Penanggulangan Hipertensi TINJAUAN PUSTAKA

2.9 Penanggulangan Hipertensi

Penanggulangan hipertensi dapat dilakukan dengan pengobatan non- farmakologis dan pengobatan farmakologis. Penanggulangan faktor resiko hipertensi dengan cara non-farmakologis antara lain : 1. Mengatasi obesitas. Dengan melakukan diet rendah kolesterol, namun kaya dengan serat dan protein. 2. Mengurangi asupan garam kedalam tubuh 3. Menghindari stress 4. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat 18 Penanggulangan hipertensi secara farmakologis yaitu pengobatan dengan menggunakan obat-obatan kimiawi antara lain : 1. Diuretika yaitu obat untuk mengurangi stres karena rangsangan ion natrium dan air 2. Beta Blocker yaitu obat untuk mengurangi denyut jantung dan keluaran darah dari tubuh 3. Vasodilator atau inhibitor enzim blocker reseptor yang mempengaruhi kerja hormon pengatur tekanan darah agar darah dapat mengalir dengan lancar 4. Inhibitor saraf simpatik yaitu mencegah pengerutan atau penyempitan pembuluh darah dengan menghambat kalsium memasuki otot-otot pembuluh darah. Aliran darah menjadi terbuka dan darah dapat mengalir lancar untuk menurunkan tekanan darah kembali ke kondisi normal 5. Alpha Blocker yaitu menghambat produksi adrenalin penyebab naiknya tekanan darah sehingga dapat menurunkan kembali tekanan darah. 29,32 Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009. USU Repository © 2009

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep Karakteristik Penderita Hipertensi

1. Sosiodemografi : Umur Jenis Kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan 2. Keluhan Utama 3. Derajat Hipertensi 4. Status komplikasi dan jenis komplikasi 5. Rata-rata lama rawatan 6. Keadaan Waktu Pulang

3.2 Defenisi Operasional

3.2.1 Penderita hipertensi adalah yang dinyatakan hipertensi berdasarkan diagnosis dokter sesuai yang tercatat pada kartu status dan dirawat inap di Rumah Sakit Umum Porsea pada tahun 2005-2007. 3.2.2 Sosiodemografi adalah keterangan yang menunjukkan spesifikasi pribadi penderita hipertensi dan hubungan sosialnya di masyarakat meliputi umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan sesuai yang tercatat pada kartu status. 3.2.3 Umur adalah umur penderita yang dicatat pada kartu status serta dikategorikan atas : 3 1. Umur 40 tahun 2. Umur ≥ 40 tahun Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009. USU Repository © 2009