15 atau 20 - 25 dari populasi. Karena populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah seluruh populasi yaitu sebanyak 23
orang.
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan, atau fakta- fakta yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut; 1. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan
penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner yaitu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang telah disediakan.
2. Pengumpulan data sekunder, yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan atau diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang tentunya
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan melalui studi kepustakaan library research yaitu mengumpulkan buku-buku, karya ilmiah,
makalah yang memiliki relevansi dengan masalah yang sedang diteliti. Studi dokumentasi adalah dilakukan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, dan
arsip yang menyangkut masalah yang diteliti berhubungan dengan instansi terkait.
2.5 Teknik Pengukuran Skor
Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Teknik
pengukuran skor yang dilakukan dalam penelitian ini memakai Skala Likert untuk
menilai jawaban Kuesioner Sugiyono, 2006:107. Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif jawaban a,b,c,d dan e, akan diberi skor sebagai berikut:
1. Untuk pilihan jawaban ”a” diberi nilaiskor 5 2. Untuk pilihan jawaban ”b” diberi nilaiskor 4
3. Untuk pilihan jawaban ”c” diberi nilaiskor 3 4. Untuk pilihan jawaban ”d” diberi nilaiskor 2
5. Untuk pilihan jawaban ”e” diberi nilaiskor 1 Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari
masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:
Banyaknya Bilangan Skor tertinggi – Skor terendah
Maka diperoleh : 5 – 1 5
= 0,8
Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing- masing variabel yaitu:
1. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,2 - 5,0 2. Skor untuk kategori tinggi = 3,3 - 4,1
3. Skor untuk kategori sedang = 2,4 - 3,2 4. Skor untuk kategori rendah = 1,5 - 2,3
5. Skor untuk kategori sangat rendah = 0,8 - 1,4
Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan
ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori yang mana.
2.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel terikat. Adapun metode statistik
yang digunakan adalah: 1. Koefisien Korelasi Product Moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya hubungan antara variabel bebas motivasi dengan variabel terikat kinerja.
Adapun rumus Koefisien Korelasi Product Moment sebagai berikut; �xy = N ∑ xy - ∑ x ∑ y
�N ∑ x² ∑x² − N ∑ y² ∑y² Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara X dan Y, yaitu bilangan yang menunjukkan besar kecilnya hubungan antara X dan Y.
X = variabel bebas Y = variabel terikat
N = jumlah bilangan populasisampel Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat memberikan tiga
kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu; - Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya
kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.
- Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel
yang lain - Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai
hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengitung adanya hubungan atau tinggi rendahnya tingkat
hubungan kedua variabel berdasarkan nilai rxy Koefisien Korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi dilihat dari angka-angka, dan Sugiyono 2006: 149
menyatakan sebagai berikut;
Tabel 2.1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Dengan nilai rxy yang kita peroleh, dapat kita lihat secara langsung melalui tabel korelasi yang menguji apakah nilai rxy yang kita peroleh tersebut
berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas rxy yang signifikan. Ketentuannya apabila nilai rhitung lebih besar dari rtabel thitung
rtabel maka Ha Hipotesa Alternatif diterima, dan apabila rhitung lebih kecil dari rtabel thitung rtabel maka Ha Hipotesa alternatif ditolak.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 0, 100 Sangat tinggi
2. Koefisien Determinan
Teknik ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai
koefisien korelasi dan dikaitkan dengan 100. Dengan rumus sebagai berikut: D = r² x 100
Dimana: D = Koefisien Determinan
r = Koefisien korelasi
BAB III DESKRIPSI LOKASI