
3. Hubungan ROE dengan Harga Saham Tabel 4.9