BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
Menurut Bloom yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003 bahwa perilaku seseorang terdiri atas kognitif, yaitu dapat diukur dari pengetahuan, afektif dapat
diukur dari sikap atau tanggapan dan psikomotor yang dapat diukur dari tindakan praktek yang dilakukan.
2.1.1 Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Jajanan Anak
Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku petunjuk,
petugas kesehatan, kerabat dan sebagainya. Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai dengan keyakinan tersebut.
Notoatmodjo 2003, mengatakan bahwa pengetahuan merupakan resultan dari akibat proses penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan tersebut sebagian besar
berasal dari penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan ibu serta keterampilan seorang ibu sangat diperlukan dalam
upaya pemilihan bahan makanan yang tepat dan baik, cara pengolahan dengan berbagai bumbu, kemudian cara penyajian hidangan yang menarik. Makin tinggi
pengetahuan manusia, makin banyak yang dilakukan dalam tata laksana makan agar makanan menjadi lebih berguna bagi tubuh Maryati, 2000.
Pengetahuan ibu sangat berpengaruh di dalam pelaksanaan atau penerapan di rumah tangganya. Semakin banyak pengetahuan ibu tentang gizi maka dapat
diperhitungkan jenis makanan yang dipilih untuk dikonsumsinya. Ibu yang tidak
Universitas Sumatera Utara
mempunyai pengetahuan gizi yang cukup akan memilih berdasarkan panca inderanya dan tidak mengadakan pemilihan berdasarkan nilai gizi makanan, baik dalam
pemberian makanan jajanan anaknya secara sembarang. Sebaiknya mereka yang semakin banyak pengetahuan gizinya, lebih banyak mempertimbangkan secara
rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan tersebut dalam memilihkan makanan jajanan buat anaknya Soediaotama, 2003.
Dari hasil penelitian Hermina 2004 menyatakan bahawa ada perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan makanan anak. Pada penelitian
tersebut diberikan materi kepada ibu yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan tingkat pengetahuan kurang. Pada ibu yang tingkat pengetahuan kurang hanya dapat
menjawab 24 dari pertanyaan yang diajukan dan 39 yang dapat dijawab oleh yang tingkat pengetahuan baik.
Dari hasil penelitian Devi 2004, didapat bahwa status gizi anak sangat baik 87,5 responden telah mencapai status gizi baik. Apabila dikaitkan dengan perilaku
makan anak, dimana 77 responden mempunyai nilai perilaku makan cukup baik dan 13 amat baik, maka hal ini dapat dikatakan ada pertimbangan antara perilaku
makan anak dengan status gizi anak. Dari hasil penelitian ini ada hubungan antara pendidikan ibu dan pengetahuan gizi ibu terhadap perilaku makan anak, semakin
tinggi tingkat pendidikannya, semakin baik perilaku konsumsi makan anak dan semakin baik status gizinya.
Menurut pakar pendidikan, untuk membantu proses pendidikan anak, sebaiknya orang tua menambah pengetahuan, sebab semakin tinggi pengetahuan
orang tua makin banyak pengetahuan yang dapat diberikan kepada anak-anaknya.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sejalan dengan pendapat Karyadi 1999 yang menyatakan bahwa anak belajar tentang apa yang dimakan dan tidak dimakan berdasarkan apa yang dilihat dan
kemudian ditirunya, dalam keluarga ibu merupakan objek lekat anak sehingga pendidikan ibu akan berpengaruh terhadap perilaku anak Devi, 2004.
2.1.2 Sikap Ibu Tentang Makanan Jajanan