Interaksi sosial TINJAUAN PUSTAKA

20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Interaksi sosial

Manusia telah mempunyai naluri untuk melakukan interaksi dengan sesamanya semenjak dia dilahirkan didunia. Interaksi sesama manusia merupakan suatu kebutuhan, oleh karena itu dengan pemenuhan kebutuhan tersebut ia akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya. Tanpa interaksi dengan manusia lain tidak akan dapat bertahan hidup. Adapaun ciri-ciri dari interaksi sosial adalah sebagai berikut : a. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih. b. Adanya komunikasi antar para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol. c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lampau, kini, dan yang akan datang, yang menetukan sifat dan aksi yang sedang berlangsung. d. Adanya suatu tujuan tertentu. Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki makna bagi si pelaku, dan si penerima membalas aksi dan reaksi. Kontak sosial terbagi atas dua yaitu kontak primer yang berarti kontak langsung bertemu dan kontak sekunder yang berarti melalui perantara melalui orang maupun alat komunikasi. Sedangkan komunikasidi dalam interkasi soaial ada dua yaitu komunikasi yang bersifat ngatif dan komunikasi yang bersifat negatif. Menurut Gilin dalam Soekanto, 2002:68, terdapat dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yakni proses assosiatif process of Universitas Sumatera Utara 21 association dan proses dissasosiatif Process of dissociation. Proses assosiatif melingkupi kerja sama dan akomodasi yang semuanya itu merupakan bentuk usaha bagi indivdu atau kelompok dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses dissasoiatif melingkupi persaingan, kontrapensi, dan pertentangan atau konflik dimana kesemuanya itu merupakan suatu proses bagi individu atau kelompok dalam memenuhi tujuan hidupnya. Pola interaksi dalam keluarga umumnya bersifat intim, artinya bahwa hubungan suami istri, hubungan suami, istri dan anak-anakya memungkinkan mereka akrab satu sama lain. Karena lingkungan yang pertama sekali dikenal dan dekat adalah keluarga. Interaksi anggota keluarga yang baik, juga tercermin dari kebersamaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan pekerjaan rumah tangga, hobi, rekreasi, dan sebagainya. Karena seringnya melakukan segala kegiatan bersama-sama dapat meningkatkan keakraban antara anggota keluarga dan tidak merasa asing yang satu dengan yang lainnya. Kondisi ini tercipta apabila keluarga dapat berkumpul dalam satu atap, tetapi bagaimana dengan seorang ayah yang hidup terpisah dari istri dan anaknya, sudah tentu tidak dapat selalu melakukan kegiatan bersama-bersama seperti halnya keluarga pada umumnya. Pertemuan dan berkumpul dirumah memiliki arti penting bagi mereka yang hidup terpisah. Sehingga interaksi dan komunikasi yang baik sangat diharapkan agar suasana kehidupan keluarga bahagia dapat terwujud. Universitas Sumatera Utara 22

2.2 Komunikasi