Bentuk Kenakalan AnakSiswa TEMUAN DAN ANALISIS

56 adalah mereka yang memiliki masalah di dalam keluarganya dan ada juga yang kedua orang tuanya sudang meninggal. 3 Sebab menurut penelitian yang dilakukan oleh Ruller 1980 menunjukan bahwa kenakalan anak laki-laki jaul lebih tinggi presentasenya dibandingkan perempuan terlebih lagi kepada keluarga yang kurang harmonis broken home 2 .

B. Bentuk Kenakalan AnakSiswa

Dari temuan lapangan mengenai bentuk-bentuk kenakalan siswa di SDIT Al-Amanah yang dilakukan oleh anaksiswa tidak jauh beda dengan anak-anak pada umumnya yang berada disekolah lain, sebagaimana ungkapan guru BP : “Bentuk pelanggaran yang dilakukan anak-anak di sekolah tak jauh bedada dengan anak-anak di sekolah lain seperti mengambil yang bukan haknya, bertengkar dan meledek temannya sampai temannya itu menangis serta membuat gaduh di dalam kelas ” 3 Bentuk pelanggaran ini memang seringkali dilakukan oleh anaksiswa, namun jika hal ini tetap dibiarkan begitu saja, maka tidak ada kedisiplinan dalam peroses belajar mengajar di SDIT Al-Amanah tersebut. Kemudian dari temuan di lapangan, bahwasannya seluruh anaksiswa di wajibkan untuk mengikuti sholat duha dan zuhur berjamaah yang dilakukan di ruang ibadah yang berada di sekolah tersebut pelaksanaan solat duha itu 3 Wawancara guru BP 6 Desember 2010 Ust. Ardi Susanto 2 Prof.Dr.H. Dadang Hawari, Psikiater “Al-Quran : Ilmu Kedokteran dan Kesehatah Jiw a” Yogyakarta : PT.Dana Bakti Prima, 2004, h. 748 3 Guru BP. Wawancara 6 Desember 2010 Ust. Ardi Susanto 57 sendiri dilaksanakan menjelang mereka istirahat tepatnya 10 menit sebelum istirahat, jika mereka tidak mengikuti solat duha maka mereka termasuk anak yang melakukan pelanggaran. Begitupun dengan sholat zuhur mereka harus berjamaah. Sebetulnya pada masalah ini yang di lihat adalah bentuk pelaksanaannya, mereka diajarkan untuk senantiasa melakukan solat duha menjelang istirahat sekolah dan sholat zuhur sebelum mereka pulang sekolah Jadi masalahnya bukan di lihat dari mengerjakan solat atau tidaknya, tetapi bagaimana agar mereka terbiasa mengerjakan shalat duha walaupun itu hukumnya sunah dan mengerjakan sholat zuhur secara berjamaah. Karena menanamkan nilai-nilai agama sedini mungkin harus dimulai dari semenjak kecil. Selain itu berpakaian tidak rapih, berbicara kasar itu juga termasuk kedalam bentuk-bentuk pelanggaran kemudian yang wajib mengatasi permasalahan ini adalah seluruh guru yang berada di sekolah tersebut. “ya seluruh guru, maksudnya seluruh guru yaitu siapa pun gurunya itu boleh memberikan teguran kepada anak yang melanggar peraturan tersebut” 4 Dari ungkapan di atas menunjukan bahwa setiap bentuk pelanggaran seperti tidak mengerjakan solat duha dan zuhur, berpakaian tidak sopan dan berbicara kasartidak sopan, maka semua guru berhak untuk menegur dan member nasihat kepada anak yang melanggar tersebut, karena seluruh komponen guru yang berada di sekolah memiliki tangggung jawab yang sama terhadap seluruh anaksiswa yang berada di sekolah tersebut. 4 Guru BP. Wawancara 6 Desember 2010 Ust. Ardi Susanto 58

C. Faktor Penyebab Kenakalan