Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dihindarkan Atau Tidak Dapat Diubah

Berdasarkan hasil penelitian Rasmaliah dkk 2005 pada tahun 2004 angka kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan dengan tekanan darah sistolik 130 mmHg adalah 26,4. 26

2.4.2 Determinan Hipertensi

Sekitar 95 sampai 100 kasus tekanan darah tinggi belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun berbagai penyebab itu dapat ditemukan bila dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, seperti menanyakan mengenai riwayat kesehatan, pemeriksaan secara fisik, dan pemeriksaan secara rutin. 15

a. Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dihindarkan Atau Tidak Dapat Diubah

a.1 Genetik Apabila riwayat hipertensi didapati pada kedua orang tua, maka dugaan hipertensi essensial akan sangat besar. Demikian pula dengan kembar monozigot satu sel telur apabila salah satu diantaranya menderita hipertensi, dugaan hipertensi untuk kembarannya juga besar. 20 Tekanan darah tinggi umum bagi keturunanan Afrika Amerika yang memiliki kecenderungan menjadi penderita pada usia yang lebih muda dan lebih sering dibandingkan keturunan kulit putih. 27 a.2 Umur dan Jenis Kelamin Risiko untuk menderita hipertensi pada populasi 55 tahun yang tadinya tekanan darahnya normal adalah 90. Sampai umur 55 tahun, laki-laki lebih banyak menderita hipertensi dibanding perempuan. Hal ini diduga karena pria memiliki gaya Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009. USU Repository © 2009 hidup yang cenderung dapat meningkatkan tekanan darah dibandingkan dengan wanita. Dari umur 55 sd 74 tahun, perempuan lebih banyak menderita hipertensi dibanding laki-laki. Hal ini disebabkan oleh faktor hormonal, yaitu sebelum perempuan mengalami menopause, perempuan relatif terlindungi dari penyakit kardiovaskuler oleh hormon estrogen, namun setelah menopause, kadar estrogen menurun. 23,28 Hipertensi berdasarkan jenis kelamin dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pada wanita seringkali dipicu oleh perilaku yang tidak sehat misalnya merokok, kelebihan berat badan, depresi, dan rendahnya status pekerjaan, sedangkan pada pria lebih berhubungan dengan pekerjaan, seperti perasaan kurang nyaman terhadap pekerjaan dan pengangguran. 20 a.3. Ras dan Suku Di Amerika Serikat hipertensi lebih banyak diderita oleh masyarakat berkulit hitam yaitu 25-30, sedangkan golongan kulit putih yang menderita hipertensi adalah 15. Adanya kecenderungan heterogenitas gen antara ras yang berbeda mempengaruhi kerentanan terhadap hipertensi. Prevalensi hipertensi lebih tinggi pada orang kulit hitam dibandingkan dengan orang kulit putih di Amerika Serikat, disebabkan oleh stress dan rasa tidak puas ras kulit hitam terhadap nasib mereka. 28 Budhi Darmojo 2001 dalam tulisannya Mengamati Perjalanan Epidemiologi Hipertensi di Indonesia, melaporkan prevalensi hipertensi pada penduduk 20 tahun keatas di berbagai daerah mempunyai angka berkisar 5-15 . prevalensi terendah terdapat pada suku Lembah Bileam Jaya 0,65 sedangkan yang tertinggi terdapat pada suku Jawa 11,4. 24 Lastiar Silitonga : Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2005-2007, 2009. USU Repository © 2009 b. Faktor Risiko Hipertensi Yang Dapat Dihindarkan Atau Diubah b.1 Kegemukan Obesitas