5. Peramalan Penjualan
a. Pengertian Peramalan Penjualan
Menurut Kasmir 2003:81 pengertian peramalan adalah: “Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang pada
saat sekarang”. Dengan demikian, pengertian peramalan penjualan adalah suatu cara mengukur atau menaksir keadaan penjualan di masa mendatang
yang dilakukan pada saat sekarang. Pengukuran tersebut dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran secara kuantitatif biasanya
menggunakan metode statistik dan matematika, sedangkan pengukuran secara kualitatif biasanya menggunakan judgement pendapat.
Peramalan dapat dilakukan dengan mengumpulkan, menggunakan dan menganalisa data-data historis. Data dan informasi masa lalu
merupakan perilaku yang terjadi dimasa lalu dengan berbagai kondisi pada saat itu. dengan demikian, kondisi tersebut dapat dijadikan acuan bagi
kondisi sekarang dan dimasa yang akan datang. Selain itu, kondisi ini juga dapat dijadikan alat untuk melaksanakan peramalan mengenai
kemungkinan-kemungkinan kejadian dimasa mendatang dengan asumsi- asumsi tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena masa yang akan datang
adalah penuh dengan ketidakpastian.
b. Metode-metode Peramalan Penjualan
Menurut Gunawan 2003:148 secara sisteatis, teknik-teknik atau metode-metode peralaman dikelompokkan dikelompokkan menjadi dua
29
yaitu peramalan berdasarkan pendapatan dan peramalan berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Peramalan berdasarkan pendapat Judgement Method
Biasanya digunakan untuk menyusun peramalan penjualan maupun peramalan bisnis pada umumnya dan biasanya terdapat unsur
subyektifitas. Sumber pendapat-pendapat yang dipakai sebagai dasar melalukan peramalan adalah pendapat salesman, pendapat sales
manajer, pendapat para ahli, survey konsumen. b.
Peramalan berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik Pada metode statistik ini perhitungan lebih didasarkan pada data
obyektif bagi yang bersifat mikro maupun makro, dilakukan dengan analisa trend. Trend adalah gerakan yang berjangka panjang seolah-
olah alur ombak cenderung untuk menuju kesatu arah, menaik atau menurun. Penerapan garis tren dapat dilakukan dengan cara:
1. Penerapan garis trend secara bebas
Dapat dikatakan bahwa penerapan garis trend secara bebas merupakan suatu cara penerapan garis trend tanpa menggunakan
rumus matematika. 2.
Penerapan garis trend dengan setengah rata-rata Pada metode setengah rata-rata ini sudah mulai digunakan
perhitungan. Unsur subyektifitas sudah dihilangkan.
30
3. Penerapan garis trend secara sistematis
Ada dua teknik dalam metode matematis ini yang umum digunakan untuk menggambarkan garis trend yaitu:
a. Metode Moment
1 a + bX
2 ∑ Y = n.a + b ∑ X
3 ∑ XY = a. ∑ X + b. ∑ X
2
b. Metode Least Square
Rumus yang digunakan:
I. n
Y a
∑ =
II.
2
XY XY
b ∑
=
6. Metode Depresiasi