Umur Jenis Kelamin Sosiodemografi

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1 Distribusi Penderita Hipertensi

6.1.1 Sosiodemografi

Proporsi penderita hipertensi yang dirawat inap di RSUD Porsea tahun 2005- 2007 berdasarkan sosiodemografi dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

6.1.1.1 Umur

Proporsi kejadian hipertensi yang dirawat inap di RSUD Porsea tahun 2005- 2007 berdasarkan umur dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 91.9 8.1 40 tahun 40 tahun Gambar 6.1 Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Umur Yang Dirawat Inap di RSUD Porsea tahun 2005-2007 Gambar 6.1 memperlihatkan bahwa kelompok umur penderita hipertensi tertinggi pada kelompok umur ≥ 40 tahun sebesar 91,1 dan pada umur 40 tahun yaitu sebesar 8,9. Umur merupakan faktor risiko dan mempengaruhi hipertensi. Tingginya jumlah penderita hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur. Bertambahnya umur maka semakin meningkat risiko untuk menderita penyakit degeneratif yang salah satunya adalah hipertensi. Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009. USU Repository © 2009 Pada usia lanjut hipertensi terutama ditemukan kenaikan tekanan darah sistolik. Hal ini disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar, lumen pembuluh darah menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku, sehingga mengakibatkan meningkatnya tekanan darah sitolik. 28 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Flora Sumbayak 2007 di Rumah Sakit Umum Herna Medan tahun 2002-2006, memperoleh jumlah penderita hipertensi tertinggi adalah ≥ 40 tahun sebesar 93,8. 34

6.1.1.2 Jenis Kelamin

Proporsi kejadian hipertensi yang dirawat inap di RSUD Porsea tahun 2005- 2007 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 58.9 41.1 Perempuan Laki-laki Gambar 6.2 Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin Yang Dirawat Inap di RSUD Porsea Tahun 2005-2007 Gambar 6.2 memperlihatkan bahwa jenis kelamin penderita hipertensi tertinggi adalah perempuan sebesar 58,9 sedangkan laki-laki sebesar 41,1. Hasil Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009. USU Repository © 2009 penelitian diperoleh pasien yang dirawat lebih banyak berumur 40 tahun, hal ini dapat dihubungkan dengan faktor risiko pada perempuan setelah menopause risiko terkena hipertensi meningkat. Masa menopause yang umumnya mulai terjadi pada usia 45 tahun. Masa menopause memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Penyebabnya antara lain adalah berhentinya produksi estrogen. Menurunnya daya tahan tubuh, seiring dengan bertambahnya usia, juga memperberat masalah kesehatan wanita usia menopause. 35 Wanita masa menopause cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi daripada pria, penyebabnya adalah sebelum menopause wanita relatif terlindungi dari penyakit kardiovaskuler oleh hormon estrogen, namun kadar estrogen menurun setelah menopause. Estrogen memiliki efek memperlebar dan menghaluskan pembuluh darah bagian dalam serta melenturkannya, sehingga aliran darah lancar dan tekanannya turun. 35 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rissa Kurnia 2007 di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2007, yang memperoleh jumlah penderita hipertensi tertinggi pada perempuan sebesar 61,2. 36 Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009. USU Repository © 2009

6.1.1.3 Agama