47
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA HASIL
A. Proses Pemberdayaan Melalui Usaha Simpan Pinjam
1. Menggali kewajiban BMT Khairul Ummah
Kewajiban BMT
Khairul Ummah
dalam memelihara
kesinambungan usaha masyarakat, keterlibatan BMT di dalam kegiatan ekonomi masyarakat akan membantu konsistensi masyarakat dalam
memegang komitmen sebagai seorang nasabah. Maka BMT Khairul Ummah bertugas sebagai pengelola antara lain zakat, Infaq, dan Shadaqah
dalam membantu nasabah yang kesulitan dalam masalah pembayaran kredit dalam program simpan pinjam .
Menurut ketua BMT Khairul Ummah bapak Pepi Januar, kepada setiap anggota yang ada di BMT sudah seharusnya dalam diri pribadi
menggali segala kewajiban yang ada dan termasuk dalam BMT ini. 2.
Target Target dari BMT Khairul Ummah terhadap para nasabah yaitu
antara lain: adanyna pencapaian Kas, para anggotanya terekrut, target financial dan juga target kebutuhan nasabah lainnya.
Dililhat dari penarikan para nasabah pihak BMT tidak mendatangkan setiap orang atau rumah melainkan melalui media-media
promosi seperti melalui beberapa kegiatan yang ada di masyarakat,
mempublikasikan diri disetiap pengajian baik secara dipanggil atau pun sendiri, bersosialiasasi dan membuat brosur di iklan koran.
Jika menurut pihak BMT sendiri target yang paling penting dalam segala hal yang menyangkut para nasabah yaitu target dalam segi
financial. Menurut pak Pepi dengan adanya program simpan pinjam ini BMT khairul Ummah pun ikut berkembang dengan banyaknya peminat
yang gabung dalam program-program yang ada di BMT tersebut. 3.
Manfaat Strategi Pengembangan BMT Mereka yang ikut dalam program simpan pinjam di BMT Khairul
Ummah berarti mereka mendapatkan manfaat ganda antara lain: Terhindar dari praktik pembungaan uang riba
Dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan pengusaha muslim yang termasuk kategori pengusaha kecil atau menengah,
Tetap berpeluang memperoleh keuntungan atau profitmargin, hadiah atau bonus dari hasil kelolaan oleh negara.
Perlu strategi yang jitu guna mempertahankan eksistensi BMT tersebut. Strategi tersebut diantaranya:
a. Sumberdaya manusia yang kurang memadai kebanyakan berkorelasi
dari tingkat pendidikan dan pengetahuan. b.
Strategi pemasaran yang local oriented berdampak pada lemahnya upaya BMT untuk mensosialisasikan produk-produk BMT diluar
masyarakat dimana BMT itu berada.
c. Perlunya Inovasi, produk yang ditawarkan kepada masyarakat relative
tetap, dan kadangkala BMT tidak mampu menangkap gejala-gejala ekonomi dan bisnis yang ada di masyarakat. Hal ini timbul dari
berbagai sebab: 1
Timbulnya kekhawatiran tidak sesuai dengan syariah, 2
memahami produk BMT hanya seperti yang ada. 3
Untuk meningkatkan kualitas layanan BMT diperlukan pengetahuan strategi dalam bisnis business strategy.
4 Pengembangan aspek paradigmatic, diperlukan pengetahuan
mengenai Aspek bisnis islami sekaligus meningkatkan muatan- muatan islam dalam setiap perilaku pengelola dan karyawan BMT
dengan masyarakat pada umumnya dan nasabah pada khususnya. 5
Sesama BMT sebagai partner dalam rangka mengentaskan ekonomi masyarakat, demikian antar BMT dengan BPR syariah
atau pun Bank Syariah merupakan satu kesatuan yang berkesinambungan antara yang satu dengan yang lainnya memiliki
tujuan untuk menegakkan syariat islam di dalam bidang ekonomi. 6
Perlu adanya evaluasi bersama guna memberikan peluang bagi BMT untuk lebih kompetitif.
4. Fungsi
Lembaga keuangan syariah BMT Khairul Ummah difungsikan sebagai berikut:
a. Wahana untuk memberikan pemahaman, pengamalan dan media
dakwah bil hal dari tata kehidupan berkoperasi yang mencerminkan prinsip ekonomi denagna kaidah dan etika yang islami.
b. Wahana proses pembentukan sikap perilaku dan pemahaman terhadap
tata kehidupan muslim secara kaffah yang mencakup segala aspek kehidupan.
B. Harapan Para Pihak dalam Upaya Pemberdayaan Melalui Program