5.3.2 Rata-rata Lama Rawatan Berdasarkan Derajat Hipertensi
Rata-rata lama rawatan berdasarkan derajat hipertensi yang dirawat inap di
RSUD Porsea tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.10
Rata-rata Lama Rawatan Berdasarkan Derajat Hipertensi Penderita Hipertensi yang Rawat Inap di RSUD Porsea Tahun
2005-2007
Lama Rawatan No
Derajat Hipertensi f
x SD
1 2
3 Prehiperetensi
Hipertensi Derajat 1 Hipertensi Derajat 2
11 42
59 4,00
5,26 5,39
2,280 2,785
2,994
F=1,110 df=2 p=0,333
Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat bahwa dari 112 orang penderita hipertensi yang dirawat inap di RSUD Porsea tahun 2005-2007, prehipertensi
sebanyak 11 orang memiliki rata-rata lama rawatan 4,00 hari dengan SD=2,280, hipertensi derajat 1 sebanyak 42 orang memiliki rata-rata lama rawatan 5,26 hari
dengan SD=2,785, dan hipertensi derajat 2 sebanyak 59 orang memiliki rata-rata lama rawatan 5,39 hari dengan SD=2,994.
Berdasarkan uji statistik anova diperoleh nilai p=0,333 artinya tidak ada perbedaan bermakna rata-rata lama rawatan penderita hipertensi berdasarkan derajat
hipertensi.
Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009.
USU Repository © 2009
5.3.3 Derajat Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama
Derajat hipertensi berdasarkan keluhan utama yang dirawat inap di RSUD Porsea tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.11 Distribusi Proporsi Derajat Hipertensi Berdasarkan Keluhan
Utama Yang Dirawat Inap di RSUD Porsea Tahun 2005-2007
Derajat Hipertensi Prehipertensi
Derajat 1
Derajat 2
Total No
Keluhan Utama f
f f
f
1 2
3 4
Sakit kepala pening, pusing, oyong dan
lemas Sakit kepala, mual,
muntah dan lemas Sakit
kepala, rasa
pegal dan
tidak nyaman di tengkuk
Jantung berdebar-
debar dan sesak nafas 5
3 1
2 11,4
8,3 8,3
10,0 14
18 3
7 31,8
50,0 25,0
3 5,0 25
15 8
11 56,8
41,7 66,7
55,0 44
36 12
20
100 100
100 100
Berdasarkan tabel 5.11 diatas dapat dilihat bahwa penderita hipertensi yang dirawat inap di RSUD porsea 2005-2007 yang mengalami sakit kepala pening,
pusing, oyong dan lemas pada prehipertensi sebesar 11,4 5 orang, hipertensi derajat 1 sebesar 31,8 14 orang, dan hipertensi derajat 2 sebesar 56,8
25 orang. . Penderita yang mengalami sakit kepala, mual, muntah dan lemas pada prehipertensi sebesar 8,3 3 orang, hipertensi derajat 1 sebesar 50 18 orang,
dan hipertensi derajat 2 sebesar 41,7 15 orang. Penderita yang mengalami sakit
Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009.
USU Repository © 2009
kepala, rasa pegal dan tidak nyaman di tengkuk pada prehipertensi sebesar 8,3 1 orang, hipertensi derajat 1 sebesar 25,0 3 orang, dan hipertensi derajat 2
sebesar 66,7 8 orang. Penderita yang mengalami jantung berdebar-debar dan sesak nafas pada prehipertensi sebesar 10,0 2 orang, hipertensi derajat 1 sebesar
35,0 7 orang, dan hipertensi derajat 2 sebesar 55,0 11 orang Analisa statistik dengan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 5
sel 41,7 yang expected countnya kurang dari 5. 5.3.4 Status Komplikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi
Proporsi status komplikasi berdasarkan derajat hipertensi yang dirawat inap di RSUD Porsea tahun 2005-2007 dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 5.12 Distribusi Proporsi Status Komplikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di RSUD Porsea Tahun 2005-2007
Status Komplikasi Ada
Komplikasi Tidak Ada
Komplikasi
Total No Derajat Hipertensi
f f
f
1 2
3 Prehipertensi
Hipertensi derajat 1 Hipertensi derajat 2
5 16
11,9 27,1
11 37
43 100
88,1 72,9
11 42
59
100 100
100 X
2
=6,543 df=2
p =0,038
Berdasarkan tabel 5.12 diatas dapat dilihat bahwa penderita hipertensi yang
dirawat inap di RSUD Porsea tahun 2005-2007 pada kelompok prehipertensi tidak ada yang mengalami komplikasi. Hipertensi derajat 1 yang mengalami komplikasi
Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009.
