NPV yang dihasilkan dengan tingkat suku bunga 36,65 adalah sebesar Rp. 296.974.700,-. Karena nilai tersebut bernilai positif, maka
investasi tersebut layak untuk dilaksanakan.
c. Profitability Index PI
Profitability index merupakan rasio jumlah penerimaan bersih atau PV Proceeds dengan nilai sekarang pengeluaran investasi atau PV Outlays
selama umur ekonomis. Adapun perhitungan Profitability Index adalah sebagai berikut:
PI =
Outlays PV
Proceeds PV
= 0,-
600.000.00 Rp.
0,- 896.974.70
Rp.
= 1,49
Dari perhitungan di atas diperoleh Profitability Index PI sebesar 1,49. Hal ini berarti investasi layak untuk dilaksanakan karena berada di
atas standar minimum sebesar 1.
d. Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR merupakan alat untuk mengukur tingkat bunga yang diperoleh perusahaan dari investasi. Langkah pertama
adalah mencari tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif. Setelah mendapatkan nilai NPV positif maka dilakukan kembali perhitungan untuk
59
mendapatkan nilai NPV negatif dengan menggunakan cara trial dan error. Selanjutnya dilakukan perhitungan interpolasi agar memperoleh nilai NPV
negatif dengan melakukan beberapa kali perhitungan dengan tingkat bunga tertentu.
Tabel 4.7 Perhitungan NPV dengan DF=60
dalam ribuan rupiah
Tahun Proceeds
Aliran Kas Besih
DF=60 PV Proceeds
2010 360.138,97 0,6250 225.086,86
2011 377.363,31 0,3906 147.398,11
2012 394.587,65 0,2441 96.318,85
2013 411.811,99 0,1526 62.842,51
2014 429.036,33 0,0954 40.930,07
2015 446.260,67 0,0596 26.597,14
Total PV Proceeds 599.173,54
PV Investasi Outlays 600.00
NPV + 826,46
Sumber: data yang diolah Setelah dilakukan perhitungan dengan DF = 60 maka diketahui
NPV - terkecil adalah Rp. 826.460. kemudian dilakukan kembali perhitungan untuk mendapatkan NPV + terkecil dengan DF =59 dan
diketahui bahwa NPV + terkecil adalah Rp. 8.201.290,-. Hal tersebut dilihat pada tabel 4.9.
60
Tabel 4.8 Perhitungan NPV dengan DF=59
dalam ribuan rupiah
Tahun Proceeds
Aliran Kas Besih
DF=59 PV Proceeds
2010 14.990.158,8 0,6289 226.491,40
2011 15.679.132,4 0,3955 149.247,19
2012 16.368.106
0,2488 98.173,41
2013 17.057.079,6 0,1565 64.448,58
2014 17.746.053,2 0,0984 42.217,17
2015 18.435.026,8 0,0619 27.623,54
Total PV Proceeds
608.201,29
PV Investasi Outlays 600.00
NPV + 8.201,29
Sumber: data yang diolah Dengan data yang sama, sebelumnya diperoleh NPV positif yang
dianggap sebagai NPV 1 sebesar Rp. 296.974.700,- dengan tingkat discount factor 36,65. Selanjutnya dengan cara trial dan error ditentukan besarnya
tingkat discount factor yang menghasilkan NPV negatif yang dianggap sebagai NPV 2 dan dalam perhitungan ini diperoleh tingkat discount factor
60. Sedangkan untuk mencari besarnya IRR dapat ditentukan dengan
cara menginterpolasi hasil NPV positif berdasarkan tingkat discount factor 36,65 dengan NPV negatif dengan tingkat discount factor 60.
61
IRR = IR1 – NPV1
NPV1 NPV2
IR1 IR2
− −
= 36,65 - Rp. 296.974.700 296.974.70
- 826.400
36,65 -
6 −
= 36,65 - Rp. 296.974.700 300
. 148
. 296
36,65 -
6
= 36,65 + 23,41 = 60,06
Hasil perhitungan IRR yang diperoleh sebesar 60,06. Hal ini menunjukkan bahwa investasi tersebut dinilai layak karena nilai IRR lebih
besar dari suku bunga 36,65. Hasil perhitungan dari keempat metode penilaian envestasi yaitu
berupa pembelian mesin Varnis tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.9 Rekapitulasi Penilaian Pembelian Mesin Varnis
PT. Intermasa
Metode Hasil Yang
DIperoleh Standar
Minimum Kesimpulan
PP
1 tahun, 7 bulan, 18 hari 6 tahun
Layak
NPV Rp. 296.974.700
Positif Layak
PI 1,49
1 Layak
IRR 60,06
36,65 Layak
Sumber: data yang diolah
62
63 Berdasarkan tabel 4.90 di atas, maka investasi pembelian mesin
Varnis yang akan dilaksanakan oleh PT. Intermasa dikatakan layak untuk dilaksanakan ditinjau dari aspek keuangan, karena hasil penilaian tersebut
memenuhi standar minimum investasi. Dengan kata lain, dapat dikatakan juga bahwa investasi pembelian mesin Varnis tersebut layak untuk
dijalankan karena dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan setiap tahunnya dimasa yang akan datang.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan atas analisis penganggaran modal terhadap kelayakan investasi berupa pembelian mesin Varnis pada
PT. Intermasa, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pendapatan kotor yang diterima PT. Intermasa untuk tahun 2010-2015 diperoleh dengan menggunakan forecasting peramalan yang
didasarkan pada data histories tahun 2005-2010. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan metode moment,
diperoleh penjualan untuk tahun 2010 sebesar Rp. 21.425.084.000,- tahun 2011 sebesar Rp. 22.409.332.000,-, tahun 2012 sebesar Rp.
23.393.580.00,-, tahun 2013 sebesar Rp. 24.377.828.000,- tahun 2014 sebesar
Rp. 25.362.076.000,-
dan tahun
2015 sebesar
Rp. 26.346.324.000,-. Dengan demikian, dapat diketahui pula bahwa aliran kas bersih proceed untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp.
14.990.158.800,-, tahun 2011 sebesar Rp. 15.679.132.400,-, tahun 2012 sebesar Rp. 16.368.106.00,- tahun 2013 sebesar Rp. 17.057.079.600,-,
tahun 2014 sebesar Rp. 17.746.053.200,- dan tahun 2015 sebesar Rp. 18.435.026.800,-. Jika aliran kas bersih proceed tersebut benar-benar
dapat terealisasi, maka aliran kas bersih PT. Intermasa adalah tergolong baik karena pada setiap tahunnya mengalami peningkatan.
64