pemberian motif penggerak bekerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja sama demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien.
Menurut Hasibuan 1996 : 95, mengatakan bahwa motivasi adalah salah satu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang.
Setiap motivasi mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dengan demikian motivasi mangandung unsur tujuan, kekuatan dalam diri individu, dan
keuntungan. Selanjutnya Veithzal 2004 : 235 mengemukakan motivasi adalah sebagai dorongan yang ada pada diri seseorang untuk bertingkah laku mencapai
suatu tujuan tertentu dengan cara berusaha menimbulkan kebutuhan tertentu pada dirinya, agar tingkah laku mereka tertuju kepada tujuan yang dikehendaki.
Stephen P. Robins dalam dalam Hasibuan, 1996 : 96 mengemukakan motivasi sebagai suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam
pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu.
Dari pendapat beberapa para ahli yang mengemukakan pengertian motivasi, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan dari diri
seseorang untuk bekerja atau melakukan sesuatu demi mencapai tujuan tertentu dari organisasi atau dengan kata lain bahwa organisasi hanya akan berhasil
mencapai tujuan dan berbagai sasarannya apabila semua komponen organisasi berupaya menampilkan kinerja yang optimal termasuk peningkatan produktivitas
kerja.
1.5.2 Faktor-faktor motivasi
Herujito 2001 : 215 mengemukakan ada tiga faktor yang mempengaruhi motivasi :
1. Kebutuhan dan keinginan manusia 2. Tujuan dan persepsi orang atau sekelompok orang
3. Sikap untuk merealisasikan kebutuhan dan tujuan seseorang atai sekelompok orang.
Selain itu, secara garis besar ada 6 faktor yang mempengaruhi motivasi Ishak, 2003:51 :
1. Faktor kebutuhan manusia, mencakup kebutuhan dasar ekonomis, kebutuhan rasa aman psikologis dan kebutuhan social.
2. Faktor kompensasi, mencakup upah, gaji, dan balsa jasa. 3. Faktor komunikasi, mencakup hubungan antar manusia, baik hubungan atasan
bawahan, hubungan sesame atasan, dan hubungan sesame awahan. 4. Faktor pelatihan mencakup pelatihan dan pengembangan serta kebijakan
manajemen dalam mengembangkan pegawai. 5. Faktor kepemimpinan mencakup gaya kepemimpinan.
6. Faktor potensi kerja mencakup prestasi dan kondisi serta lingkungan kerja yang mendorong prestasi kerja tersebut.
1.5.3 Motivasi Intristik Ekstrinsik
Secara garis besar, faktor-faktor dari motivasi ini merupaka perwujudan dari perilaku yang dominan yang dari seorang pegawai untuk melakuakan
pekerjaan. Perilaku tersebut dibagi atas dua, yaitu perilaku motivasi intrinsic intrinsically motivated behavior. Pola perilaku motivasi intrinsik ini merupakan
perilaku yang sumbernya kepuasan melakukan suatu pekerjaan.Sedangkan perilaku motivasi ekstrinsik extrinsically motivated behavior merupakan
perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang dengan tujuan memperoleh imbalan material atau untuk menghindari hukuman. Solihin, 2009:153.
Ada beberapa bentuk umum dari motivasi intrinsik yang bisa kita lihat dalam kehidupan berorganisasi yang diberikan dari lingkungan organisasi atau
lingkungan kerja. Hal ini sejalan dengan teori Hierarki yang dikemukakan oleh Abraham Maslow dan teori motivasi yang dikemukakan oleh McClelland.
Bentuknya seperti : adanya kepuasan dalam menyelesaikan pekerjaanprestasi, adanya rasa ingin dihormati dalam lingkungan kerja sense of importance, adanya
rasa memiliki terhadap organisasiinstansi tempat bekerja sense of belonging, adanya rasa ingin mendapat pujian dari atasan, rasa aman dan nyaman di tempat
bekerja safety and security needs. Sedangkan kebutuhan ektrinsik eksternal adalah kekuatan yang ada di luar diri individu seperti halnya factor pengendalian
oleh manajer juga meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan seperti gajiupah, insentif bonus, jabatan, kebijaksanaan dan pekerjaan yang
mengandung penghargaan, pengembangan dan tanggung jawab, aturan-aturan yang diterapkan di lingkungan kerja.
1.5.4 Teori Motivasi