memiliki nilai ROA yang paling tinggi yaitu sebesar 20,915 dan PT. Sekar Bumi Tbk yang memiliki nilai ROA yang paling rendah yaitu sebesar -2,140.
Berdasarkan pengamatan di atas maka rata-rata ROA perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indoesia setiap tahunnya mengalami
fluktuasi dan ini menandakan bahwa pertumbuhan ROA perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak stabil dan ini menandakan
bahwa nilai dan keuntungan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berfluktuasi juga.
3. Raturn on Equity ROE
Return on Equity ROE merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang tersedia bagi pemegang saham dengan
menggunakan tingkat ekuitas yang dimiliki. ROE dapat diperoleh dengan membagi laba bersih setelah bunga dan pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
dipergunakan oleh investor untuk mengetahui sejauh mana tingkat profabilitas suatu perusahaan. Semakin besar nilai ROE maka semakin tinggi pula
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Pada Tabel 4.3 di bawah dapat dilihat bahwa nilai total dan rata-rata ROE
seluruh perusahaan selama tahun pengamatan adalah sebesar 130,567 dan 9,326. Pada tahun 2005 nilai total dan rata-rata ROE sebesar 151,825 dan
10,845. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yang memiliki nilai ROE yang paling tinggi yaitu sebesar 81,452 dan PT. Cahaya Kalbar Tbk yang memiliki ROE
yang paling rendah yaitu sebesar -13,271. Nilai total dan rata-rata ROE sebesar 95,352 dan 6,81 dan ini
menandakan bahwa nilai total dan rata-rata mengalami penurunan yang drastis
Universitas Sumatera Utara
yaitu sebesar 56,473 dan 4,034. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yang memiliki nilai ROE yang paling tinggi yaitu sebesar 28,029 dan PT. Sekar Bumi
Tbk yang memiliki nilai ROE yang paling rendah yaitu sebesar -31,671 pada tahun 2006. Pada tahun 2007 nilai total dan rata-rata ROE sebesar 111,116 dan
7,937 dan di tahun ini juga total dan rata-rata ROE mengalami kenaikan sebesar 15,764 dan 1,126. PT. Smart Tbk yang memiliki nilai ROE yang paling tinggi
yaitu sebesar 28,083 dan PT. Sekar Bumi Tbk yang memiliki nilai ROE yang paling rendah yaitu sebesar -19,927.
Tabel 4.3 Return on Equity Perusahaan Periode 2005-2009
EMITEN TAHUN
Rata-rata EVA
2005 2006
2007 2008
2009
AISA 0.036
0.136 14.205
5.911 4.814
5.020 AQUA
9.203 8.401
3.729 5.012
12.088 7.687
CEKA -13.271
0.861 4.063
14.106 13.548
3.861 DAVO
0.288 7.098
17.560 -75.792
11.552 -7.859
DLTA 0.476
0.079 3.835
3.835 4.232
2.491 INDF
31.622 22.521
9.377 4.967
1.251 13.948
MLBI 81.452
28.029 24.949
42.894 85.39
52.543 MYOR
2.159 8.358
10.934 3.709
5.41 6.114
FAST 13.513
17.938 19.563
19.939 23.252
18.841 STTP
2.765 2.900
2.884 0.207
2.011 2.153
ULTJ 0.445
0.557 1.857
27.827 1.086
6.354 SKBM
5.701 -31.671
-19.927 -9.798
74.875 3.836
SMAR 15.759
24.719 28.033
10.707 0.156
15.875 PSDN
1.677 5.426
-9.946 0.432
0.920 -0.298
TOTAL 151.825
95.352 111.116
53.956 240.585 130.567
Rata-rata Total
10.845 6.811
7.937 3.854
17.185 9.326
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Nilai total dan rata-rata ROE sebesar 53,956 dan 3,854 dan di tahun ini juga nilai total dan rata-rata ROE mengalami penurunan yang drastis yaitu
sebesar 57,16 dan 4,083. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yang memiliki nilai ROE yang paling tinggi yaitu sebesar 42,894 dan PT. Davo Mas Abadi
Tbk yang memiliki nilai ROE yang paling rendah yaitu sebesar -75,792 pada
Universitas Sumatera Utara
tahun 2008. Pada tahun 2009 nilai total dan rata-rata nilai ROE sebesar 240,585 dan 17,185 dan di tahun ini nilai total dan rata-rata ROE mengalami kenaikan
yang sangat drastis yaitu sebesar 186,629 dan 13,331. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk yang memiliki nilai ROE yang paling tinggi yaitu sebesar 85,390
dan PT. Smart Tbk yang memiliki nilai ROE yang paling rendah yaitu sebesar - 0,156.
Berdasarkan pengamatan di atas maka rata-rata ROE perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indoesia setiap tahunnya fluktuasi dan
ini menandakan bahwa pertumbuhan ROE setiap perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak stabil, maka nilai,
keuntungan dan harga saham mengamali fluktuasi juga.
4. Earning Per Share EPS