USU Repository © 2009
sebesar 11,9 5 orang, dan yang tidak ada komplikasi sebesar 88,1 37 orang, hipertensi derajat 2 yang mengalami komplikasi sebesar 27,1 16 orang, dan yang
tidak ada komplikasi sebesar 72,9 43 orang. Analisa dengan uji pearson chi-square p=0,038 artinya ada perbedaan
bermakna antara status komplikasi berdasarkan derajat hipertensi.
5.3.5 Derajat Hipertensi Berdasarkan Keadaan Waktu Pulang Proporsi derajat hipertensi berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang dirawat
inap di RSUD Porsea tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.13 Distribusi Proporsi Derajat Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Hipertensi Yang Dirawat Inap di RSUD Porsea
Tahun 2005-2007 Derajat Hipertensi
Jumlah Prehipertensi Hipertensi
derajat 1 Hipertensi
derajat 2 No
Keadaan Sewaktu
Pulang
f f
f f
1 2
3 4
PBJ PAPS
Dirujuk Meninggal
9 2
10 12,4
37 3
2 41,1
18,8 50
44 11
2 2
48,9 68,8
50 100
90 16
4 2
100 100
100 100
Berdasarkan tabel 5.13 dapat dilihat bahwa penderita hipertensi yang dirawat inap di RSUD Porsea tahun 2005-2007 Pulang Berobat Jalan PBJ pada
Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009.
USU Repository © 2009
prehipertensi sebesar 10 9 orang, hipertensi derajat 1 sebesar 41,1 37 orang, hipertensi derajat 2 sebesar 48,9 44 orang. Pulang Atas Permintaan Sendiri
PAPS pada prehipertensi sebesar 12,4 2 orang, hipertensi derajat 1 sebesar 18,8 3 orang, hipertensi derajat 2 sebesar 68,8 11 orang. Penderita yang
dirujuk ada pada hipertensi derajat 1 dan hipertensi derajat 2 masing-masing sebesar 50 2 orang. Penderita yang meningal dunia sebanyak 2 orang, yaitu pada
hipertensi daerajat 2. Analisa uji statistik dengan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena
terdapat 7 sel 58,3 yang expected countnya kurang dari 5.
Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Distribusi Penderita Hipertensi
6.1.1 Sosiodemografi
Proporsi penderita hipertensi yang dirawat inap di RSUD Porsea tahun 2005- 2007 berdasarkan sosiodemografi dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
6.1.1.1 Umur
Proporsi kejadian hipertensi yang dirawat inap di RSUD Porsea tahun 2005- 2007
berdasarkan umur
dapat dilihat
pada gambar
dibawah ini:
91.9 8.1
40 tahun 40 tahun
Gambar 6.1 Diagram Pie Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Umur Yang Dirawat Inap di RSUD Porsea tahun 2005-2007
Gambar 6.1 memperlihatkan bahwa kelompok umur penderita hipertensi tertinggi pada kelompok umur ≥ 40 tahun sebesar 91,1 dan pada umur 40 tahun
yaitu sebesar 8,9. Umur merupakan faktor risiko dan mempengaruhi hipertensi. Tingginya
jumlah penderita hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur. Bertambahnya umur maka semakin meningkat risiko untuk menderita penyakit degeneratif yang salah
satunya adalah hipertensi.
Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009.
USU Repository © 2009